seputar islam
Makna Hari Kartini dan Emansipasi dalam Pandangan Islam, Kisah Siti Hajar & Dalil tentang Perempuan
Makna Hari Kartini menurut agama Islam adalah bagaimana umat Muslim menyerukan hak-hak perempuan sesuai dengan kodratnya yang tercantum dalam Al Quran
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Makna Hari Kartini dan Emansipasi dalam Pandangan Islam, Kisah Siti Hajar & Dalil tentang Perempuan.
Tahun 2023, peringatan Hari Kartini 21 April bertepatan dengan suasana Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Hari Kartini memiliki arti dan makna yang luas bagi perempuan Indonesia dan tentu bagi bangsa Indonesia.
Perempuan asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini dikenal sebagai peletak dasar emansipasi wanita di negeri Ibu Pertiwi.
Dalam surat-suratnya yang dikirim kepada sahabat bulenya di Belanda, kita begitu takjub, di masanya di Abad 19, pemikiran-pemikiran modern sudah ada dalam diri RA Kartini.
Di mata Islam, Hari Kartini menyimpan makna yang selaras dalam Islam.
Emansipasi wanita berkaitan dengan peran penting perempuan dan bagaimana menghargai perempuan.
Kisah Siti Hajar
Dalam Islam, dikenal sosok Siti Hajar, seorang perempuan tangguh, istri Nabi Ibrahim AS. Sosok yang berhati ikhlas, tabah dan tegar dalam menjalani sulitnya kehidupan.
Dikisahkan
Pada zaman itu, Siti Hajar menyusui putranya, Ismail. Mereka hidup di kawasan lembah yang sangat tandus. Suatu ketika, bekal habis dan Ismail mengalami kehausan serta kelaparan.
Dengan ketegarannya sebagai seorang ibu, Siti Hajar mencari sumber mata air, berlari dari Safa ke Marwah. Hal itu dilakukan demi anaknya, Ismail.
Hingga perjuangan Siti Hajar tidak sia-sia, karena menemukan sumber mata air yang berkhasiat, jernih dan bersih. Air itu bernama zamzam. Kisah perjuangan seorang perempuan, sekaligus ibu Ismail itu diabadikan dalam Islam, dikenang dalam ibadah umroh dan haji, yaitu sa’i, berlari-lari dari Safa ke Marwah.
Kisah Siti Hajar menjadi satu di antara banyak bukti bahwa Islam sangat menghargai wanita dan peran besar dalam peradaban umat manusia.
Apa yang diperjuangkan Kartini, pahlawan perempuan Indonesia yang diperingati pada tanggal 21 April, sejalan dalam agama Islam.
Ada banyak keistimewaan seorang perempuan dalam agama Islam. Antara lain sebagai berikut:
1. Wanita salehah adalah tiang negara
2. Surga di bawah kaki ibu
Surga di bawah telapak kaki ibu
من طريق موسى بن محمد بن عطاء: حدثنا أبو المليح، حدثنا ميمون، عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: «الْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأمَّهَات؛ مَن شِئن أدخلن، ومَنْ شِئن أخْرَجن-.
Artinya, “Dari jalur Musa bin Muhammad bin ‘Atha’, dari Abu al-Malih, dari Maimun, dari Ibn ‘Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, ‘Surga di bawah telapak kaki ibu. Siapa yang dikehendaki (diridhai) para ibu, mereka bisa memasukkannya (ke surga); siapa yang dikehendaki (tidak diridhai), mereka bisa mengeluarkannya (dari Surga).”
3. Kata “ibu” disebut Rasulullah Muhammad Saw sebanyak tiga kali, setelah itu ayah.
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ: “أُمُّكَ” قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: “ثُمَّ أُمُّكَ” قَالَ: ” ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: “ثُمَّ أُمُّكَ” قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: “ثُمَّ أَبُوكَ (رواه البخاري، رقم 5626 ، ومسلم، رقم 2548
“Seseorang mendatangi Rasulullah ﷺ seraya bertanya, “Wahai Rasulullah siapa orang yang paling berhak untuk dipergauli secara baik? Beliau bersabda, “Ibumu.” Dia berkata, “Kemudian siapa (lagi)?’ Beliau berkata, “Kemudian Ibumu.’ Dia berkata, “Kemudian siapa (lagi)?’ Beliau berkata, “Kemudian Ibumu.’ Dia berkata, “Kemudian siapa?’ Beliau berkata, “Kemudian ayahmu.” (HR: Bukhori, no. 5626 dan Musim, no. 2548).
4. Perempuan sholihah lebih baik dari 70 wali
5. Wanita solehah lebih baik dari 1.000 laki-laki yang tidak soleh
Keutamaan perempuan tersebut bisa dilihat di dalam Al Quran maupun As-Sunnah. Maka, sangat salah jika ada anggapan Islam tidak mengakomodasi hak-hak perempuan hanya karena pembagian warisan 2:1 dengan laki-laki atau wanita tidak boleh menjadi imam sholat.
Dalam Islam, ada alasan rasional dan mendasar terhadap setiap perkara. Sebelum Islam datang, zaman Jahiliyah, anak perempuan di kawasan Arab dikubur hidup-hidup karena kehadirannya tidak diinginkan.
Setelah Nabi Muhammad membawa risalah bernama Islam, hak-hak perempuan mendapatkan porsi yang seimbang dengan laki-laki, sesuai dengan kodratnya. Bahkan, dalam beberapa konteks, perempuan diutamakan.
Makna Hari Kartini menurut agama Islam adalah bagaimana umat Muslim menyerukan hak-hak perempuan yang setara dan seimbang dengan laki-laki sesuai dengan kodratnya yang tercantum dalam Al Quran maupun hadits.
Itulah makna Hari Kartini dan Emansipasi dalam Pandangan Islam, Kisah Siti Hajar & Dalil tentang Perempuan.
Baca juga: 25 Ide Kegiatan dan Lomba Memperingati Hari Kartini 2023 Menarik, Inspiratif dan Edukatif
Baca juga: Sejarah Lengkap Penetapan Hari Kartini yang Diperingati Setiap Tanggal 21 April
Baca juga: Arti Al Ummu Madrasatul Ula Adalah, Istilah Bahasa Arab Begitu Penting Peran Ibu dalam Keluarga
Baca juga: Doa Orang Tua yang Sudah Meninggal, Bisa di Amalkan Selepas Sholat atau Saat Ziarah Kubur
Hari Kartini 2023
makna hari kartini menurut islam
RA Kartini Pahlawan Emansipasi Wanita
emansipasi wanita dalam islam
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
kisah siti hajar istri nabi ibrahim
surga di bawah telapak kaki ibu hadits
teladan rasulullah
Doa Dalam Perjalanan Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya |
![]() |
---|
Kumpulan Ayat Alquran yang Berbicara Tentang Kemerdekaan, Kebebasan, Kisah Para Nabi |
![]() |
---|
Idza Ja Anassrullahi Wal Fath, QS An Nasr: Apa Bila Telah Datang Pertolongan Allah dan Kemenangan |
![]() |
---|
2 Contoh Naskah Khutbah Jumat Tema HUT ke 80 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia |
![]() |
---|
Doa Sebelum Membangun Rumah Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.