Berita OKI

Potensi Budidaya Ikan Toman di Sungai Komering OKI, Nelayan Bisa Raup Untung Rp 50 Juta Sekali Panen

Budidaya ikan Toman kini mulai dijalani sebagian besar masyarakat yang tinggal di pesisir Sungai Komering, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO DAVINCHI
Masyarakat Desa Tanjung Lubuk, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir kini berangsur membudidayakan ikan Tomat sebagai mata pencarian. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Budidaya ikan Toman kini mulai dijalani sebagian besar masyarakat yang tinggal di pesisir Sungai Komering, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Seperti yang dilakukan masyarakt Desa Tanjung Lubuk, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI saat ini mulai membudidayakan Ikan Toman.

Budidaya ikan Toman dipilih masyarakat di sekitar sungai Komering karena dirasa bisa memberi keuntungan menjanjikan mencapai Rp 50 juta sekali panen.

"Dengan budidaya toman dalam karamba pertahun saya bisa untung sekitar Rp 50.000.000 atau untung dua kali lipatnya," kata Rudi Hartono pemilik karamba ikan toman sewaktu disambangi Tribunsumsel.com pada Jum'at (19/5/2023).

Baca juga: Cerita Profesor Yuwono 5 Tahun Tak Terima Gaji, Guru Besar FK Unsri Tanyakan Status

Diketahui, sungai yang banyak terbentang luas di wilayah Provinsi Sumatera Selatan merupakan potensi besar bagi pengembangan budidaya ikan air tawar.

Salah satunya adalah Toman (Channa micropeltes) jenis ikan dari suku ikan gabus.

Toman memiliki nilai ekonomis dan bergizi tinggi, serta mudah dibudidayakan.

Dikatakan Rudi, saat ini dirinya tengah merawat 4.000 bibit toman dengan memiliki empat kotak karamba.

Saat panen keramba itu mampu menghasilkan lebih dari 2 ton.

"Kalau untuk waktu panen biasanya dilakukan 10 sampai 12 bulan sekali dan pada umur tersebut bobotnya masing-masing antara 7 ons sampai 1 kilogram per ekornya," ujarnya.

Tidak perlu repot menjualnya, karena menurut Rudi pengepul ikan air tawar akan datang langsung ke rumah-rumah penduduk setiap musim panen tiba.

"Sejak saya memulai usaha ini memang toman ini banyak dicari pembeli dan harganya relatif baik. Untuk ukuran 7 ons harga jualnya Rp 37.000, lalu ukuran 8 ons Rp 39.000 dan 1 kilogram atau lebih bisa menyentuh Rp 42.000,"

"Semisal untuk biaya perawatan, beli bibit dan pakan untuk 4.000 ikan habislah Rp 30.000.000 dan kalau sudah dijual bisa memperoleh sekitar Rp 80.000.000," ujarnya keuntungan mencapai kurang lebih Rp 50.000.000 sekali panen.

Selain keuntungan yang besar, Rudi tertarik memelihara ikan toman ini lantaran piawai hidup di air yang tidak mengalir.

Tidak seperti budi daya ikan mas dan nila yang harus telaten merawatnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved