Berita Palembang
Lucianty dan Rotary Club Jadi Kakak Asuh Pengentasan Stunting di Sumsel
Ir Hj Lucianty SE dan Presiden Rotary Club of Palembang Rtn Andy Gunardi didapuk sebagai kakak asuh dalam upaya pengentasan stunting di Sumsel.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG -Dalam upaya mempersiapkan generasi emas tahun 2045, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan Tribun Network se Indonesia, melaunching gerakan #Cukup Dua Telur, dengan topik Semesta Mencegah Stunting.
Mengingat stunting atau kekurangan gizi pada bayi di 1. 000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama, dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.
Di Sumsel sendiri, Pengusaha Sumsel sekaligus Ketua Pimpinan Daerah (Pimda) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Ir Hj Lucianty SE dan Presiden Rotary Club of Palembang Rtn Andy Gunardi didapuk sebagai kakak asuh dalam upaya pengentasan stunting di Sumsel.
Pemimpin Perusahaan Sriwijaya Post (Sripo) dan Tribun Sumsel yang merupakan group Tribun Network MF Ririen Kusuma Wardani mengatakan, acara ini serentak dilakukan se Indonesia kerjasama BKKBN dengan Tribun Network, sehingga setiap unit melakukan kick off bersama BKKBN termasuk di Sumsel.
"Nah, untuk programnya, mencarikan kakak asuh bagi anak-anak di daerah masing-masing, agar dibantu supaya tidak ada stunting lagi, dan ini program cukup dua telur saja setiap hari selama 6 bulan," kata Ririen, Selasa (21/3/2023).
Dijelaskan Ririen Kick off di Palembang sendiri dilaksanakan di Graha Tribun Sumsel dengan dihadiri Sekretaris BKKBN Sumsel H Mukmin mewakili Kepala BKKBN Sumsel, dan dilakukan secara simbolis penyematan jaket kepada dua kakak asuh di Sumsel Lucianty dan Andi.
"Nantinya, para kakak asuh itu akan memberikan donasi sebesar Rp 1 juta, yang akan dialokasikan bagi anak-anak berupa 2 telur sehari, dan mereka komit menjadi kakak asuh," ucap Ririen, seraya juga dilakukan podcast.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat Sumsel yang lain, untuk bisa berpartisipasi dalam pengentasan stunting yang ada khusunya di Sumsel.
"Kita juga menghimbau kepada semua pihak, yuk bersama-sama mengentaskan stunting khususnya di Sumsel, " ajaknya.
Sekretaris BKKBN Sumsel Mukmin menerangkan stunting menyebabkan anak-anak lebih pendek dari normalnya, meski belum tentu anak pendek karena stunting.
Sehingga perlu penanganan pencegahannya dimulai dari dini yaitu sasarannya pasangan pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan dan anak dibawah dua tahun.
"Penanganan selama ini kita memberikan penyuluhan kepada setiap keluarga- keluarga, di Sumsel sudah terbentuk 15 ribu tim pendamping keluarga terdiri ibu- ibu PKK, Bidan dan Kader. Mereka memberikan penyuluhan dan pendampingan, dan kita terus mengawal, " ucapnya.
Mukmin menerangkan untuk keseluruhan angka stunting di Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2020 diangka 24,8 persen, namun 2021 menurun 18,6 persen dari jumlah stunting seluruh Indonesia.
"Kita melakukan pencegahan stunting melalui pendamping keluarga yang disebar keseluruh Kabupaten kota se Sumsel, disamping itu kita mengharapkan kakak asuh yang memberikan makanan tambahan kepada mereka yang stunting, " tuturnya.
Ia pun berharap keluarga yang berpotensi beresiko mengalami stunting, jangan sampai kekurangan gizi dalam hidupnya dan upayakan untuk hidup bersih.
Herman Deru Ajak Orangtua Perhatikan Tumbuh Kembang Anak: Tak Hanya Fokus Kecerdasan Intelektual |
![]() |
---|
Buntut Parkir di Palembang yang Masih Semrawut, Ratu Dewa Ancam Copot Kepala Dinas dan Jajarannya |
![]() |
---|
Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah,Pemkot Palembang Tertibkan Ribuan Kendaraan Dinas & Operasional |
![]() |
---|
Pengelola Dievaluasi Perumda Pasar Palembang Jaya Siap Kelola Pasar 16 Ilir Jika Dipercaya Ratu Dewa |
![]() |
---|
Modus Ngamen, 3 Pemuda di Palembang Nekat Rampas Kartu E-Tol Pengendara Mobil, Sudah 10 Kali beraksi |
![]() |
---|