Berita Nasional

Rekaman CCTV Prada MW Oknum TNI Tabrak Lari Pasutri di Bekasi Belum Boleh Diperlihatkan ke Keluarga

Kuasa hukum dari keluarga korban, Hazirun Tumanggor mengatakan saat ini keluarga mendesak agar CCTV yang merekam detik-detik kecelakaan itu diperlihat

Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com
Prada MW, Oknum TNI tabrak lari pasangan suami istri yang merupakan lansia di Bekasi. Keluarga kini mendesak melihat rekaman CCTV Prada MW tabrak lari pasutri tersebut. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Rekaman CCTV Prada MW, oknum TNI tabrak lari pasangan suami istri (pasutri) Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65) di Bekasi, belum boleh diperlihatkan ke keluarga.

Kuasa hukum dari keluarga korban, Hazirun Tumanggor mengatakan saat ini keluarga mendesak agar CCTV yang merekam detik-detik kecelakaan itu diperlihatkan.

Karena CCTV itu yang nantinya bisa jadi bukti bagaimana peristiwa dugaan pelanggaran hukum itu bisa terjadi.

Prada MW hanya Berdiam Diri Saat Bertemu Anak Pasutri yang Ia Tabrak Namun Tak Minta Maaf
Prada MW hanya Berdiam Diri Saat Bertemu Anak Pasutri yang Ia Tabrak Namun Tak Minta Maaf (KOMPAS.com/JOY ANDRE T)

"Kami akan berusaha terus untuk melihat CCTV tersebut, karena kami akan melihat di situ bagaimana peristiwa hukumnya, peristiwa tabrakannya terjadi, CCTV menjadi parameternya," ucap Harizun.

Baca juga: Prada MW hanya Berdiam Diri Bertemu Anak Pasutri yang Ia Tabrak Hingga Tewas Namun Tak Minta Maaf

Untuk diketahui, orangtua Rendra yaitu Sonder Simbolon dan istrinya, yakni Tiurmaida, tewas usai jadi korban tabrak lari di Jalan Raya Kampung Sawah, Jatimurni, Pondok Melati, Kamis (4/5/2023) pagi pukul 07.45 WIB.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Dwi Budi mengatakan, mereka tewas ditabrak saat mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Sosok MW Oknum Anggota TNI Tabrak Lari Pasutri Lansia Hingga Tewas di Bekasi, Terpental 2 Meter

"Korban ditabrak saat mengendarai sepeda motor bernomor polisi B 5473 TJB miliknya," kata Dwi Budi.

Dwi menyebutkan, kedua korban tewas dengan luka berat.

Sonder bahkan tewas dengan kondisi kaki terputus.

"Korban yang laki-laki kakinya putus," kata Dwi saat itu.

Keluarga Pertanyakan Sikap Ksatria Prada MW

Pihak keluarga menyesalkan tindakan oknum TNI Prada MW yang memutuskan pergi usai terjadinya kecelakaan.

Anak sulung pasangan tersebut, Rendra Falentino Simbolon (45), mengatakan bahwa Prada MW seharusnya memberikan pertolongan, bukan justru kabur.

"Kenapa justru ketika terjadi kecelakaan, bukannya turun dan menolong korban, malah melarikan diri," ujar Rendra di Denpom Cijantung, Senin (8/5/2023).

Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, Prada MW diduga kabur karena panik dan ketakutan.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved