Berita Palembang

Balaskan Dendam Adik, Kronologi Pengeroyokan di 13 Ulu Palembang Tewaskan Satu Orang Diungkap Polisi

kronologi pengeroyokan di 13 Ulu Palembang yang menewaskan Ariansyah (24) warga Seberang Ulu II Palembang.

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Polsek Seberang Ulu II menggelar rilis tersangka pengeroyokan di 13 Ulu Palembang, Rabu (31/5/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terungkap kronologi pengeroyokan di 13 Ulu Palembang yang menewaskan Ariansyah (24) warga Seberang Ulu II Palembang.

Diketahui, aksi pengeroyokan di 13 Ulu Palembang terjadi di Jalan KH Azhari, Lorong Balaraja pada 23 April 2023 lalu.

Kapolsek Seberang Ulu II Kompol Bayu Arya Sakti mengatakan, motif pengeroyokan di 13 Ulu Palembang dikarenakan dendam antara tersangka yang bernama Muhammad Ridwan dengan korban.

Sebab korban pernah mendatangi adik tersangka Ridwan sembari membawa senjata tajam.

"Ada dendam dengan korban. Para tersangka menyelesaikan permasalahan dengan caranya sendiri. Jadi tersangka ini pernah membantu adiknya yang bermasalah dengan korban. Pelaku dendam karena adiknya pernah dicari-cari oleh korban sambil bawa pedang, " kata Bayu, Rabu (31/5/2023).

Polsek Seberang Ulu II melakukan pengembangan dan menangkap satu tersangka lainnya yakni M Fikri Romadon. Sebelumnya pihaknya menangkap M Keny Hermanto (19) dan Muhammad Ridwan (21)

"Satu tersangka lain sudah ditangkap, jadi totalnya tiga orang yang kami amankan. Sementara dua lainnya masih DPO, " ujarnya.

Bayu menjelaskan kronologi peristiwa yang membuat Ariansyah harus meregang nyawa di rumah sakit usai dikeroyok.

Korban dikeroyok oleh lima orang pelaku dan dua diantaranya menggunakan celurit dan pedang.

Sebelum peristiwa pengeroyokan, ketiga pelaku yang berboncengan motor Aerox menyerang korban menggunakan celurit.

Korban berhasil kabur, namun pelaku kembali mendatangi korban sekitar pukul 00:30 WIB saat itu korban sedang bermain game.

Para pelaku menyerang Apriansyah yang saat itu sedang bersama temannya Periansyah dari arah belakang.

Korban Apriansyah yang sedang tertidur karena pengaruh minuman keras (miras) ikut terbacok, sehingga korban melompat kedalam rawa-rawa. Sementara rekannya, Periansyah berhasil melarikan diri meski sempat ikut dibacok.

"Korban Apriansyah mengalami luka bacok di kepala akibat senjata celurit dan meninggal dunia saat di rumah sakit karena kehabisan darah, " ungkapnya.

Tersangka M Ridwan mengaku jika ia dan mengajak teman-temannya untuk membalaskan dendam karena adiknya pernah dicari-cari oleh korban.

"Korban pernah mencari-cari adik saya sambil bawa pedang. Saya tidak tau kalau pengeroyokan itu membuat korban meninggal, " katanya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved