Seputar Islam

5 Nasihat Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam Menghadapi Musibah dan Cobaan, Hanya Titipan Allah

Ketika seorang muslim mendapat musibah, mestinya meyakini bahwa jiwa raganya, hartanya, maupun keluarganya adalah hanya titipan dari Allah.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribun Sumsel
NASIHAT MENGHADAPI MUSIBAH -- Ilustrasi orang bersedih, berikut 5 Nasihat Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam Menghadapi Musibah dan Cobaan. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah adalah seorang ahli fiqih, mufti, imam rabbani, dan dikenal sebagai “Syekh Islam kedua”.

Beliau lahir pada hari ketujuh bulan Safar tahun 691 Hijriyah.

Nasihat dan petuahnya telah banyak menjadi rujukan para ulama. Salah satu nasihat dan ilmunya adalah tentang menjalani kehidupan di dunia.

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.

Imam Ibnul Qayyum Al Jauziyyah menerangkan bahwa di balik musibah terdapat hikmah yang bisa dipetik pelajarannya. Sebagaimana diungkapkan dalam kitab Zadul Ma'ad fi Hadyi Khairil Ibad, (Beirut, Muassasah Ar-Risalah: 1998) juz IV, halaman 173-176.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, Ibnu Qayyim dalam kitab tersebut menjelaskan, setidaknya ada 5 hikmah dan tips dalam menghadapi sebuah musibah, ujian atau cobaan yang menimpa seseorang. Berikut penjelasan singkatnya:

5 HIKMAH MUSIBAH, UJIAN DAN COBAAN DARI IBNUL QAYYIM AL JAUZIYYAH

1. Semuanya Hanyalah Titipan Allah

Ketika seorang muslim mendapat musibah, mestinya meyakini bahwa jiwa raganya, hartanya, maupun keluarganya adalah hanya titipan dari Allah.

 Maka ketika semuanya itu diambil kembali oleh Allah, hal demikian ibarat seorang pemberi pinjaman yang mengambil kembali barang miliknya dari orang yang meminjam.

Lebih dari itu, semua yang dimiliki pada mulanya berawal dari tidak ada dan pada akhirnya akan kembali menjadi tidak ada.

Karena itu, kehilangan sesuatu seharusnya dipandang sebagai hal yang wajar, sebagaimana keadaan sebelum ia memilikinya.

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 155:

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved