Berita Nasional

Dikira TKW, Inilah Pekerjaan Alissa Wahid Anak Gus Dur Yang Kopernya Diacak-acak Bea Cukai

Diungkap Alissa, dirinya kala itu hadir dalam kapasitas sebagai pengelola sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/alissa_wahid
Pekerjaan Alissa Wahid dikira Tenaga Kerja Wanita (TKW) lalu mendapat intimadasi oleh oknum petugas Bea Cukai hingga kopernya diacak-acak. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Nama Alissa Qotrunnada Wahid, putri presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur kini jadi sorotan usai curhat perkara koper diacak-acak pihak Bea Cukai.

Melalui akun Twitter miliknya @Alissawahid, Alissa Wahid menceritakan pengalaman pahit saat baru pulang dari Taiwan.

Alissa Wahid dikira Tenaga Kerja Wanita (TKW) lalu mendapat intimadasi oleh oknum petugas Bea Cukai hingga kopernya diacak-acak.

Baca juga: Kronologi Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas Bea Cukai Bandara, Putri Gus Dur Dikira TKW

Bahkan petugas Bea Cukai juga kepo dengan pekerjaan Alissa karena sering pergi ke luar negeri yang terlihat dari stempel imigrasi pada paspornya.

Lantas apa pekerjaan Alissa Wahid sebenarnya?

Terungkap penyebab Alissa Wahid anak petugas mantan Presiden RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur disangka TKW hingga isi koper di bongkar.
Terungkap penyebab Alissa Wahid anak petugas mantan Presiden RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur disangka TKW hingga isi koper di bongkar. (TribunSolo.com/Twitter@Alissa Wahid)

Diungkap oleh Alissa, dirinya dicecar petugas tentang berapa lama ia di Taiwan dan pekerjaannya di sana.

"Suatu ketika saya pulang dari konferensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yang di dalam itu. Mbak petugas nanya: 'Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa saja? Buka kopernya'," cuit Alissa di akun Twitternya @AlissaWahid, Senin (20/3).

Ia lalu membuka kopernya kemudian menyodorkan paspornya kepada petugas.

"Saya buka koper sambil dia minta paspor. Saya: 'cuma tiga hari di Taiwan', petugas: 'kerja apa tiga hari di Taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa saja? Emang dibayar berapa? 'Saya: 'konferensi'

Petugas: 'kok kamu bisa belanja & bawa barang banyak? Kamu kerja apa?' Ndedes...," tulis Alissa.

Baca juga: Profil Alissa Wahid, Putri Gusdur Dikira TKW Hingga Koper Diacak-acak Petugas Bea Cukai Bandara

Diungkap Alissa, dirinya kala itu hadir dalam kapasitas sebagai pengelola sebuah lembaga swayada masyarakat (LSM) di Indonesia.

"Petugas: 'Sering ya ke luar negeri?'."

"Saya: 'Ya. Bisa lihat di paspor, mbak.' Dia buka-buka paspor."

"Petugas: 'Kok sering ke luar. Kerja apa?'"

"Saya: 'LSM'," jelas Alissa.

Profil Alissa Wahid Anak Gusdur Dikira TKW Hingga Koper Diacak Petugas Bea Cukai di Bandara
Profil Alissa Wahid Anak Gusdur Dikira TKW Hingga Koper Diacak Petugas Bea Cukai di Bandara (instagram/alissa_wahid)

Setelah menjelaskan pekerjaan dirinya, petugas tersebut pun dengan muka kecut melepaskan Alissa.

Alih-alih marah, dalam cuitannya pula Alissa Wahid justru menyebutkan bahwa sikap petugas bandara tersebut wajar lantaran tidak mengenali dirinya sebagai anak mantan Presiden RI.

Diketahui, Pada 1991 hingga 1996, Alissa aktif menjadi manager dalam sebuah proyek sosial bernama Indonesia Planned Parenthood Association yang berfokus pada pengembangan diri anak muda dan kesehatan reproduksi di berbagai SMA di Yogyakarta.

Selain menjalakan karier dan aktivitas sosial, Alissa juga sangat aktif dalam beberapa organisasi kebhinekaan. Alissa kini menjadi Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian Indonesia pada 2010.

Alissa sendiri merupakan lulusan SMA Negeri 8 Jakarta dan sarjana dan magister profesi Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada berfokus pada psikologi keluarga, anak, dan wanita.

Baca juga: Bea Cukai Minta Maaf ke Alissa Wahid Karena Kopernya Diacak-acak, Namun Tuai Hujatan Karena Template

Alih-alih marah, dalam cuitan Twitternya @Alissa Wahid anak keempat Gus Dur justru menyebutkan bahwa sikap petugas bandara tersebut lantaran tidak mengenali dirinya sebagai anak Presiden ke-4 RI.

Diakui Alissa Wahid, selama ini ketika berada di bandara ia memang bersikap seperti rakyat biasa.

Anak Gus Dur ini ternyata tak pernah dikawal layaknya keluarga pejabat lainnya.

Putri Gus Dur ini menyebutkan bahwa dirinya memang tidak kerap muncul di ruang publik yang populer.

"Nah yg ke2 lebih penting, menurut saya. Saya kan lebih sering pergi sendiri lebih hemat krn sumberdaya saya juga terbatas. Di dalam/luar negeri. Padahal kultur kita, orang penting kan bawa asisten/staf/tim. Apalagi tokoh & pejabat. (Yg bukan tokoh & pejabat aja, bawaaa," tulisnya.

Kendati begitu, menurut Alissa dengan dirinya pergi sendiri tanpa pengawal wajar bila petugas bandara menganggap dirinya rakyat biasa.

"Jadi ya bisa dibayangkan, kalau saya di bandara itu jalan sendirian dorong koper, ya petugas⊃2; tidak akan memperhitungkan saya sbg pejabat atau apa."

"Tidak sesuai pakem yg ada tim iring⊃2;an penanda orang penting. Betul⊃2; dilihat sbg rakyat. Maka saya mengalami semua sbg rakyat," lanjutnya.

Atas cuitannya itu, Pihak Bea Cukai menyampaikan permintaan maaf kepada Alissa Wahid anak keempat Presiden RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Permintaan maaf itu pun disampaikan pihak Bea Cukai melalui akun Twitter resmi @beacukaiRI.

Akun Twitter Bea Cukai RI juga menyampaikan bahwa cuitan yang disampaikan kakak Yenny Wahid itu merupakan masukan dan menjadikan bahan evaluasi atas pelayanan yang diberikan kedepannya.

"Halo, Kak. Kami memohon maaf atas pengalaman tidak mengenakan yang dialami pada saat tiba di Indonesia."

"Masukan yang diberikan menjadi bahan evaluasi atas pelayanan dan pengawasan barang bawaan penumpang kedepannya. Terima kasih," tulis pihak Bea Cukai, Selasa (21/3/2023).

Namun permintaan maaf Bea Cukai di akun Twitter justru mendapat hujatan dari warganet.

Warganet menilai bahwa permintaan maafnya merupakan jawaban serupa yang kerap ditulis setiap menyampaikan permintaan maaf.

Pasalnya permintaan maaf ke Putri Gus Dur ini hanya sebatas template.

Profil Alissa Wahid

Alissa Wahid atau Alissa Qathrunnada Munawwarah Wahid merupakan putri sulung mendiang Presiden Republik Indonesia, K. H. Abdurrahman Wahid dan Ibu Nyai. Hj. Shinta Nuriyah.

Alissa Wahid diketahui lahir di Jombang, Jawa Timur pada 25 Juni 1973.

Diketahui jika Alissa Wahid merupakan lulusan sarjana dan magister profesi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan mengambil fokus psikologi keluarga, anak dan wanita.

Alissa Wahid dikenal secara luas oleh masyrakat karena perannya dalam sektor sosial yakni multikulturalisme, demokrasi, gerakan muslim moderat dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Alissa Wahid juga sebelumnya merupakan Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI).

Ia berhasil merangkul ribuan aktivis di seluruh Indonesia untuk menyebarkan pemahaman lintas agama, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Selain itu Alissa Wahid juga bergabung dalam organisasi dan yayasan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dengan menjabat sebagai Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga.

Alissa Wahid sangat peduli terhadap isu sosial. Ia merupakan orang yang vokal terhadap kasus warga Rembang terkait dengan pembangunan pabrik semen di Rembang oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Ia mendesak pembangunan pabrik semen di Rembang untuk dihentikan.

Tak hanya itu saja, di tahun 2019 lalu Alissa Wahid ditunjuk sebagai Duta Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Saat ini, Alissa Wahid resmi ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Mei 2021.

Ia terpilih sebagai komisaris independen karena sering menyuarakan isu sosial, demokrasi dan agama yang sejalan dengan kultur Unilever.

Hingga saat ini ia masih menduduki jabatan tinggi di Unilever tersebut.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved