Ditabrak Truk di Muara Enim
Sosok Zahir Fadholuminallah Warga Muara Enim Cari Keadilan Ayahnya Pecah Ginjal Ditabrak Truk Tangki
Sosok Zahir Fadholuminallah, warga Muara Enim menuntut keadilan Usai sang ayah ditabrak truk tangki PT RJU. Zahir kerja di Dewan Kerja Daerah Sumsel
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Atas kejadian tersebut, Ksang ayah harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kondisinya yang parah.
Sang anak Zahir Fadholuminallah mengungkapkan sang ayah mengalami luka serius hingga mengakibatkan ginjal dan limfahnya pecah.
Sehingga, ayahnya harus dioperasi bedah di Rumah Sakit Rabbain Muara Enim.
Kemudian, setelah pemulihan dua minggu, ayahnya melanjutkan untuk pemeriksaan ortopedi.
Hal tersebut dilakukan lantaran Abah Kavin mengalami patah tulang tangan kanan, di paha kiri hingga engkel kaki sebelah kiri retak.
2 bulan pasca perawatan intensif, Abah keluar rumah sakit melakukan rawat jalan.
"Saat ini sudah dua bulan berjalan, Abah juga sudah keluar dari rumah sakit, sekarang abah lagi proses pemulihan, Alhamdulillah abah masih bisa terselamatkan Allah masih sayang, Abah masih hidup," ungkapnya.
Kondisi memprihatinkan tersebut diungkap Zahir Fadholuminallah melalui Instagram pribadinya, pada Jumat (2/6/2023).
Keluarga Kavin Karya mengaku masih memiliki biaya tunggakan rumah sakit sebesar Rp102 juta.
Sementara, Zahir dan keluarga mengaku hingga saat ini belum ada pertanggungjawaban dari pihak diduga PT RJU.
"Namun setelah kejadian, yang menjadi penyesalan dari keluarga kami sampai hari ini pihak perusahaan dalam perusahan hal ini PT RJU belum serius ingin menyelesaikan perkara ini," kata Zahir.'
Adapun kerugian dari biaya rumah sakit dan biaya pemulihan abah Kavin Karya hingga kedai usaha keluarganya yang ikut rusak.
"Saya merupakan anak sulung kandung dari korban atas nama Kavin Karya saat ini berusaha ingin bertemu secara langsung dengan pihak perusahaan dari PT Rizki Jaya Utama," sambungnya.
Berdasarkan pencarian Zahir terkait PT Rizki Jaya Utama dikatakan PT tersebut telah tutup secara permanen.
Bahkan dari berbagai informasi yang diterimanya, diduga PT Rizki Jaya Utama berstatus ilegal.
Selain itu, Zahir berharap agar pihak penegak hukum dapat memberikan keadilan pada keluarganya.
"Kami merasa tidak diberikan keadilan dalam perkara ini, sekali lagi semoga aparat penegak hukum khususnya di Sumatera Selatan dapat menunjukkan kebenaran terhadap kasus yang kami alami ini," ujarnya.
Baca berita lainnya di google news.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.