Kantor MUI Ditembak

Keseharian Mustopa Pelaku Penembakan di Kantor MUI, Pernah Gedor Rumah Tetangga Minta Pengakuan

Tetangga melihat Mustopa di rumahnya di Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran Lampung sekira dua hari sebelum kejadian.

Editor: Weni Wahyuny
Wartakota/tribunlampung.co.id/kiki adipratama
Kantor MUI Pusat (kiri) dan rumah Mustopa di Lampung (kanan). Keseharian Mustopa pelaku penembakan di kantor MUI diungkap tetangga 

Sementara Gustam tetangga lain pelaku penembakan di Kantor MUI mengaku, kehidupan sehari-hari Mustopa nampak normal seperti warga pada umumnya.

Dia tetap bekerja sebagai seorang petani dan membuat usaha sebagai penjual minyak eceran.

"Kalo kehidupannya itu normal, dia petani pernah juga jual minyak eceran. Dia punya kebun coklat," kata Gustam.

Tak pelak, Gustam mengaku kaget jika Mustopa melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat.

Baca juga: Pekerjaan Mustopa Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat, Kades Sukajaya Bantah Ikut Aliran Sesat

Pelaku Penembakan Kantor MUI Tinggalkan Surat, Minta Bertemu Ketua Jika Tidak Rela Ditembak Mati
Pelaku Penembakan Kantor MUI Tinggalkan Surat, Minta Bertemu Ketua Jika Tidak Rela Ditembak Mati (Youtube Kompas TV - Dokumentasi MUI)

Minta tetangga akui dirinya nabi

Pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta, Mustopa pernah menyambangi warga secara door to door untuk menggelar hajatan dikediamannya.

Hajatan yang dilakukan Mustopa pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta tersebut di Pesawaran Lampung dalam rangka pengangkatannya sebagai nabi.

Namun upaya Mustopa pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta untuk meminta pengakuan tetangganya di Pesawaran kandas lantaran warga menolak mentah-mentah permintaannya tersebut.

"Dulu memang pernah dia mendatangi warga door to door mau ngadain hajatan"

"Tapi ya gak ada yang mau mengakui, bahkan sudah banyak juga dinasehati oleh warga sejak saat itu," kata Gustam tentangga pelaku saat ditemui disekitar rumah Pelaku di Desa Sukajaya Way Khilau Pesawaran , Selasa (2/5/2023).

Anggota Brimob Polri berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). Terjadi penembakan di Kantor MUI yang mengakibatkan kaca pecah di lantai satu dan menurit informasi dilakukan oleh satu orang. Pelaku inisial M
Anggota Brimob Polri berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). Terjadi penembakan di Kantor MUI yang mengakibatkan kaca pecah di lantai satu dan menurit informasi dilakukan oleh satu orang. Pelaku inisial M (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Gustam membenarkan jika asal muasal Mustopa meminta pengakuan sebagai nabi lantaran pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.

Kata dia, Mustopa menceritakan mimpinya itu, bahwa Mustopa diminta untuk melanjutkan perjuangan risalah kenabian.

"Sejak saat itu memang dia selalu minta diakui bahwa dia itu nabi yang melanjutkan perjuangan Nabi Muhamad SAW," kata dia.

Motif Sementara

Motif sementara pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia diungkap oleh polisi, disebut ingin dapat pengakuan sebagai wakil nabi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved