Sosok Nikolaus Kondomo Pj Gubernur Papua yang Putrinya Tewas, Orang Penting Penegakan Hukum di Papua

TRIBUNSUMSEL - Mengenal sosok Nikolaus Kondomo Pj Gubernur Papua yang berduka usai putrinya ditemukan dalam keadaan tak berdaya di kamar kos, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/5/2023) malam.

Putrinya yang berinsial ABK (16) akhirnya meninggal usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Keluarga menilai, kematian ABK tak wajar, sehingga akhirnya membuat laporan ke polisi.

Lantas siapakah sosok pj Gubernur Papua ini ?

Nikolaus Kondomo merupakan putra asli daerah atau Orang Asli Papua (OAP) yang lahir di Merauke pada 13 Maret 1964 silam.

Nikolaus seorang birokrat Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan sejak 11 November 2022.

Baca juga: Kronologi Putri Pj Gubernur Papua, Nikolaus Kondomo Meninggal Secara Tak Wajar di Kamar Kos Semarang

Sebelumnya Nikolaus merupakan Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga & Kerjasama Internasional Kejagung.

Nikolaus merupakan lulusan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

Di sana, ia memperoleh gelar Sarajana Hukum.

Ia kemudian melanjutkan kuliah dan mendapat gelar Magister Hukum dari Universitas Cenderawasih.

Sebelum ditunjuk menjadi Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus telah memegang sejumlah jabatan di berbagai instansi.

Ia tercatat sebagai orang asli Papua pertama yang menduduki jabatan penting dalam penegakan hukum di Papua dengan menjadi Kepala Kejati Papua pada 2019 lalu.

Jauh sebelumnya, berbagai jabatan penting dalam penegakan hukum di Indonesia pernah diembannya.

Baca juga: Penyebab Meninggalnya ABK, Putri Pj Gubernur Papua, Keluarga Tempuh Jalur Hukum, 3 Orang Diperiksa

Ia tercatat pernah menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Fak-fak pada 2007 silam.

Kemudian pada 2012, ia menjadi Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Papua.

Setelah itu menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Sleman pada 2014, lalu dipindah ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menjadi Asisten Pengawasan.

Pada 2017, Nikolous bertugas sebagai Koordinator di Kejagung Datun: Jam Perdata dan Tata Usaha Negara Kejagung RI.

Kronologi Kejadian

Putri pj Gubernur Papua yang diketahui berinisal ABK (16), ditemukan tak beradaya saat berada di kamar kos di Jalan Pawiyatan Luhur, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (18/5/2023) malam.

Kasus ini menjadi perhatian karena ABK diduga meninggal secara tak wajar.

Hal itu terjadi usai korban sempat diajak temannya pergi ke sebuah indekos, di Jalan Pawiyatan Luhur, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kamis (18/5/2023).

Sesampainya di lokasi kos, korban diajak menenggak minuman keras.

Tak selang lama, korban mengalami kejang-kejang. Kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth, Kota Semarang. Namun, nyawanya tidak terselamatkan.

Dokter yang menangani curiga dengan kondisi korban. Mendapatkan laporan tersebut, polisi mendatangi rumah sakit.

Pemeriksaan luar dari dokter ditemukan luka lecet di tubuh korban.

"Masih autopsi, belum tahu (penyebab kematian)," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Jumat (19/5/2023).

Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan mengungkapkan, kasus itu masih dilakukan penyelidikan.

Sejauh ini, ada tiga orang yang sudah diperiksa. Mulai dari orang yang mengajak korban ke kos tersebut hingga saksi yang membawa korban ke rumah sakit.

Beberapa barang bukti juga sudah diamankan antara lain sejumlah botol minuman keras berbagai jenis.

"Ada miras anggur merah dan kawa-kawa," bebernya.

Proses autopsi masih dilakukan di RSUP dr. Kariadi Semarang.

Keluarga korban telah menempuh jalur hukum terhadap kasus tersebut.

"Pihak Ibu (korban) melakukan pelaporan polisi," ungkapnya.

Korban yang merupakan kelahiran sorong itu disebut putri dari Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo.

"(benar anak gubernur?) No comment," sambung Donny.

Diketahui, ABK tinggal di rumah Semarang bersama dengan ibunya sejak kecil.

Sementara ayahnya berdinas di Papua yang berkarir sebagai Jaksa.

Pernah pula bertugas sebagai jaksa di Yogyakarta. Ibunya merupakan wanita asli Pulokulon, Grobogan sedangkan Ayahnya asli Merauke, Papua.

"Di sini sama ibunya. Ya sering mondar mandir (Semarang-Papua). Kalau Ayahnya saya tahu asli Merauke ibunya Purwodadi,” bebernya.

Baca berita lainnya di Google News