Tewas Ditabrak Tetangga di Cakung

Aksi OD Tabrak Lari Moses Pengendara Motor di Cakung, Psikolog : Bisa Kategori Pembunuhan Berencana

Kasus tabrak lari menewaskan pengendara motor bernama Moses Bagus Prakoso di Cakung, rabu lalu (14/6/2023).Pelaku berinisial OD sendiri sudah diteta

Editor: Moch Krisna
Facebook Moses Prakoso/IST Kompas
Kata Psikolog Soal Aksi DO Tabrak dan Lindas Moses Berujung Tewas 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus tabrak lari menewaskan pengendara motor bernama Moses Bagus Prakoso di Cakung, rabu lalu (14/6/2023).

Pelaku berinisial OD sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tabrakan tersebut.

Dalam pengakuan OD tersulut emosi setelah spion dipatahkan usai terlibat cekcok dengan Moses.

Adapun aksi kejam OD menabrak Moses Bagus Prakoso jadi sorotan ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel.

Melansir dari Kompas.com, Jumat (16/6/2023) Reza Indragiri Amriel, menilai perilaku pelaku sangat ekstrem karena dipicu amarah di jalan raya (road rage).

Menurut Reza, latar belakang insiden ini bisa dijadikan bahan pendalaman penyidik untuk menerapkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau pembunuhan dalam KUHP.

Sebab, kata dia, amarah di jalan ini memang unsur kesengajaan, tinggal dilihat berada pada level yang mana.

Semisal penabrak hanya membenturkan kendaraannya ke pengendara lain sebagai ekspresi amarah dan tidak berpikir mengenai konsekuensi perbuatannya.

"Kalau situasinya seperti itu, maka ini bisa diistilahkan sebagai manslaughter. Kalau diterjemahkan ke hukum indonesia, padanannya adalah penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia," kata Reza dalam Kompas Petang Kompas TV, Jumat (16/6/2023).

Atau bisa lebih dari itu, ketika pelaku melancarkan aksinya dan sudah terlintas di pikirannya bahwa perbuatannya bisa berakibat pengemudi lain meninggal dunia, namun ia terus melakukannya.

"Kalau itu yang terjadi, dalam psikologi forensik disebut second degree murder, ada orang yang meninggal akibat perbuatan orang lain. Bobotnya lebih berat daripada manslaughter," ujarnya.

Reza menambahkan perbuatan pelaku bisa saja masuk kategori first degree murder atau pembunuhan berencana jika sebelum kecelakaan pelaku sudah punya ancang-ancang untuk menghabisi korban.

"Ini masuk tingkat pertama, first degree murder yang lebih berat dari second degree murder," ujar Reza

Kronologi Kecelakaan

Kronologi Moses Bagus Prakoso (34), pengendara motor tewas ditabrak OS (26) yang merupakan tetangga sendiri, di gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading, Jakarta Timur, Rabu (14//6/2023) pagi.

Keduanya bertetangga di tempat tinggal mereka Harapan Indah, Kota Bekasi.

Dikutip dari Tribun Jakarta, saat kejadian OS tengah mengantar ibunya ke tempat kerja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sementara Moses hendak berangkat kerja mengarah ke Pulogadung, Jakarta Timur.

Antara pelaku dengan korban pun sempat terlibat adu mulut sekitar 500 meter sebelum kecelakaan terjadi di depan gerbang tol pada Rabu (14/6/2023) sekira pukul 08.42 WIB.

"Korban dan pelaku hanya berbeda blok saja, satu komplek. Pelaku dan korban sampai berhenti di depan Polsek Cakung, dan korban sempat menendang kaca spion mobil hingga patah," ujarnya.

Darwis menuturkan setelah cekcok di depan Polsek Cakung tersebut, OS emosi lalu memacu mobilnya mengejar sepeda motor dikendarai Moses ke arah gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading.

Momen pernikahan Moses dan Rina
Momen pernikahan Moses dan Rina (Facebook @Moses Prakoso)

Di depan gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading tersebut OS menabrak sepeda motor dikemudikan Moses dari belakang sehingga korban mengalami luka berat di bagian kepala.

"Dikejar sama pelaku sampai depan pintu masuk Tol Cakung-Kelapa Gading. Baru itu korban tertabrak dari belakang hingga jatuh, dan terlindas," tuturnya.

Dalam rekaman kamera CCTV, korban terseret beberapa meter setelah ditabrak, kemudian terlindas mobil pelaku. Korban langsung terkapar di jalan.

Usai kejadian OS sempat melarikan diri dengan memacu mobil masuk ke Tol Cakung-Kelapa Gading, sementara Moses dibawa petugas ke RS Mitra Kelapa Gading untuk mendapat penanganan medis.

Namun karena luka berat yang diderita akibat ditabrak, dua jam saat menjalani perawatan medis di RS Mitra Kelapa Gading Moses menghembuskan nafas terakhirnya.

"Dibawa ke RS Mitra Kelapa Gading. Setelah dibawa, dua jam kemudian korban dinyatakan meninggal dunia karena ditabrak," kata Kanit Lantas Polsek Cakung AKP Eko Aprihanto.

Kini jajaran Unit Laka Satlantas Jakarta Timur masih melakukan penyidikan lebih lanjut atas kasus kecelakaan lalu lintas dilakukan OS hingga mengakibatkan Moses meninggal.

Namun fakta berbeda diungkap oleh keluarga korban.

Mereka mengaku tidak mengenal sosok OS.

"Enggak, kita tidak kenal sama sekali," ucap saudara korban.

Sosok Moses

Sosok Moses Bagus Prakoso, pengendara motor yang tewas ditabrak tetangga sendiri di gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading, Jakarta Timur, Rabu (14//6/2023) pagi.

Pria 34 tahun itu seorang manajer di sebuah perusahaan produk perawatan kesehatan di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

Moses memiliki seorang istri dan 4 orang anak yang masih kecil.

"Saya kehilangan anak saya, dia seorang ayah dengan 4 anak yang masih kecil," ucap Ibu Moses, Magdalena (62) sambil berderai air mata.

"Yang nomor satu baru 5 lima tahun, lalu ada yang kembar, umurnya 9 bulan," imbuhnya.

Ibu Moses berharap pengemudi mobil Avanza yang menewaskan anaknya dapat bertanggung jawab.

"Saya mohon keadilan, kiranya yang menabrak dan membunuh anak saya boleh memilih belas kasih, untuk bertanggung jawab, itu saja," ujar Ibu Moses.

"Saya tidak punya niat jahat, bertanggung jawab, punya hati nurani, ini ayah dari 4 anak yang masih kecil,"

"Saya mohon, kiranya engkau punya kesadaran," imbuhnya histeris.

(*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved