Berita Nasional

Tanggapan Psikolog Soal Sosok Husen Tak Menyesal Mutilasi & Cor Bos Galon : Tak Alami Gangguan Jiwa

Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan.

Editor: Weni Wahyuny
Instagram Probowati Tjondronegoro/Tribun Jateng
Psikolog Probowati Tjondronegoro (kiri) dan Husen tersangka pembunuhan bos galon di Lampung. Probowati sebut Husen tak mengalami gangguan jiwa telah membunuh bosnya sendiri 

Sebelum pergi, Husen menyerahkan kunci toko ke Yuli saksi pertama kejadian tersebut.

"Saya pulang bawa motor milik korban," ujarnya.

"Saya ngumpet di rumah Feri ditangkap polisi di tempat itu. Saya tidak melakukan perlawanan apapun ke polisi," ujarnya.

Alasan Membunuh

Husen mengungkapkan, alasan membunuh lantaran sakit hati sering dimaki dan dipukuli korban.

Pengakuan pelaku, dipukul oleh korban karena ada kesalahan kecil seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan mesin galon.

"Ya namanya kerja baru satu bulan kan ada kesalahan kecil, tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya.

Kronologi Husen, karyawan yang bunuh dan mutilasi bos galon di Semarang.
Kronologi Husen, karyawan yang bunuh dan mutilasi bos galon di Semarang. (Tribunnews.com)

Pelaku dipukuli korban menggunakan tangan kosong di bagian bagian mata, pelipis, dan dada. Proses pemukulan sering dilakukan selepas dua minggu bekerja di tempat tersebut.

"Alasan itu saya bunuh, rencana bunuh sejak Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.

Pelaku kerja di tempat tersebut baru satu bulan atau mulai dari awal Ramadan.

Ia bisa masuk kerja di tempat itu karena saat kerja di Warmindo dekat lokasi kejadian sudah mengenal korban yang biasa suplai galon dan gas.

"Saya keluar kerjaan Warmindo, lalu masuk ke usaha korban. Namun, saya kecewa orang yang saya kira baik ternyata seperti itu," ungkapnya.

Husen menyebut, hendak kabur dari tempat kerja korban juga susah karena KTP ditahan.

"Korban sempat pula mengancam bila saya keluar dari kerjaan saya yang dihabisi, saya mau dibunuh," ujarnya.

Usai membunuh, Husein mengambil sejumlah uang milik korban.

Husein mengaku uang yang diambilnya itu digunakan untuk bersenang-senang.

"Yang diambil Rp 7 juta, buat senang-senang," ujar Husein saat dimintai keterangan oleh polisi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (11/5/2023).

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengungkapkan pelaku tersebut merupakan seorang karyawan toko dari korban.

"Husein ini tidak lain adalah karyawan dari korban sendiri. Korban ini adalah pemilik toko galon yang salah satu karyawannya adalah Husein," ungkap Anwar.

Berdasarkan keterangan yang digali, Anwar menyebut pelaku melakukan pembunuhan karena merasa sakit hati kepada korban.

Husein, kata Anwar, sebelumnya sering mendapatkan kekerasan fisk dari korban.

"Dari hasil keterangan yang disampaikan oleh Husein, motif atau alasan yang bersangkutan melakukan ini didasari rasa sakit hati dan dendam."

"Karena beberapa waktu belakangan sering mendapat kekerasan fisik dari korban," ucap Anwar.

"Kemudian pelaku mendapat kekerasannya setelah kurang lebih dua minggu."

"Kekerasan yang dilakukan korban kepada pelaku itu dengan alasan bahwa Husein atau pelaku melakukan kesalahan pengiriman barang, merusak mesin pengolahan air di toko milik korban," imbuhnya.

 

(Tribunnews.com/Ifan/Danang Triatmojo/Muhammad Renald Shiftanto)

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Kasus Mutilasi di Semarang, Pelaku Curi Uang Korban untuk Senang-senang

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved