Berita Nasional

Profil Widya Pratiwi Istri Gubernur Maluku Diduga Jadi Pemicu Suaminya Dicopot dari Ketua DPD PDIP

Inilah sosok Widya Pratiwi diduga jadi pemicu Gubernur Maluku, Murad Ismail dicopot dari jabatan Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Ig@widyamuradismail
Inilah sosok Widya Pratiwi diduga jadi pemicu Gubernur Maluku, Murad Ismail dicopot dari jabatan Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku. 

Masalah gizi dan kecukupan nutrisi masih terjadi di Maluku dan masalah stunting masih menjadi fokus pemerintah.

Widya Murad Ismail juga bertekad untuk memperbaiki masalah stunting, sehingga dapat meneruskan masa depan anak-anak di Maluku.

Kepedulian dan loyalitas yang dimiliki oleh Widya Murad Ismail menjadikannya sosok yang diidamkan masyarakat Maluku.

Widya begitu memperjuangkan kesehjateraan masyarakat, khususnya pendidikan serta kesehatan untuk ibu dan anak. Kesungguhnya dalam upaya penurunan angka stunting enggak main-main.

Hal tersebut dapat dilihat dari program-program stunting yang dijalankannya sampai ke pelosok-pelosok.

Istri Gubernur Maluku itu terus mendengarkan keluhan kaum perempuan, bahkan mendengarkan anak-anak yang bercerita di pesisir pantai.

Selain hebatnya dipercaya menjadi Duta Parenting Maluku, Widya Murad Ismail ternyata adalah seorang wanita yang rendah hati dan dapat menjadi pendengar yang baik untuk anak-anak muda mengeluarkan pendapat.

Keterbukaan Widya dalam berdiskusi, menjadikan suasana hidup dan obrolan semakin menyenangkan.

Alasan Gubernur Maluku Dicopot dari Ketua DPD PDIP

Mengutip Tribunnews,com, penjelasan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal pemecatan Gubernur Maluku Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDIP Maluku.

Penjelasan ini disampaikan Hasto Kristiyanto kepada media saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/5/2023).

Menurut Hasto, pihaknya sebenarnya sudah meminta Gubernur Maluku itu untuk melakukan klarifikasi melalui Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun.

"Tetapi ternyata tidak ada suatu ruang dialog, padahal PDIP membangun ruang dialog," kata Hasto.

Padahal, menurut Hasto, Djarot merupakan sosok yang paling sabar dan mendengarkan.

"Sehingga ketika akhirnya partai punya aturan bahwa di dalam suatu keluarga tidak boleh berasal dari dua partai yang berbeda, maka partai mengambil suatu keputusan yang tegas," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved