Kisah Anak Gantikan Ibu Naik Haji, Abu Jemaah Asal Sumsel Ungkap Pesan Menyentuh Almarhumah Sang Ibu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kisah anak yang menggantikan almarhumah ibunya naik haji terjadi di Sumatera Selatan untuk pemberangkatan di tahun 2023.

Pemuda bernama Muhammad Abu Rizal Bakrie Ghuf (24) naik haji menggantikan ibunya yang meninggal dunia di tahun 2022 lalu.

Alasan Abu mau menggantikan ibunya naik haji juga tidak terlepas dari amanah atau pesan yang disampaikan kepadanya.

Diketahui, Abu adalah jemaah calon haji kloter satu rombongan delapan asal Sumedang Sari, Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir Timur (OKU), Sumatera Selatan.

"Ibu meninggal dunia tahun lalu karena penyakit kanker yang dialaminya," kata Abu saat diwawancarai di Aula Asrama Haji Palembang, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Kisah Mbah Karto, Petani Jadi Calon Haji Tertua di Sumsel, Usia 105 Tahun Siap Pergi ke Tanah Suci

Kata Abu, sebelum meninggal ibunya titip pesan menyentuh agar mendampingi dan menjaga sang ayah selama menunaikan haji.

"Ibu saya dulunya seorang guru dan telah menabung mulai tahun 2013 lalu. Namun ibu meninggal pada tahun 2022," kata Abu yang baru saja menyelesaikan pendidikan S1 nya di salah satu Universitas di Lampung.

Semasa hidup, kata Abu, ibunya tidak pernah bercerita mengidap penyakit kanker kepada keluarga.

Barulah setelah tahun lalu ibunya mulai dirawat keluarganya mengetahui bahwa sang ibu mengidap penyakit kanker.

"Kalau bercerita tentang ibu tak bisa diungkapkan dengan kata, semoga ibu bahagia di surga," kata Abu dengan mata yang berkaca-kaca.

Abu berharap semoga Almarhumah ibunya akan tersenyum melihatnya menunaikan ibadah haji dan Abu berjanji akan menjaga sang ayah selama menunaikan ibadah haji.

355 JCH Kloter 1 Tiba di Asrama Haji Palembang

Sebanyak 355 Jemaah Calon Haji (JCH) Kloter satu asal Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan tiba di Asrama Haji Palembang.

JCH kloter pertama ini tiba di Asrama Haji Palembang menggunakan delapan unit bus.

Dimana satu bus diisi oleh 44 jemaah bersama tim pendamping. Bus juga dikawal dua unit mobil voorijder milik Polres OKU Timur.