Piala Dunia U20 Dibatalkan di Indonesia

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Eks Stopper SFC: Jangan Sampai Mati Suri

Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U20, eks stopper Sriwijaya FC asal Muara Enim, Rahmat Juliandri mengungkapkan kesedihan.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/ABDUL HAFIZ
Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U20, eks stopper Sriwijaya FC asal Muara Enim, Rahmat Juliandri mengungkapkan kesedihan, Kamis (30/3/2023). 

"Kalau makanan favorit Rahmat di bulan puasa itu kurma. Begitu suara adzan maghrib, Rahmat langsung berbuka dengan minum air putih dulu, kurma. Habis itu baru makan cendol dawat nata decoco campur sirup. Habis sholat maghrib, baru Rahmat makan makanan yang berat," ujarnya

Rahmat menjelaskan adanya perbedaan merasakan bulan puasa tahun ini dengan bulan puasa selama ini dijalani.

Biasanya setiap tahun setiap bulan puasa pasti Rahmat biasa kumpul bersama tim. Nah dengan tidak adanya kumpul di tim pada tahun ini, Rahmat mengambil hikmahnya bisa kumpul bareng keluarga.

"Alhandulillah hikmahnya tahun ibi bisa puasa full sebulan bersama keluarga. Biasanya kalau di tim, paling seminggu, 4-5 hari bisa lihat orangtua. Karena kan jauh," katanya.

Bicara soal harapan bukan hanya Rahmat saja, seluruh pemain dan pecinta sepakbola pasti pingin kompetisi sepakbola bergulir. Karena sebagai pesepakbola mencari nafkahnya di sini.

"Apalagi kita sampai sekarang kan disetop, gak ada lagi gaji, kita mau cari nafkah di mana? Semoga permasalahan di sepakbola selesai. Jangan sampai ada FIFA membanned sepakbola Indonesia sanksi kalau kita tidak menyelenggarakan Piala Dunia U20," bebernya.

Sementara soal kesetiaannya untuk selalu membela Sriwijaya FC, ia mengatakan siap seratus persen jika tim Laskar Wong Kito kembali membutuhkannya.

"Rahmat tetap setia dengan tim Sriwijaya FC karena kemarin Liga 2 tidak jadi bergulir disetop lagi dan semoga Rahmat masih dibutuhkan di tim ini. Rahmat siap seratus persen tetap prioritas. Apalagi Rahmat kan putra daerah Sumsel asli sini kapan lagi bisa bawa tim ini kembali ke Liga 1," pungkasnya.

Pesepakbola kelahiran Muaraenim, 12 Juli 1993 yang pernah menjadi Bek Sriwijaya FC musim kompetisi Liga 2 Indonesia 2019.

Jebolan Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya ini karir sepakbolanya banyak membela nama Sumsel dengan mengawali di Sriwijaya FC U-21, memperkuat Tim PON Sumsel ke Jabar, Popnas, Porwil, Pra PON.

Rahmat yang sempat merantau ke klub Mitra Kukar di musim 2020 lalu merupakan putra daerah Sumsel yang tahan meninggalkan AHHA PS Pati FC, klub yang diakusisi Atta Halilintar ini demi mendapatkan rekomendasi kembali bergabung dengan Laskar Wong Kito. (sp/abdul hafiz)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved