Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci
Idun Jemaah Haji OKI Hilang, Usia 84 Tahun Masih Kuat Jalan Kaki, Hanya Sakit Darah Tinggi
Jemaah haji bernama Idun bin Rohim (84) asal OKI hilang, usia 84 tahun masih kuat jalan kaki, hanya sakit darah tinggi.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Seorang jemaah haji bernama Idun bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir dikabarkan telah hilang kontak.
Diketahui Idun berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) kemarin.
Sewaktu dikonfirmasi Jam'an mengatakan kali pertama berangkat haji kondisi tubuh orangtuanya sehat dan masih kuat jalan kaki dan bisa berjalan normal.
"Keseharian bapak saya ini sebagai petani sawah, tetapi sejak telah daftar haji atau 5 tahun silam tidak pernah lagi bekerja menjadi petani dan istirahat," kata Jam'an kepada Tribunsumsel.com, Senin (10/7/2023) sore.
"Tetapi untuk keadaannya masih sangat sehat dan masih sholat 5 waktu di masjid, untuk jalannya juga masih kuat tidak bungkuk," jelas Jam'an lebih lanjut.
Baca juga: Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci Sejak 2 Pekan Lalu, Tertinggal Rombongan Saat Wukuf di Arafah
Saat dimintai keterangan apakah ada penyakit penyerta, Jam'an menyebut jika orang tuanya selama ini hanya memiliki riwayat penyakit darah tinggi saja.
"Kemarin waktu sempat dirawat di rumah sakit di Mekkah karena darah tinggi nya sedang kambuh. Kalau untuk penyakit lainnya tidak adalagi," ungkapnya.

Sebelumnya, Idun bin Rohim (84) jemaah haji asal Ogan Komering Ilir (OKI) hilang di tanah suci.
Indu warga asal Dusun 1 Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini terakhir pamit izin ke kamar kecil saat wukuf di Padang Arafah.
Hingga hari ini, Senin (10/7/2023), sudah dua pekan Idun hilang kontak. Istri Indu yang bernama Sanuda (72) serta keluarga masih menantikan kabar dari Indu dan berharap dia dalam kondisi baik-baik saja.
Indu berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) kemarin.
Saat ditemui di kediamannya, Jam'an menyebut keluarganya kecewa sekaligus cemas lantaran sudah hampir dua minggu tak mendapat kabar dari orang tuanya yang kini tengah melaksanakan ibadah haji.
"Saya mendapatkan informasi dari pengurus agen haji beberapa jam setelah ibadah wukuf di Arafah, dia menyebut orang tua saya tertinggal oleh rombongannya saat tengah berada WC," ujarnya kepada Tribunsumsel.com pada Senin (10/7/2023) siang.
Hingga kini pihaknya juga sudah mencoba menghubungi Kantor Kementerian agama Provinsi Sumatera Selatan maupun ketua kloter. Namun ia menyebut informasi terkait keberadaan orang tuanya masih nihil.
"Sampai hari ini saya terus menanyakan informasi terbaru ke pengurus agen haji dan saudara yang kebetulan berada satu kloter dengannya,"
"Tetapi sampai sekarang informasi yang kami peroleh masih sama atau belum ditemukan," ungkapnya.
Sebagai seorang anak, Jam'an menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait. Terutama dari ketua kloter, dokter kloter, pemerintah pusat dan pihak lain.
"Sesuai informasi yang kami dapatkan kalau mereka yang tergabung dalam kloter 20 masih berada di Mekkah sampai 4 hari ke depan. Setelah itu akan berpindah ke Madinah,"
"Kami sangat berharap orangtua saya bisa ditemukan dalam keadaan apapun. Semoga saya kondisinya masih sehat walafiat," harapnya.
Diceritakan Jam'an orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya.
Belum selesai setoran selama 10 tahun, orang tuanya bernama Idun bin Rohim diperbolehkan berangkat haji duluan lantaran masuk kategori lansia yang wajib didahulukan.
"Tepat tanggal 18 Juni lalu kami keluarga besar mengantar ayah ke Asrama Haji Palembang. Selanjutnya tanggal 19 Juni dia diberangkatkan menuju ke Arab Saudi bersama 59 orang lainnya,"
"Sesampainya di Mekkah, pengurus agen haji mengabari kami kalau dia sudah sampai. Setelah 4 hari disana kami mendapatkan kabar kalau ayah hilang dan ditemukan di rumah sakit sedang dirawat karena darah tinggi," papar dia.
Tidak berselang lama, Indu kembali beraktivitas dan menjalani ibadah. Akan tetapi saat wukuf di Arafah korban meminta izin untuk ke WC.
"Sewaktu ditunggu oleh rombongan, orangtua saya ini tidak lagi kembali kelokasi dan setelah dicari tak kunjung ditemukan hingga sekarang," urainya.
Raut wajah kesedihan dan rasa kehilangan juga dirasakan oleh Sanuda (72). Ia tidak henti-hentinya menangis mengharapkan suaminya segera ditemukan dalam keadaan sehat dan bisa kembali ke tanah air.
Menurutnya hampir setiap saat berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Agar mukjizat datang menghampiri.
"Setiap hari setelah saya berdoa dan sholat tahajud meminta pertolongan Allah SWT. Bahkan setiap malam disini selalu didatangi oleh sanak saudara untuk melantunkan dzikir dan yasin," ungkap Sanuda.
Besar harapan Sanuda agar pria kesayangannya tersebut bisa kembali ke rumah dan bisa hidup bersama kembali.
"Saya sangat berharap apapun keadaannya, suami saya bisa ditemukan dan kami mendapatkan kabar baik. Saya percaya pertolongan Allah SWT akan datang. Apalagi dia tengah beribadah di tanah suci," tukasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel
TribunBreakingNews
Indu bin Rohim
Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci
Jamaah Haji Hilang
Jemaah Haji Hilang
Jemaah Haji Asal OKI Hilang
Berita Seputar OKI
Berita di OKI
Tribunsumsel.com
Runningnews
Idun Bin Rohim
Idun Rohim Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci Dinyatakan Meninggal, Keluarga Terima Santunan ONH |
![]() |
---|
4 Bulan Idun Rohim Jemaah Haji Asal OKI Hilang di Tanah Suci, Keluarga Terus Berdoa Dapat Kabar Baik |
![]() |
---|
Keluarga Terima Barang Bawaan Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, 'Kami Sudah Mengikhlaskannya' |
![]() |
---|
Sebulan Idun Rohim Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, Keluarga Ikhlas, Akan Jemput Barang Bawaan |
![]() |
---|
28 Hari Idun Rohim Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, Pencarian Sampai Ketemu Bukti Otentik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.