Seputar Islam

Kumpulan Materi Naskah Khutbah Sholat Jumat 2023 Singkat dan Mudah Dipahami

Kumpulan naskah khutbah sholat jumat sebagai bahan pemikiran untuk menjadi pribadi lebih baik lagi.

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Novaldi Hibaturrahman
pngtree.com
Kumpulan naskah khutbah sholat jumat sebagai bahan pemikiran untuk menjadi pribadi lebih baik lagi. 

TRIBUNSUMSEl.COM-Berikut ini merupakan kumpulan naskah khutbah Sholat Jumat lengkap.

Kumpulan naskah khutbah sholat Jumat  biasa disampaikan kepada jemaah untuk dijadikan sebagai bahan renungan untuk menjadi pribadi lebih baik lagi.

Inilah kumpulan naskah khutbah Sholat Jumat lengkap, dikutip dari istiqlal.or.id.

Baca juga: Arti Nawaitu Taalluma Wa Talima, Bacaan Niat Doa Sebelum Belajar dari Pakar Ilmu Fiqih Imam Abdullah

Khutbah Jumat 1: Berjuang Membangun Dunia Untuk Kebahagiaan Akhirat

Jamaah yang dirahmati Allah SWT, melalui Mimbar Jumat yang bersahaja ini, Khatib mengajak kita semua bersyukur kepada Allah SWT, yang telah menganugerahkan taufik dan hidayah-Nya, sehinggalah ke hari ini kita tergolong sebagai Orang yang beriman kepada Allah SWT.

Kesyukuran itu utamanya melalui nikmat iman dan islam. Anugerah nikmat yang tidak terhingga, sehinggalah tidak mungkin dapat diperbandingkan dengan berbagai nikmat yang lain.

Sesungguhnya nikmat itu hanya diberikan kepada mereka yang taat dan patuh kepada Allah SWT. Saya menyerukan untuk bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan sentiasa mengerjakan perintah dan meninggalkan segala larangan Allah SWT.

Harapan semua orang yang beriman ialah untuk meraih ridha Allah SWT ketika di dunia dan meraih kemenangan di akhirat.

Khutbah hari ini berkaitan dengan upaya perjuangan membangun dunia untuk kebahagian akhirat, Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 77,

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا

"Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, “Tahanlah tanganmu (dari berperang), tegakkanlah salat, dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba segolongan mereka (munafik) takut kepada manusia (musuh) seperti ketakutan mereka kepada Allah, bahkan lebih takut daripada itu. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanyalah sedikit, sedangkan akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.” (QS. An-Nisa [4]: 77)

Kisah viral seorang yang kaya raya bernama Qorun. Orang kaya yang sebelumnya miskin, kemudian ia meminta Nabi Musa alaihissalam untuk mendoakannya agar Allah SWT menganugerahkan kekayaan baginya. Doa Nabi Musa pun terkabul sehingga Qorun menjadi orang yang paling kaya di dunia.

Al-Quran menyatakan, bahwa kekayaan Qorun yang disimpan di dalam brankasnya, dengan kunci-kunci yang sangat berat dan harus dipikul oleh banyak orang yang kuat. Namun demikian, kecintaan terhadap harta kekayaannya itu telah membentuknya menjadi orang sombong, mukhtalin fakhur. Akhirnya kesombongan Qorun itulah yang mengantarkannya ke ruang kebinasaan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 76,

اِنَّ قَارُوْنَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوْسٰى فَبَغٰى عَلَيْهِمْ ۖوَاٰتَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَآ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَتَنُوْۤاُ بِالْعُصْبَةِ اُولِى الْقُوَّةِ اِذْ قَالَ لَهٗ قَوْمُهٗ لَا تَفْرَحْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِيْنَ

"Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku aniaya terhadap mereka. Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." (QS. al-Qashas/28: 76)

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved