Arti Kata Bahasa Arab

Arti Haji, Berikut Urutan Ibadah Haji, Jemaah Calon Haji Harus Tahu, Lengkap dari Awal Sampai Akhir

Haji artinya mengunjungi. Sedangkan menurut syarak, haji adalah mengunjungi atau menziarahi Baitullah (Ka'bah) dengan niat beribadah kepada Allah SWT

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti Haji, Berikut Urutan Ibadah Haji, Jemaah Calon Haji Harus Tahu, Lengkap dari Awal Sampai Akhir 


3. Thawaf Ifadah
Selanjutnya, jamaah haji bertolak menuju Kabah untuk melaksanakan thawaf ifadhah. Para jamaah haji mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali sambil membaca talbiyah. Sebelum thawaf, membaca niat terlebih dahulu.

Saat membaca talbiyah, laki-laki disarankan bersuara nyaring sedangkan perempuan disarankan lirih. Pelaksanaan thawaf dimulai tengah malam pada 10 Dzulhijjah sampai kapan saja. Lebih utama dilaksanakan pada hari-hari tasyrik.

4. Sa’i
Sa’i merupakan urutan haji yang selanjutnya setelah thawaf. Sa’i yaitu lari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa bolak balik sampai tujuh kali. Perjalanan sa’i berakhir di bukit Marwa.

Sa’i diawali dengan membaca niat, lalu dari Bukit Shafa menuju lampu hijau pertama dengan berjalan kaki biasa. Kemudian dari lampu hijau pertama ke lampu hijau kedua berlari-lari kecil. Kemudian menuju Bukit Marwa dengan berjalan kaki biasa.

5. Mabit di Muzdalifah
Mabit atau menginap di Muzdalifah dimulai setelah waktu magrib sampai terbitanya fajar pada 10 Dzulhijjah. Kemudian boleh meninggalkan Muzdalifah ketika masa mabit sudah lewat tengah malam. Selama mabit di Muzdalifah, jamaah haji mengumpulkan kerikil sebanyak 49 butir atau 70 butir. Kerikil itu nantinya dipakai untuk melempar jumroh.


6. Melempar Jumroh Aqabah
Urutan haji selanjutnya ialah melempar jumroh Aqabah sebanyak tujuh kali pada tanggal 10 Dzulhijjah. Tidak boleh tujuh sekaligus, tetapi melempar kerikil satu per satu.

7. Cukur Rambut
Usai melempar jumroh Aqabah, dilanjutkan dengan mencukur rambut minimal tiga helai. Diperbolehkan juga bagi jamaah yang ingin menggundulkan rambutnya.

8. Melempar 3 Jumroh
Urutan haji yang selanjutnya yaitu melempar tiga jumroh pada hari tasyrik yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah. Tempat melempar jumroh ada tiga yaitu Jumroh Ula di dekat arah Haratullisan, Jumroh Wusto berada di antara Jumroh Ula dan Jumroh Aqabah.

Sementara Jumroh Aqabah berada di perbatasan Mina dan Mekah. Prosesi pelemparan bat uke tiga jumroh tersebut harus berurutan. Sebab jika tidak urut, maka wajib mengulang dari awal. Apabila jamaah sedang sakit, maka lontar jumroh bisa diwakilkan dengan syarat masih berada pada hari tasyrik.

 

9. Mabit di Mina
Mabit di Mina dilakukan pada malam 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Jika melempar tiga jumroh sudah dilakukan, maka jamaah haji boleh meninggalkan Mina. Nafar (meninggalkan Mina) dibagi menjadi dua yaitu nafar awal dan tsani.

Nafar awal yaitu menginap selama dua malam di Mina. Sementara nafar tsani bermalam selama tiga malam. Rasulullah SAW dulu melakukan nafar tsani, yaitu menginap tiga malam.

10. Thawaf Wada
Urutan haji yang selanjutnya adalah thawaf wada atau disebut thawaf perpisahan. Thawaf ini dilaksanakan saat jamaah hendak meninggalkan kota Mekah.

Setelah thawaf wada, jamaah tidak diperkenankan untuk menginap lagi di hotel, kecuali hanya untuk menunggu bus atau mengambil barang-barangnya. Bagi yang sakit dan haid, jamaah tidak wajib melaksanakan thawaf wada dan tidak dikenai denda.


11. Tahalul
Setelah seluruh urutan haji dilaksanakan, maka terakhir adalah tahalul yaitu seorang jamaah sudah terbebas dari ihramnya. Tahalul haji dibagi menjadi dua, yaitu tahalul pertama dan kedua.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved