Arti Kata Bahasa Arab

Hajar Aswad Adalah, Ditemukan oleh Nabi Ismail AS, Terdapat pada Kabah, Asal Mula dan Sejarahnya

Menurut sejarah, disebutkan bahwa yang pertama kali menemukan Hajar Aswad adalah Nabi Ismail AS dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim AS.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti Hajar Aswad Adalah, Ditemukan oleh Nabi Ismail AS, Terdapat pada Kabah, Asal Mula dan Sejarahnya 

Batu itu dihormati di Ka'bah pada zaman pagan pra-Islam. Menurut tradisi Islam, itu dipasang utuh ke dinding Ka'bah oleh nabi Muhammad pada tahun 605 M, lima tahun sebelum wahyu pertamanya.

 

Kisah Hajar Aswad dan Nabi Muhammad

Menurut buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya karya Abdurrahman bin Abdul Karim, Nabi Muhammad SAW terlibat dalam renovasi Ka'bah.

Awal mulanya, saat Muhammad berumur 35 tahun terjadi banjir bandang yang merobohkan dinding Ka'bah. Sebelum itu, dinding Ka'bah rusak karena terbakar.

Kabilah Quraisy merasa perlu untuk membangun kembali Ka'bah. Untuk merenovasi Ka'bah harus dibongkar terlebih dahulu.

Bersama pamannya, Abbas, Muhammad ikut mengangkat bebatuan saat merenovasi Ka'bah. Sedangkan untuk urusan pembangunan, diserahkan kepada seorang arsitek berkebangsaan Romawi bernama Baqum.

Mereka kemudian membangun dinding sederhana sebagai tanda dinding tersebut adalah bagian dari Ka'bah. Bagian ini dikenal dengan nama Hijr Ismail atau Al-Hathim.

Ketika pembangunan sampai bagian Hajar Aswad, setiap pembesar kabilah berkeinginan untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Maka terjadilah pertengkaran dan perselisihan di antara mereka.

Pertengkaran tersebut terjadi selama 4-5 hari, dan hampir saja memicu pertumpahan darah di Tanah Suci. Pertengkaran tersebut kemudian dihentikan oleh Abu Umaiyah ibnu al-Mughirah al-Makhzummi mengusulkan agar orang yang berhak meletakkan Hajar Aswad adalah orang pertama di antara mereka yang masuk Ka'bah dari pintu masjid (pintu Bani Syaibah).

Takdir Allah SWT menetapkan orang pertama yang masuk Ka'bah adalah Muhammad SAW. Saat itu, orang-orang percaya Muhammad sebagai Al-Amin yaitu orang yang terpercaya.

Mencium Hajar Aswad
Ketika umat Islam melakukan thawaf saat ibadah haji, umat Islam disunnahkan mencium Hajar Aswad atau mengangkat tangan (istilam) ke arahnya.

Menurut buku Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah karya Muslim H. Nasution, disebutkan bahwa di hari kiamat, Hajar Aswad akan memberikan kesaksian terhadap orang-orang yang melakukan istilam terhadapnya. Maka dari itu, bagi orang yang mencium ataupun mengangkat Hajar Aswad, maka orang tersebut akan diberi syafaat di hari kiamat.

Meskipun dinilai istimewa bagi yang dapat menciumnya, tapi perlu diingat ya bahwa hukum mencium Hajar Aswad adalah sunnah. Sehingga tidak perlu memaksakan diri untuk berdesak-desakan mencium Hajar Aswad saat melakukan ibadah haji.

Sebagaimana riwayat Umar Bin Khattab ketika mencium Hajar Aswad, bahwa dirinya menciumnya semata karena dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved