Kisah Mang Andrew Penyandang Disabilitas 3 Tahun Merantau ke NTT, Akhirnya Bisa Pulang ke Muara Enim

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM --- Tangis bahagia Mang Andrew, penyandang disabilitas warga Muara Enim, Sumsel yang 3 tahun merantau seorang diri ke Nusa Tenggara Timur (NTT) langsung tak terbendung setibanya ia di kampung halaman.

Pulangnya Mang Andrew ke kampung halaman adalah bagian dari kado istimewa yang diberikan Polres Muara Enim pada HUT Bhayangkara ke-77 tanggal 1 Juli 2023.

Betapa tidak, Polres Muara Enim berhasil mempertemukan Andrew Leenrao atau lebih dikenal dengan Mang Andrew penyandang disabilitas asal Desa Sugihan, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim dengan keluarga besarnya setelah tiga tahun.

Sebelumnya, Mang Andrew merantau sendirian mengadu nasib ke Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Desember tahun 2020.

Meski berjalan harus tertatih-tatih menggunakan bantuan sebuah tongkat, demi mencari sesuap nasi menafkahi keluarganya Mang Andrew nekat berangkat sendirian ke Kupang dengan menaiki kapal laut untuk mengadu nasib menjadi penjahit pakaian di perantauan.

Baca juga: Bajing Loncat Viral Beraksi di Jalinsum Palembang-Indralaya Ditangkap, Begini Tampangnya

Namun ternyata tidak seperti dibayangkan, meski sudah berhemat, namun penghasilan dari menjahit hanya bisa untuk makan dan memenuhi keperluan lainnya sehingga keinginan untuk pulang kampung belum bisa terlaksana.

Setelah kurang lebih 3 tahun merantau, keinginan kembali pulang ke kampung halamannya di Desa Sugihan kembali menggebu, namun masih terkendala ekonomi tidak ada uang sama sekali, bahkan untuk tidur pun terpaksa menginap di masjid.

Kabar ada warga Sumsel khususnya Muara Enim yang butuh bantuan dan perhatian tersebut beredar dalam grup WhatsApp Ikatan Keluarga Sumatera Bagian Selatan/IKASS (SUMBAGSEL).

Sudah suratan takdir, rupanya Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi yang pernah bertugas di NTT pada 2018-2020, mendengar kabar tersebut dan langsung merespon dengan berupaya membantu memulangkan kembali Mang Andrew bersama keluarganya.

“Saya lihat di grup itu mau dititipkan ke dinas sosial, tapi saya bilang diskusi mending kita urunan saja. Berapapun kita urunan, kita kembalikan saudara kita ini ke Palembang,” ujar Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi.

Ide Kapolres Muara Enim untuk urunan tersebut, ternyata mendapat tanggapan positif dari grup WhatsApp Ikatan Keluarga Sumatera Bagian Selatan/IKASS (SUMBAGSEL).

"Akhirnya berhasil terkumpul uang sejumlah Rp 5.250.000 untuk membantu Mang Andrew dibelikan tiket pesawat dari Kupang ke Palembang.
“Saya bilang yang penting bisa naik pesawat dari Kupang, sampai Jakarta biar saya yang urusin sampai ke dusun,” kata AKBP Andi.

Singkat cerita, Mang Andrew tiba di Jakarta dan langsung diurus Kapolres Muara Enim melanjutkan penerbangan ke Palembang yang dijemput oleh Protokol Polda Sumsel dan anggota Satlantas Polres Muara Enim ketika tiba di Bandara Palembang.

Selanjutnya, Mang Andrew diantar menggunakan Mobil Patwal Satlantas Polres Muara Enim menuju kampung halaman di Desa Sugihan, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim menempuh waktu sekitar 4 jam agar dapat dipertemukan kembali dengan keluarganya.

Ketika anggota Satlantas Polres Muara Enim datang ke tempat kediaman Mang Andrew, Keluarga Mang Andrew yang melihat bingung dan terkejut lantaran kepulangan Mang Andrew sebelumnya sama sekali tidak diketahui oleh keluarganya dan mereka mengira masih berada di NTT.