Berita Empat Lawang

SEDIH Balita Sakit Meninggal Digendongan Orang Tua di Empat Lawang, 10 KM Jalan Kaki Cari Puskesmas

Kisah pilu dialami satu keluarga di Empat Lawang, Sumatera Selatan yang anaknya meninggal dunia dalam gendongan orang tua

Dok. Polsek Pendopo
Personil Polsek Pendopo, Empat Lawang saat membantu mengantarkan pasutri gendong anak meninggal pulang ke rumah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, EMPAT LAWANG - Kisah pilu dialami satu keluarga di Empat Lawang, Sumatera Selatan yang anaknya meninggal dunia dalam gendongan orang tua saat dalam perjalanan ke puskesmas.

Ketika itu, orang tuanya nekat berjalan kaki sembari menggendong anaknya yang sedang sakit untuk mencapai puskesmas yang berjarak kurang lebih 10 KM. 

Namun nasib berkata lain, sebab dalam perjalanan sang anak meninggal dunia digendongan orang tuanya. 

Peristiwa memilukan itu dialami Meilani Tari Algani yang masih berusia 4,5 tahun warga Kabupaten Empat Lawang.

Disampaikan Kepala Dusun (Kadus) 2 Desa Landur, Kecamatan Pendopo, Dendi yang masih bertetangga dengan orang tua Meilani, memang Meilani dan kedua orang tuanya saat itu sedang tinggal di kebun kopi atau talang yang letaknya jauh dari desa dengan jarak sekitar 10 km.

"Iya mereka malam itu sedang berada di talang jarak ke dusun itu sekitar 10 km, malam itu anaknya muntaber lalu dibawa ke dusun belum sampai ke dusun anaknya sudah meninggal," katanya, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Bakal Calon Gubernur Sumsel 2024 Bermunculan, Herman Deru: Insyaallah HDMY Jilid II -2

Saat itu orang tua Meilani yakni Martadinata dan Rika membawanya ke dusun dari talang yang jauhnya sekitar 10 km dengan berjalan kaki

Dimana saat itu saat tengah malam posisi jalanpun gelap sebab memang mereka melintasi kawasan perkebunan kopi.

"Mereka tidak menggunakan sepeda motor karena tidak punya, lokasi kebunnya itu dibilang jauh tidak dekat juga tidak, kalau berjalan kaki itu paling kama 1 jaman," jelasnya.

Adapun Meliani sendiri merupakan anak pertama dan satu-satunya dari pasangan suami istri yang tinggal di Desa Landur, Kecamatan Pendopo itu.

"Anaknya itu meninggal saat belum lama tiba di talang atau kebun kopi, jadi siang harinya mereka tiba di talang malamnya anaknya meninggal, Meilani memang belum sekolah makanya masih dibawa ke kebun oleh orang tuanya," ujarnya.

Dari cerita yang didapat Dedi dari kedua orang tua Meliani mereka tidak mengetahui mengapa malam itu anaknya terkena muntaber sebab siang harinya saat mereka berangkat menuju talang anaknya sehat.

"Siang itu mereka masih diantar oleh sag nenek dan si anak sehat-sehat saja," katanya.

Diberitakan sebelumnya, secara tidak sengaja polisi yang sedang berpatroli pada malam hari menjumpai Martadinata dan Rika sedang menggendong anaknya sekitar pukul 01.40 wib, Minggu (2/7/2023).

"Saat melaksanakan patroli dari arah Desa Muara Karang mengarah ke Pendopo setibanya di Desa Gunung Meraksa Lama mendapati suami istri Martadinata dan ibu Rita berjalan tergesa dengan menggendong seorang anak," katanya.

Lanjutnya awalnya saat ditanya pasutri itu mengatakan kalau anaknya sakit dan oleh kapolsek ditawarkan untuk dibawa ke rumah sakit namun dijelaskan bahwa anak tersebut telah meninggal dunia di perjalanan.

"kedua suami istri tersebut minta diantar ke rumahnya di Desa Landur. Selanjutnya terhadap keluarga tersebut dengan mobil patroli diantar ke rumah duka di jalan SD 5 Desa landur," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved