Berita Palembang
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Tawuran di 14 Ulu Palembang Tewaskan Pelajar, Admin Ig Turut Ditangkap
Polisi menetapkan tiga tersangka tawuran yang menewaskan MFF seorang pelajar SMA di Jalan KH Azhari, Kelurahan 14 Ulu.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi menetapkan tiga tersangka tawuran yang menewaskan MFF seorang pelajar SMA di Jalan KH Azhari, Kelurahan 14 Ulu.
Dari 7 orang kelompok pelaku yang diamankan, tiga tersangka yakni Andri (19) selaku eksekutor korban, Rizki (18) joki motor, dan Reza (19) admin Instagram yang mengajak tawuran. Ketiga tersangka adalah warga Seberang Ulu I Palembang.
Selain itu lima orang lainnya yang merupakan kelompok korban turut diamankan untuk dimintai keterangan.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono dan Dirkrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo mengatakan tersangka Reza bertindak selaku admin Instagram. Harryo juga menerangkan peran dan rekam jejak para tersangka.
"Salah satunya adalah admin Instagram yang bernama Reza. Dia yang mengajak kelompok tersebut untuk melakukan tawuran, " ujar Harryo, Jumat (2/6/2023).
Sementara itu tersangka Andri diketahui adalah orang yang cukup disegani oleh kelompoknya.
"Tersangka Andri ini pentolannya dan termasuk orang yang disegani. Kita bersyukur Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang berhasil ungkap kejadian ini dengan cepat, " katanya.
Baca juga: Eksekutor Tawuran di 14 Ulu Palembang Ditangkap, Bacok 1 Pelajar Hingga Tewas, Ungkap Kode Beraksi
Dirkrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan, tersangka melakukan janjian tawuran lewat akun instagram.
"Dari informasi masyarakat korban ikut tawuran, dan dari kejadian itu Alhamdulillah dalam 1x24 jam tersangka dan saksi-saksi kami amankan dan dibawa ke Polrestabes Palembang , " ujar Anwar.
Dari ketiganya, tersangka Reza diketahui adalah seorang residivis pencurian disertai kekerasan dan seorang DPO kasus yang sama.
Polisi masih mengejar dua orang pelaku tawuran yang turut membantu para tersangka.
"Satu tersangka adalah seorang residivis dan DPO kasus pencurian disertai kekerasan. Dari kejadian ini dua orang lagi berstatus DPO, " katanya.
Tersangka diancam pasal Pasal 80 ayat 3 tentang perlindungan anak 15 tahun. Pihaknya akan meminta Kejaksaan untuk memberikan hukuman maksimal.
"Untuk memberikan efek jera kami ingin tersangka dihukum maksimal, akan kami sampaikan ke Kejari, " katanya.
Korban Pamit Yasinan
Suasana duka menyelimuti pemakaman MFF (16) pelajar yang tewas diduga jadi korban tawuran di pinggir Jalan KH Azhari, Kelurahan 14 Ulu, Kamis (1/6/2023) dinihari.
Apalagi sebelum ditemukan tewas diduga jadi korban tawuran di pinggir jalan Kawasan 14 Ulu Palembang, MFF sempat pamit ke ibunya untuk pergi yasinan di Kawasan Intirub Kalidoni.
Hal ini disampaikan Yuni, ibu MFF dengan wajar merah menahan tangis di pemakaman anaknya di TPU Kandang Kawat.
"Dia pamit yasinan. Setelah itu pulang langsung pergi lagi katanya main bola, " ujar Yuni saat ditemui setelah pemakaman.
MFF adalah anak bungsu dari dua bersaudara.
Yuni mengungkapkan, anak bungsunya itu memang sering tidak pulang ke rumah, alasannya tidur di tempat teman.
"Memang sering dia tidak pulang kalau malam. Paginya baru pulang katanya tidur tempat kawan, " ujarnya.
Tengah malam sebelum kejadian, Yuni mengungkapkan handphone anaknya itu tidak aktif sama sekali.
Handphone almarhum Fiki diantarkan oleh temannya ke rumah saat pagi hari.
"Diatas jam 9 malam itu saya sudah tidak tahu apa-apa lagi. Handphone Fiki tidak aktif, terus pagi baru diantar oleh temannya, katanya Fiki ada di rumah sakit, " ujarnya.
Yuni telah melihat rekaman video peristiwa yang menimpa anaknya.
Menurut dia, sang anak terjatuh dari motor kemudian dibacok oleh para pelaku tanpa ada satu orangpun yang membantu.
"Saya sudah lihat videonya, tidak kuat nontonnya. Soalnya tidak ada yang bantu dia, " ujarnya
Ditemui di tempat yang sama, Abdullah ayah MFF sangat berharap pelaku yang menyebabkan anaknya tewas bisa segera ditangkap.
"Iya, secepatnya saya mau pelaku ditangkap, " katanya.
Polisi Cek CCTV
Polisi datang ke TKP dan mengecek CCTV di lokasi penemuan mayat pemuda berinisial MFF (16) yang ditemukan tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan KH Azhari Kelurahan 14 Ulu Palembang, Kamis (1/6/2023).
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono saat dikonfirmasi mengatakan, anggotanya masih mendalami kasus kematian pemuda di pinggir jalan KH Azhari 14 Ulu Palembang.
Pelaku yang menyebabkan korban tewas juga masih diburu keberadaannya oleh polisi.
"Sedang proses penyidikan, " ujar Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono.
Sebelumnya, sempat beredar kabar salah satu pelaku yang terlibat pada aksi yang menewaskan Fiki itu sudah ditangkap pihak kepolisian.
Terkait kabar itu, Harryo membantahnya. Saat ini jajaran Reskrim bersama Polsek dibantu Jatanras Polda Sumsel tengah berusaha menangkap pelaku.
"Tidak benar itu (pelaku ditangkap), " katanya.
Terpisah, Kasubdit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Agus Prihadinika juga membenarkan jika pihaknya kini sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Iya, anggota sudah turun mengusut kasus itu," ujar Agus.
Kapolsek Seberang Ulu II Kompol Bayu Arya Sakti mengatakan, kini kepolisian mengusut kasus ini. Salah satu upaya pencarian yakni dengan mengecek CCTV di sekitar lokasi.
"Kita cek kejadian lewat rekaman CCTV. Pelaku belum diketahui, " katanya.
Diduga Korban Tawuran
Kronologi penemuan mayat Mister X atau tanpa identitas di pinggir jalan 14 Ulu Palembang diungkap polisi.
Sebelum mayat mister X di 14 Ulu Palembang ditemukan, warga sempat mendengar suara teriakan keras dari gerombolan bermotor yang diduga kuat hendak melakukan tawuran, Kamis (1/6/2023) dini hari.
Tak lama kemudian salah seorang warga yang keluar rumah melihat ada sesosok mayat bersimbah darah sudah tergeletak di pinggir jalan 14 Ulu Palembang tepatnya di Jalan KH Azhari, sekira pukul 02.30 WIB.
Kronologi ini diungkap Kapolsek Seberang Ulu II Kompol Bayu Arya Sakti.
"Saksi hanya mendengar suara motor ramai dan teriakan. Kemudian saksi bersama seorang warganya keluar rumah dan melihat korban sudah terkapar ditengah jalan dengan kondisi terlentang tidak bergerak dan berdarah pada bagian belakang, " ujarnya.
Diketahui, identitas saksi mata yang pertama kali melihat mayat mister X itu adalah Nilawati (32).
Saat itu, Nilawati yang sedang berada dalam rumah mendengar suara motor ramai lewat dengan teriakan-teriakan.
Disisi lain, polisi hingga kini masih menyelidiki identitas mayat mister X tersebut.
Adapun ciri-ciri korban mengenakan jaket merah dengan penutup kepala warna abu-abu dan mengenakan celana training warna hitam list merah.
Setelah menemukan korban yang dalam keadaan terkapar, kedua saksi langsung menghubungi Polsek Seberang Ulu II melalui Bhabinkamtibmas 14 Ulu.
"Kami mendapat laporan setelah Bhabinkamtibmas meneruskan laporan warga tentang adanya penemuan mayat. Polsek, Tim SPKT dan Identifikasi Polrestabes Palembang langsung cek TKP, " ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel
berita palembang hari ini 2023
Tawuran di 14 Ulu Palembang
Tawuran di Palembang
tawuran palembang
Pelajar Tewas Tawuran di Palembang
Tribunsumsel.com
AJI Palembang Siapkan Posko dan APD untuk Lindungi Jurnalis di Palembang |
![]() |
---|
Pemprov Sumsel Tetapkan SMA, SMK dan SLB Belajar Secara Online 1-2 September 2025, Terkait Ada Aksi |
![]() |
---|
Pesan Ratu Dewa Saat Aksi di Palembang, Tetap Jaga Ketertiban dan Jangan Anarkis |
![]() |
---|
Remaja di Palembang Dibacok Sekelompok Pemuda Saat Main Bola di Malam Hari, Diserang Pakai Celurit |
![]() |
---|
Besok Sekolah di Palembang Diminta Belajar Secara Online, Terkait Ada Aksi Damai 1 September |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.