Berita Viral
Sosok Siti Purna TKW Bawa Pulang Anak Majikan Taiwan Disabilitas ke Indonesia, Orangtua Tak Mau Urus
Sosok Siti Purna tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia mendadak viral setelah membagikan kisah rawat anak majikan disabilitas.Siti Purna membawa anak
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM -- Sosok Siti Purna tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia mendadak viral setelah membagikan kisah rawat anak majikan disabilitas.
Siti Purna membawa anak majikan tersebut pulang ke Indonesia lantaran ibu kandungnya tak mau merawat.
Diketahui Siti Purna sendiri sudah 6 tahun bekerja sebagai TKW di Taiwan dan mengasuh anak disabilitas tersebut.
Kini Siti Purna sudah di Indoneisa harus banting tulang mencari nafkah untuk bisa membiaya pengobatan anak majikan disabilitas tersebut.
Adapun Siti Purna mendapatkan penghasilan dari usaha warung kecil yang ada dirumahnya.
Lalu bagaimana kisah lengkap dari Siti Purna?
Siti Purna membagikan kisahnya membawa dan merawat Shawang ke Indonesia di Channel Youtube Faisal Soh.

Mulanya Faisal Soh menanyakan soal Siti Purna yang mau merawat Shawang remaja down syndome asal Taiwan.
"Dia ini Shawang warga negara Taiwan, mbak kamu gimana sih dia bisa disini," kata Faisal Soh.
"Saya dulu TKW 6 tahun, ngerawat dia pokoknya seharian di sekolah," kata Siti.
"Kenapa dia bisa disini," tanya Faisal Soh.
Siti Purna lantas mengungkap alasannya merawat Shawang sampai rela membawa remaja down sydrome tersebut ke Indonesia.
Saat itu Siti Purna mengatakan bahwa dirinya memang suda bekerja merawat Shawang ketika di Taiwan.
Siti Purna merawat Shawang yang dititipkan di sekolah khusus lantaran menderita down syndrome.
"Awalnya saya mau pulang, terus sama bos dibilang kalau bisa jangan pulang karena ini dia dulu gabisa jalan ko, dulu dipapah, dibawa, terus badannya kuning. Pas sama saya banyak perubahan, terus pas saya 6 tahun mau pulang, ngambil anak kaburan malah dia yang sakitan," kata Siti.
Selain itu Siti menceritakan jika orangtua Shawang menitipkan anaknya tersebut lantaran tak mau mengurusnya.
Hal itulah yang membuat Siti Purna menjadi sedih dan memilih membawa Shawang pulang ke Indonesia.
"Pas itu kita coba ke panti asuhan ditolak mulu, dia kan gabisa makan sendiri, pakai baju pun harus dipakein, mandi harus dimandiin.Dianya terus ngelamun, tapi saya pulang. Saya bilang jadi bos percaya ga sama saya, saya bawa ke Indonesia saya jagain," jelas Siti Purna.
Ia menyebut jika orangtua Shawang sama sekali tak perduli dengan anaknya tersebut.
Bahkan Siti Purna mengatakan jika Ibu Shawang lebih memperdulikan anjing peliharaannya daripada sang putra.
"Disitu bos saya nangis, saya bawa ke Indonesia, saya jaga disana nangis tuh pas sebulan kemudian ga ada pilihan lagi karena dia megang kakaknya aja dia gamau kalau kita nonton bareng TV.Ibunya juga lebih sayang anjing ketimbang anaknya, kasarnya," pungkas Siti Purna.
"Kita kalau sebulan paling sekali ibunya lihat dan ibunya malah megang anjing, ga megang anaknya.Makanya saya bawa dia pergi ke gunung pulang malem kalau ibunya dateng," sambung Siti.
Menurut Siti, Shawang sudah menderita down syndome sejak kecil.
Namun kini di usianya 26 tahu, keadaan Shawang mulai membaik usai dirawat oleh Siti Purna.
Siti Purna yang juga telah lama merawat Shawang pun tak ingin anak tersebut kembali ke Taiwan.
Sebab Siti takut jika Shawang tak dirawat dengan baik. Apalagi Siti merasa bahwa dirinya kini sudah menyayangi Shawang layaknya anak sendiri.
"Dia udah dari kecil sakit, ini udah umur 26 tahun. Jangan dikembaliin ke Taiwan, gatau apa yang akan dilakuin keluarganya ke dia," jelas Siti.
Faisal Soh yang mengetahui hal tersebut lantas merasa iba dengan cerita Siti Purna tentang Shawang.
Menurutnya Shawang harus mendapatkan biaya perawatan yang baik dari pemerintah di Taiwan.
"Harusnya kan dari pemerintah ini ada subsidi bantuan ya kalau untuk orang yang maaf namanya disabilitas ya.Subsidi ini harusnya diberikan ke yang bersangkutan, si Shawang ini.Kalau saudara gue yang di Taiwan itu sudah tua cacat juga, tergolong kategori berat, itu bisa dapet sekitar 28 ribu atau sekitar 15 juta perbulan untuk biaya hidupnya dari pemerintah. Nah dia, di atas berat, artinya sangat berat dan dia ini apakah diberikan orangtuanya ke dia, ga ada. Cuma pertamanya aja pas dateng kesini," katanya.
Akan tetapi Siti Purna menyebut jika orangtua Shawang pun tak pernah mengurusi Shawang.
Bahkan kini Siti harus menghidupi Shawang dengan kerja kerasnya sendiri.
"Dia harus minum obat karena kejang, pengeluaran bisa 3 jutaan lah sama popok dan obat, kalau ga konsumsi obat dia down.Obat ga tentu, bisa 1,2 bisa 1,3," kata Siti
"Kakaknya ini juga buka toko kecil kecilan di mana ini juga bukan kota dan penghasilannya ini harus semua untuk dia. Kamu juga ada posisinya punya anak 3 ya," jelas Faisal Soh.
Beruntung, Siti mengatakan bahwa dirinya dibantu oleh keluarga dan rekannya dalam menghidupi anak anaknya dan Shawang.
"Saya dibantu nenek anak anak dan temen temen saya," kata Siti.
"Tanggapan ibunya dulu masih di lihat, sekarang setelah kesini di block, ceklis satu. Tadinya saya mau daftar ke Taiwan lagi untuk biaya hidup sekalian cari kakanya, tapi pas saya tanya temen disitu udah ga disana. Jadi kalau dipulangin berat ko, kasihan," jelas Siti.
(*)
Sosok Moreno Soeprapto, Ketum IMI Baru Dipuji Ahmad Sahroni saat Perdana Muncul Usai Rumah Dijarah |
![]() |
---|
Kejanggalan LHKPN Wahyudin Moridu Viral "Rampok Uang Negara" Minus Rp2 juta, KPK Lakukan Pemeriksaan |
![]() |
---|
Klarifikasi Zamroni Aziz, Kakanwil Kemenag NTB usai Viral Lempar Mikrofon, Minta Maaf Ngaku Khilaf |
![]() |
---|
Duduk Perkara Letda F Oknum TNI di Pontianak Pukul Ojol hingga Hidung Patah, Tersinggung Diklakson |
![]() |
---|
Hidung Ojol di Pontianak Patah Dipukul Letda F, Keluarga Tolak Damai, Panglima TNI Janjikan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.