Ini Kata Pihak Supradjarto Dituding Jenny Rachman Selingkuh, Merasa Dirugikan

TRIBUNSUMSEL.COM - Pihak Supradjarto angkat bicara usai dilaporkan oleh sang istri, Jenny Rachman, atas kasus dugaan perselingkuhan dan pemalsuan tanda tangan.

Melalui kuasa hukum Supradjarto, Johnson Panjaitan membenarkan bahwa kliennya dilaporkan oleh Jenny Rachman.

Namun, Johnson menegaskan kasus yang menjerat kliennya adalah menyangkut dugaan pemalsuan tanda tangan dengan delik pasal 263 KUHP, bukan menyoal dugaan perselingkuhan.

Laporan tersebut dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 21 Maret 2023 lalu.

Jhonson mengatakan bahwa Supradjarto kini sudah berstatus sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen.

Saat ini, kata Jhonson, kasus Supradjarto itu masih dalam tahap penyidikan kepolisian.

"Status klien kami sebagai tersangka (pemalsuan dokumen)," kata Jhonson Panjaitan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, dikutip Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Lebih lanjut, Johnson mengatakan bahwa pihak Jenny Rachman dan pihaknya berencana untuk melakukan restorative justice.

Upaya tersebut rencananya akan berlangsung pada 13 Juni mendatang.

Pasalnya, Jhonson menjelaskan sebelum ada penetapan tersangka, Supradjarto sudah melakukan itikad baik dengan meminta Jenny Rachman menyelesaikan kasus dugaan pemalsuan dokumen secara kekeluargaan.

"Kita baru komunikasi saja kemarin, baru akan ketemu selasa untuk konteksnya adalah restorative justice. Terus kenapa sekarang tiba-tiba, Netty bicara yang lain dan melebar ke urusan pribadi," ujar Johnson.

Baca juga: Pekerjaan Rihani Kembaran Rihana Sebelum Bisnis iPhone, Disebut Pernah Kerja di Kemendag

Tak hanya itu saja, Jhon juga mengatakan dengan adanya isu perselingkuhan membuat kliennya merasa terganggu.

Menurutnya, hal itu merupakan privasi antara Supardjarto dan Jenny Rachman.

"Klien kami keberatan atas isu ini (dugaan perselingkuhan). Klien kami dirugikan sejak isu ini beredar," jelasnya.

Kendati demikian, ia meminta Jenny Rachman fokus menyelesaikan laporannya terkait dugaan pemalsuan dokumen yang dilakukan Supradjarto.