Berita Nasional
Reaksi Najwa Shihab Viral Kasus Tiktoker Bima Yudho Saputro Kritik Lampung, Kutip Puisi Wiji Thukul
Viralnya kasus tiktoker Bima Yudho Saputro yang mengkritik Lampung 'Dajjal' ternyata menarik perhatian Najwa Shihab.Sang presenter kondang di acara
TRIBUNSUMSEL.COM -- Viralnya kasus tiktoker Bima Yudho Saputro yang mengkritik Lampung 'Dajjal' ternyata menarik perhatian Najwa Shihab.
Sang presenter kondang di acara Mata Najwa ikut berkomentar terkait Bima Yudho Saputro kini diduga diintimidasi atas kritikan tersebut.
Najwa Shihab mengunggah postingan tersebut pada Minggu lalu, (17/4/2023) mengutip puisi kayar Wiji Thukul.
Bak memberikan dukungan terhadap Bima Yudho Saputro berani memberikan kritikan pedas terkait pemerintah di daerahnya.
"#MingguPuisi untuk Bima, Lampung dan semua yang bersuara.Sajak Suara, oleh Wiji Thukul," tulis Najwa Shihab mengawali.
Lalu pada caption lanjutannya Najwa Shihab membagikan isi puisi lengkap dari Wiji Thukul.
Sontak postingan Najwa Shihab langsung direspon warganet yang ikut memberikan komentar terkait kasus tiktoker Bima Yudho Saputro.
@Ratnamutumanikam : Baru 1 pemuda aja udh ketar-ketir pemda lampung apa lg 10 pemuda
@melnda4_ : SAYA SEBAGAI ORANG LAMPUNG ASLI #BERSMABIMA
@aditya_mutakin : Butuh lebih banyak sosok seperti Bima untuk menghancurkan oligarki di negri tercinta ini
@dominicpasire96 : Mereka takut di kritik..lantaran banyak hal yang mesti di-suara-kan.. ketika kritik di bungkam oleh kekuasan apakah kita mesti diam..tidak kan mba Nana..Bima adalah bagian dari rakyat kecil yang mau agar supaya pembangunan itu merata
Kasus Dihentikan Polisi
Polda Lampung resmi menghentikan kasus Bima Yudho yang sebelumnya dilaporkan ke polisi karena menggunakan kata 'Dajal' saat mengkritik pemerintah Lampung.
Berdasarkan penyelidikan polisi, tidak ditemukan adanya unsur-unsur pidana termasuk pelanggaran UU ITE dari tindakan maupun ucapan Bima Yudho saat mengkritik Lampung.
Hal ini diungkap Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad.
"Setelah dilakukan penyelidikan, kasus yang dilaporkan itu bukan tindak pidana," kata Pandra saat dihubungi, Selasa (18/4/2023).
Dalam penyelidikan ini, Polda Lampung telah memeriksa tiga orang ahli, yaitu dua ahli pidana Ahmad Rizal dan Bambang Hartono serta satu orang ahli bahasa Hasnawati Nasution.
Menurut Pandra, pokok kasus yang dilaporkan oleh pengacara Ginda Anshori itu atas diksi "Dajjal" tidak merujuk pada suku, agama, dan ras tertentu.
"Tidak merujuk ke SARA dan juga tidak ada unsur kebencian sebagaimana dilaporkan oleh pelapor," kata Pandra.
Orangtua Senang
Orangtua dari Bima Yudho (23), pemilik akun Tik Tok @awbimaxreborn atau Bima, dan membuat gempar media sosial, merasa senang lantaran kasus sang anak alias Bima, dihentikan oleh Polda Lampung.
Keluarga Bima sangat merasa senang dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang turut membela sang anak.
Hal ini dibenarkan sang ayah, Juliman saat diwawancarai melalui telepon oleh Tribun Lampung, Selasa (18/4/2023).
Sang ayah mengungkapkan, jika keluarga merasa senang dengan hal tersebut.
"Tentu kami sangat senang, Alhamdulillah kami telah tenang rasanya," ujarnya.

Selain itu, dengan dihentikannya kasus sang anak, Juliman merasa tenang.
"Kami merasa tenang, tidak khawatir lagi, kami sangat berterima kasih," sambungnya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada seluruh warga Indonesia yang telah mensupport anaknya.
"Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Lampung, pemuda-pemudi Lampung juga, semoga ini semua bisa jadi amal di bulan Ramadan ini," pungkasnya.
Senada, Kuasa Hukum keluarga Bima, Bambang Sukoco juga turut senang dengan diberhentikannya kasus tersebut.
"Kami keluarga tentu bersyukur mendengar kabar kalau kasus ini dihentikan," imbuhnya.
Pihaknya juga telah memperkirakan jika kasus ini akan sulit untuk ke tahap sidik.
"Ketika kasus ini SP3 dan mungkin seperti yang kami perkirakan, memang menurut kami kemarin ketika klarifikasi, memang kasus ini kan sebenarnya agak susah kalau mau dinaikkan ke penyidikan," paparnya.
Ia berharap semua pihak dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini.
"Dan pastinya kami berharap semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran buat semuanya, terutama buat yang melaporkan," imbuhnya.
Ia juga berharap agar Bima ke depannya bisa menggunakan diksi yang lebih santun lagi.
"Buat Bima juga, buat kami keluarga, biar Bima nanti juga bisa menggunakan diksi yang mungkin juga lebih bagus lagi dan akan menjadi pelajaran buat semuanya," paparnya.
Kendati demikian, pihaknya juga tetap berharap agar esensi dari kritikan Bima, tidak dilupakan.
"Yang paling penting bagi kami sebenarnya adalah esensi dari apa yang disampaikan Bima ini agar tidak sampai hilang," katanya.
"Tujuannya agar apa yang disampaikan lewat kritikannya itu, bisa benar-benar menjadi perhatian bagi Pemerintah Provinsi Lampung," sambungnya.
Ia juga kembali menegaskan, bahwa kritikan Bima bisa menjadi masukan bagi Provinsi Lampung.
Harapannya semoga esensi dari kritik yang tersalurkan dapat diterima dan menjadi masukan yang baik untuk Provinsi Lampung," pungkasnya.
(*)
Baca berita lainnya di Google News
Hanya Mau Menikah, Tabungan Alief Diblokir PPATK Gegara Dikira Uang Judol, Mimpi Indah Jadi Drama |
![]() |
---|
Trembesi, Pohon Seribu Manfaat yang Kini Menjaga Jalur Trans Sumatera |
![]() |
---|
Prabowo Bicara dengan Jokowi sebelum Beri Amnesti ke Hasto & Abolisi ke Tom Lembong? Ini Kata Jokowi |
![]() |
---|
Momen Pengukuhan Megawati Kembali jadi Ketum PDIP dalam Kongres di Bali |
![]() |
---|
Penuhi Kriteria, Istana Sebut Keppres Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Kristiyanto Secepatnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.