Bea Cukai Minta Maaf ke Alissa Wahid Karena Kopernya Diacak-acak, Namun Tuai Hujatan Karena Template

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Pihak Bea Cukai menyampaikan permintaan maaf kepada Alissa Wahid anak keempat mantan Presiden RI, Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Hal ini berawal dari curhatan Alissa Wahid di Twitter yang mendapatkan pengalaman tak menyenangkan dari Bea Cukai setelah dikira TKW hingga koper di acak-acak di bandara.

Namun, permintaa maaf Bea Cukai melalui twitter tersebut mendapat hujatan.

Pasalnya permintaan maaf ke Putri Gus Dur ini hanya sebatas template.

Pasalnya permintaan maaf Bea Cukai sama seperti permintaan maaf kepada orang lainnya.

Isi koper putri sulung Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu pernah diacak-acak petugas di bandara saat ia pulang dari konferensi di Taiwan.

Permintaan maaf itu pun disampaikan pihak Bea Cukai melalui akun Twitter resmi @beacukaiRI.

Baca juga: Kronologi Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas Bea Cukai Bandara, Putri Gus Dur Dikira TKW

Akun Twitter Bea Cukai RI juga menyampaikan bahwa cuitan yang disampaikan kakak Yenny Wahid itu merupakan masukan dan menjadikan bahan evaluasi atas pelayanan yang diberikan kedepannya.

"Halo, Kak. Kami memohon maaf atas pengalaman tidak mengenakan yang dialami pada saat tiba di Indonesia."

"Masukan yang diberikan menjadi bahan evaluasi atas pelayanan dan pengawasan barang bawaan penumpang kedepannya. Terima kasih," tulis pihak Bea Cukai, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Penyebab Ardhito Pramono Buat Keributan di Kafe, Diduga Dj Tak Putarkan Lagu, Lempar Gelas: Lu Katro

Namun permintaan maaf Bea Cukai di akun Twitter justru mendapat hujatan dari warganet.

Warganet menilai bahwa permintaan maafnya merupakan jawaban serupa yang kerap ditulis setiap menyampaikan permintaan maaf.

Curhat Alissa Koper Diacak Bea Cukai

Sebelumnya, Alissa Wahid membagikan pengalamannya saat menjalani pemeriksaan oleh petugas Bea Cukai di Bandara Internasional Soekarno Hatta sepulangnya dari Taiwan.