Berita Viral

Kode Kompol Petrus Saat Minta Bripka Andry Carikan Dana, Alasan Buat Ultah Batalyon Hingga Sertijab

Bripka Andry Darma Irawan sempat membongkar isi chat whatsapp dengan sang komandan Kompol Petrus.Dalam isi chat tersebut diketahui jika Kompol Petru

Editor: Moch Krisna
Facebook AnDrimob Svt Riau/Instagram YonbrimobRiau
Kompol Petrus Komandan Bripka Andry Darma Irawan Diduga Terima Uang Setoran Ratusan Juta 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Bripka Andry Darma Irawan sempat membongkar isi chat whatsapp dengan sang komandan Kompol Petrus.

Dalam isi chat tersebut diketahui jika Kompol Petrus kerap meminta Bripka Andry untuk mencarikan dana.

Adapun ada kata yang dijadikan kode unik yang kerap digunakan Kompol Petrus saat bertanya soal uang kepada Bripka Andry.

Lalu apa kode Kompol Petrus ke Bripka Andry tersebut?

Kompol Petrus kerap menggunakan kata 'Amunisi' untuk menanyakan soal uang dana apakah ada atau tidak.

Seperti saat Kompol Petrus meminta Bripka Andry menyiapkan dana sebesar Rp 15 juta untuk kegiatan.

"Upayakan hari ini ada tambahan amunisi ndry, karena besok ada giat ke bagan siapi api, butuh dana 10 sampai 15 jutaan," tulisnya di Chat

Atau ketika Kompol Petrus bertanya apakah Bripka Andry ada dana atau tidak.

"Amunisi ada ndry?," tulisnya di chat lainnya.

Sebelumnya, sempat terkuak dugaan alasan Kompol Petrus meminta dicarikan Dana ke Bripka Andry Darma Irawan.

Salah satunya adalah untuk membeli lahan, keperluan ke Jakarta dan Ulta Batalyon hingga persiapan Sertijab dan lain sebagainya.

Isi Chat Bripka Andry dan Kompol Petrus
Isi Chat Bripka Andry dan Kompol Petrus (Facebook AnDrimob Svt Riau)

Hal itu diduga dilakukan Kompol Petrus, sebelum Bripka Andry Darma Irawan dimutasi yang menjadi penyebab dirinya curhat ke media sosial.

Dalam screenshoot chat yang dibagikan Bripka Andry Darma Irawan. Tampak jelas anggota Brimob ini beberapa kali dimintai uang oleh Kompol Petrus.

Bidang Propam Polda Riau juga mendalami pengakuan Bripka Andry Darma Irawan terkait dirinya diperas Kompol Petrus.

Curhatannya itu viral di media sosial, Bripka Andry Darma Irawan juga menyertakan bukti chat antara dirinya dan Kompol Petrus dan bukti transfer ke rekening pribadi atasannya tersebut.

Bripka Andry Darma Irawan sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Rokan Hilir (Rohil).

Kemudian dirinya di mutasi demosi ke Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Riau.

Padahal dirinya tidak ada kesalahan selama berdinas di Batalyon B Rokan Hilir.

3 Dugaan Pelanggaran

3 dugaan pelanggaran yang telah dilakukan anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan dikuak Bidang Propam Polda Riau.

Hal tersebut disampaikan Kabid Propam Polda Riau Kombes Pol Johanes Setiawan, Senin (5/6/2023) melansir Tribunpekanbaru.com

Menurut perwira berpangkat tiga melati ini Bripka Andy Darma Irawam sendiri sebelumnya sempat bermasalah.

"Pertama masalah disiplin, kabur dia, termasuk desersi juga. Sampai saat ini belum ada (masuk dinas)," ujar Johanes.

Diterangkan Johanes, Bripka Andry tak terima dimutasi. Padahal, ini merupakan mutasi rutin setiap 6 bulan sekali. Total ada 38 orang yang dimutasi.

Adapun Johanes turut menyatakan, Bripka Andry diduga punya hutang di bank dan beberapa lainnya.

8 orang sudah diperiksa

Lebih jauh, Kombes Pol Johanes Setiawan mengatakan, sudah 8 orang saksi diperiksa, termasuk Bripka Andry.

"Untuk masalah setoran kita masih dalami lagi, kita sudah periksa 8 orang saksi termasuk Bripka Andry untuk kita dalami lagi," katanya.

Sementara itu, komandan yang dimaksud Andry yang diduga menerima setoran, yakni Kompol Petrus Hottinersima, sudah dicopot dari jabatannya sebagai Danyon B Pelopor.

"Kompol Petrus sudah dicopot mulai Maret dalam rangka pemeriksaan," ungkap Kabid Propam.

Diterangkan Johanes, Bripka Andry tak terima dimutasi. Padahal, ini merupakan mutasi rutin setiap 6 bulan sekali. Total ada 38 orang yang dimutasi.

Johanes turut menyatakan, Bripka Andry diduga punya hutang di bank dan beberapa lainnya.

Dugaan Sumber Dana Berasal

Beredar isi chat diduga Bripka Andry Darma Irawan dengan Kompol Petrus terkait uang setoran ratusan juta.

Melansir dari akun facebook AnDrimob Svt Riau, Senin (5/6/2023) terkuak sumber dana yang didapat Bripka Andry Darma Irawan.

Dalam unggahan tersebut diketahui jika Bripka Andy Darma Irawan diduga mendapatkan sumber dana dari kegiatan ilegal.

Saat itu Kompol Petrus menanyakan soal perkembangan yang ia sebut lain lain.

"Perkembangan yang lain-lain bagaimana?," tanya Kompol Petrus.

Bripka Andy Darma Irawan Diduga Langgar 3 Hal Ini
Bripka Andy Darma Irawan Diduga Langgar 3 Hal Ini (Kolas/Instagram andrydarmairawan07/Yonbrimobriau)

"Mohon ijin, untuk kegiatan ilegal sementara masih tutup semua komandan perintah Tanjung 1. ijin," jawab Bripka Andry.

Selain itu dalam percakapan tersebut Kompol Petrus juga meminta uang sejumlah 30 juta dari dana pribadi Bripka Andry.

"Ndry.. saya butuh dana 30 jt.. apakah saya bisa pakai dana cadangan mu?," kata Kompol Petrus.

"Siap komandan kapan dibutuhkan dananya?, tanya Bripka Andry.

"Lebih cepat lebih baik Ndry...," jawab Kompol Petrus.

"Siap Komandan," balas Bripka Andry.

Curhatan Lengkap Bripka Andry

Berikut curhatan Bripka Andry Darma Irawan yang viral di Sosmed

Assalamualaikum wrwb

Selamat siang

Salam hormat buat semua

Ijin menyampaikan,

Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P

NRP 87031333.

Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

hari Jum'at tanggal 3 Maret 2023 Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah Penghadapan ke tempat baru.

Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi,
ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi saya.

Kombespol Ronny Lumban Gaol, S.I.K selaku Dansat Brimob saat ditemui mengatakan,

"Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan"

Setelah mendengar penjelasan itu,

Saya menyampaikan

"mohon ijin komandan,

Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon.

Selain itu saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya"
Beliau menjawab,

"Saya tidak ada menerima uang tersebut.

Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi kepekanbaru"

Setelah itu saya dan ibu kembali pulang.

Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat.

Ijin menjelaskan,

Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor.

Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu.

Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan.

Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 1720001467473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya.

Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon,

Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp.

Sebelum saya dimutasi,

Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan.

Namun saya sudah berusaha semampu saya dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta kepada beliau.

Beberapa hari kemudian,

Kompol Petrus meminta data dan lokasi dimana saja saya dapat uang setoran tersebut.

Saya menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi beliau.

Tak lama kemudian saya dimutasi.

Selain saya ada juga 6 anggota lain yang memberi setoran tiap bulannya sejumlah 5 juta perorang agar bisa bebas tugas dan hanya apel Rabu Pagi dan Jum'at pagi yang disebut anggota Freelance.

Saya ada bukti chat Grupnya.

Namun mereka tidak dimutasi seperti saya.

Saya sudah melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau, namun tidak ada kejelasan dan juga tidak ada perlindungan terhadap saya karena membongkar semua ini.

Saya belum masuk dinas karena mengurus ibu saya yang sakit serta keluarga saya khawatir dengan keselamatan saya.

Mohon kiranya dapat membantu saya dalam permasalahan ini

Mohon ijin Bapak Kapolri,

Saya Masih Cinta Polri.

(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved