Pipa Gas Bocor di Prabumulih
Bantah PD Petro Prabu, Kades Tanjung Menang Tegaskan Pipa Gas Bocor Bukan Ulah Kontraktor Proyek
Bantah PD Petro Prabu, Kades Tanjung Menang Tegaskan Pipa Gas Bocor Bukan Ulah Kontraktor Proyek
Penulis: Edison | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribun Sumsel Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kepala Desa Tanjung Menang Kecamatan Prabumulih Selatan kota Prabumulih, Asmedi C Adam tak sependapat dengan pernyataan pihak PD Petro Prabu yang menyebut kebocoran pipa gas dikarenakan imbas proyek galian drainase oleh salah satu kontraktor.
Diketahui, akibat ledakan pipa gas di Prabumulih membuat dua anak mengalami luka bakar hingga harus dirawat di rumah sakit.
Sebagai Kades Tanjung Menang, Asmedi C Adam mengungkapkan galian drainase yang menyebabkan pipa jaringan gas kota bocor dan terbakar bukan proyek, melainkan kegiatan swadaya masyarakat setempat.
"Jadi kita kan ada rencana pembangunan SD Negeri 86, lalu pihak dinas pendidikan menghubungi untuk segera dilakukan pembangunan dan meminta agar lokasi dibersihkan karena material akan masuk," ungkap Asmedi ketika dikonfirmasi wartawan, Minggu (16/7/2023).
Asmedi mengatakan dirinya selaku kepala desa mengajak seluruh kepala dusun (Kasus) dan warga untuk bergotong royong melakukan pembersihan di lokasi dan hendak membuat drainase.
"Warga kita berpikir kalau dikerjakan manual maka akan memakan waktu lama sehingga meminta bantuan H Arlan (pengusaha sekaligus toke karet) meminjam alat berat, beliau juga orang sini dan ada juga pekerjaan di wilayah kita jadi dipinjamkan oleh beliau," jelasnya.
Asmedi mengaku berterimakasih karena peminjaman alat itu tanpa biaya dan operator excavator langsung dari H Arlan.
"Jadi bukan proyek pemerintah atau proyek desa, itu murni bantuan H Arlan dan kita berterimakasih. Salah kalau beliau (H Arlan-red) yang disalahkan, malahan kita minta bantuan peminjaman alat dan dipenuhi," tuturnya tidak sependapat dengan pernyataan pihak PD Petro Prabu dan Perusahaan AWS jika itu proyek tapi kegiatan swadaya masyarakat.
Disinggung mengenai biaya perawatan korban, Asmedi mengaku pihaknya meminta bantuan PD Petro Prabu dan PT AWS sebagai bentuk tali asih ke warga karena pipa jaringan gas kota melintas di desa tersebut.
"Kita minta bantuan untuk tali asih, masa tidak ada kepedulian. Dari kemarin kami sampaikan jangan mencari siapa salah dan siapa benar tapi cari solusi penanganan, terus bagi yang sakit kiranya diberikan bantuan tali asih," bebernya.
Lebih lanjut Asmedi meminta kepada semua pihak khususnya perusahaan jaringan gas kota agar jangan asal menyampaikan jika tidak tau kebenaranya untuk menghindari kesalahan dalam menyampaikan ke publik.
"Kita sampaikan ini bukan proyek, ini swadaya masyarakat dan jangan saling menyalahkan. Masyarakat senang di desa akan dibangun sekolah sehingga gotong royong dan dibantu alat berat, kalau ada yang menyebut itu proyek pemerintah, proyek dana desa, itu tidak benar, koordinasi dengan saya selaku kepala desa," tuturnya.
Disinggung mengenai pada korban, Asmedi mengaku saat ini dua korban telah dirawat di rumah dan memang sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Dua yang luka bakar sempat dibawa ke rumah sakit dan sudah dibawa pulang, sementara satu yang luka bakar agak parah masih di rumah sakit," lanjutnya ke wartawan.
Asmedi juga meminta baik PD Petro Prabu atau PT AWS kedepannya agar menyiapkan petugas di tiap-tiap desa atau kelurahan sehingga ketika terjadi kebocoran atau terbakar bisa langsung ditanggulangi.
"Kalau di desa ada petugas tentu akan mudah membantu menyetop atau menghentikan maupun menanggulangi misal terjadi jaringan gas kota bocor, tidak harus lama koordinasi," harapnya.
Sementara H Arlan saat dikonfirmasi mengakui dirinya hanya memberikan bantuan alat berat berikut operatornya ke warga das Tanjung Menang dan bukan mengerjakan proyek.
"Memang alat kita yang dipinjam warga desa Tanjung Menang, untuk pembersihan lokasi sekolah di desa Tanjung Menang," katanya.
Sedangkan Head of Communication Relations & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti mengatakan kebocoran pipa itu bukan milik mereka namun jaringan gas kota sehingga bukan tanggungjawab pihaknya.
"Itu punya gas kota," katanya singkat melalui pesan singkat WhatsApp ketika dikonfirmasi.
Pernyataan PD Petro Prabu
Diduga pipa gas bocor di Prabumulih hingga mengakibatkan ledakan terjadi karena imbas proyek galian drainase oleh salah satu kontraktor.
Hal itu diungkapkan Direktur Perusahaan Daerah (PD) Petro Prabu, H Azhari H Harun kepada wartawan ketika diwawancarai wartawan pada Minggu (16/7/2023).
"Jadi pipa jaringan gas kota itu bocor karena ada proyek galian drainase di depan sekolah dasar, namun kita balum tau apakah itu proyek Pemkot Prabumulih atau proyek yang menggunakan dana desa," ungkapnya.
Azhari membeberkan, pihak kontraktor pelaksana proyek melakukan galian drainase menggunakan alat berat excavator dan mengenai pipa jaringan gas kota lalu menyebabkan kebocoran.
"Parahnya, mereka bukannya memberitahu kami atau AWS selaku perusahaan pengelola tapi kebocoran itu malah mereka timbun pakai tanah, mungkin takut untuk melapor," bebernya.
Setelah itu kata Azhari, gas yang ditimbun tanah tetap keluar dan saat ada api langsung menyambar dan menyebabkan terjadinya kebakaran.
"Namanya gas, walau ditimbun tanah tetap keluar. Mestinya mereka melapor ke kami sebelum melakukan galian sehingga kami bisa sampaikan dimana jalur pipa, ini jangankan mau melapor sebelum bekerja tapi sudah bocor pun mereka tak melapor, terjadilah kebakaran itu," lanjutnya.
Azhari mengimbau kepada para kontraktor yang mendapat pekerjaan galian baik drainase maupun yang lain khususnya di pinggir jalan agar memberitahu atau berkoordinasi dengan pihaknya sehingga tidak mengenai jalur jaringan gas kota.
"Karena ini sudah kejadian ke sekian kalinya, dulu pernah terjadi di jalan Padat Karya, alhamdulilah pengerjaan lanjutan di padat karya saat ini sudah koordinasi dengan kota sehingga kita bisa tunjukkan jalur pipa gas kota kota antisipasi kena galian dan bocor," bebernya.
2 Anak Terluka
Dua anak yang masing-masing berusia 9 tahun mengalami luka bakar serius akibat terkena imbas pipa gas bocor di Prabumulih, Sumatera Selatan, Sabtu (15/7/2023).
Kedua anak tersebut masing-masing bernama Alfis (9) dan Agha (9) yang menjadi korban pipa gas bocor di Prabumulih dan kini keduanya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih.
Tepatnya kedua korban terluka akibat pipa jaringan gas kota bocor dan memicu ledakan dan kebakaran di Desa Tanjung Menang Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih.
Tak hanya Alfis dan Agha, ada sejumlah anak yang juga terkena imbas ledakan gas namum mereka mengalami luka bakar ringan sehingga hanya dirawat di rumah.
Sedangkan Alfis (9) mengalami luka bakar di kaki kiri dan kanan, luka bakar ditangan kiri dan kanan luka bakar dimuka.
Sementara Agha (9) mengalami luka bakar di tangan kiri dan kanan, luka bakar di kaki sebelah kiri.
Berdasarkan informasi berhasil dihimpun, kejadian yang membuat heboh itu bermula pada Sabtu (15/7/2023) sekitar pukul 17.00.
Ketika itu warga desa sedang gotong royong di dusun VII Desa Tanjung Menang Kecamatan Prabumulih Selatan kota Prabumulih.
Warga gotong royong untuk membuat jalan untuk pembangunan sekolah dasar (SD) di wilayah tersebut.
Saat itu Alfis dan Agha serta anak lainnya turut menyaksikan dan membantu warga melakukan gotong royong.
Lalu Alfis dan Agha menemukan korek api gas dan kemudian mereka memainkan korek tersebut.
Namun ketika korek menyala, tiba-tiba muncul api dan menyambar badan dua korban serta rumput di sekitar lokasi.
Alfis dan Agha yang berada di dekat lokasi tak bisa menyelamatkan diri, sementara anak lain yang berjarak cukup jauh hanya tersambar sedikit.
Melihat peristiwa itu, warga lalu melakukan pertolongan dan membawa Alfis dan Agha ke rumah sakit umum untuk mendapatkan perawatan.
Warga juga menghubungi pihak Pertamina dan PD Petro Prabu dan kemudian mobil pemadam datang melakukan pemadaman terhadap kobaran api tersebut.
Api dari pipa bocor tersebut berhasil dipadamkan petugas setelah pukul 18.15 WIB.
"Saat itu sedang gotong royong, anak-anak itu tiba-tiba terbakar api, mengalami luka cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit," ungkap Robil, satu diantara warga kepada petugas kepolisian.
Kepala Desa Tanjung Menang, Asmedi SH ketika dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya membenarkan peristiwa tersebut.
Menurut Asmedi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait baik PD Petro Prabu selaku pengelola jaringan gas kota maupun pihak pertamina dalam upaya penanggulangan kebocoran.
"Alhamdulilah kobaran api sudah berhasil dipadamkan setelah berkoordinasi dengan pihak PT Pertamina dan Petro Prabu. Kebocoran sedang diperbaiki, sementara aliran gas rumah tangga di kawasan ini diputus saat proses perbaikan berlangsung," ungkap Asmedi.
Sedangkan terkait dua korban kata Asmed, saat ini dua korban sedang menjalani perawatan akibat luka bakar yang diderita. Terkait hal itu, Asmedi menghimbau kepada penanggungjawab penggalian pipa jaringan gas kota, pihak PD Petro Prabu maupun pihak lainnya untuk membantu menanggung biaya perawatan para korban.
Penyebab Pipa Gas Bocor di Prabumulih
Desa Tanjung Menang Prabumulih
Prabumulih
PD Petro Prabu
Berita Prabumulih
Berita Prabumulih Hari Ini
Runningnews
Tribunsumsel.com
Nasib 2 Bocah Korban Pipa Gas Bocor di Prabumulih, Biaya Pengobatan Bakal Ditanggung Pihak ini |
![]() |
---|
Kejadian Pipa Gas Bocor di Prabumulih Hingga 2 Anak Alami Luka Bakar Harus Diinvestigasi |
![]() |
---|
Pipa Gas Bocor di Prabumulih Hingga 2 Anak Luka Bakar Serius, PD Petro Prabu Ungkap Kondisi Terkini |
![]() |
---|
Penyebab Pipa Gas Bocor di Prabumulih, 2 Anak Luka Serius, Ternyata Ulah Kontraktor Proyek Drainase |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Pipa Gas Bocor di Prabumulih, Dua Anak Luka Serius Akibat Luka Bakar, Kondisi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.