Arti Kata Bahasa Arab

Arti Rabbana Taqabbal Minna Innaka, Doa Nabi Ibrahim-Nabi Ismail Bangun Kabah, Mohon Amalan Diterima

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepadaMu

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti Rabbana Taqabbal Minna Innaka, Doa Nabi Ibrahim-Nabi Ismail Bangun Kabah, Mohon Amalan Diterima 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Rabbana Taqabbal Minna Innaka, Doa Nabi Ibrahim-Nabi Ismail Bangun Kabah, Mohon Amalan Diterima.

Lafadz rabbana taqabbal minna innaka adalah bacaan doa yang pertama kali dilafadzkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, ketika mereka berdua tengah membangun Ka'bah dan diuji keimanannya oleh Allah.


Robbana taqabbal minna innaka artinya: Ya Allah ya Tuhanku, terimalah dari kami (amalan kami).

Dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 127-128, diceritakan, Nabi Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimas salam ketika membangun Ka’bah mereka berdoa:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami.

Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang“. (QS. Al-Baqarah: 127-128).

Dahsyatnya doa ini, terutama dalam suasana bulan haji seperti sekarang.

Dalam doa ini terdapat beberapa makna dan hikmah.

1. Mohon diterimanya amal shalih.


Betapa nabi Allah, Ibrahim ‘alaihi as-salam, pribadi yang disifati Allah sebagai seorang teladan, tunduk kepada Allah lagi hanif, tetap meminta kepada Allah agar amalnya dapat diterima. 


Ayat ini menunjukkan seorang hamba hendaknya senantiasa memohon kepada Allah agar menerima amal ibadah selepas dia mengerjakannya.

Sebaliknya, hal ini menunjukkan agar kita juga memohon perlindungan kepada Allah dari segala bentuk amal ibadah yang tidak diterima oleh-Nya, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengucapkan do’a:

اللّهمّ إنّي أعوذ بك من علم لا ينفع، ومن عمل لا يُرفع.

“Ya Allah sesugguhnya saya berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat dan amal ibadah yang tidak diterima.” [HR. An-Nasaai, Ahmad, al-Hakim dalam al-Mustadrak].

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved