Taruna Akmil Aniaya Mahasiswa UISU

Sosok ZN Taruna Akmil Diduga Aniaya Mahasiswa UISU Medan Hingga Bonyok, Tawari Uang Damai Rp 15 Juta

Inilah sosok Taruna Akmil berinisial ZN diduga pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha.dilaporkan ke Denpom I/5 Medan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
tribunmedan.com
sosok Taruna Akmil berinisial ZN diduga pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Inilah sosok Taruna Akmil berinisial ZN yang diduga pelaku penganiayaan terhadap mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha.

Taruna Akmil berinisial ZN dilaporkan ke Denpom I/5 Medan usai menganiaya Teuku Shehan Arifa Pasha hingga babak belur.

Teuku Shehan Arifa Pasha mengalami luka di bagian wajah dan gangguan di otak sebelah kiri akibat penganiayaan yang dilakukan Taruna Akmil berinisial ZN.

Diketahui, ZN merupakan seorang Taruna Akademi Militer yang sedang melaksanakan Pendidikan.

Pelaku juga disebut sebut merupakan anak dari salah satu perwira polisi di Polresta Deliserdang, yaitu Kasat Narkoba Polresta Deli Serdang, Kompol Zulkarnain.

Baca juga: Sosok Kapolsek Torgamba AKP Luhut Bapit Sihombing, Viral Usir Anggota dari Asrama Polisi, Pemicunya

Teuku Shehan Arifa Pasha Membuat Laporan Denpon I/5 Medan Mengaku Dianiaya Taruna Akmil Hingga Babak Belur.
Teuku Shehan Arifa Pasha Membuat Laporan ke Denpon I/5 Medan Mengaku Dianiaya Taruna Akmil Hingga Babak Belur. (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

Adapun insiden penganiayaan yang dilakukan Taruna Akmil ini berlangsung di sekitar Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan pada Sabtu (18/2/2023) silam.

Menurut korban, sebelum kejadian dia berencana mengantar dua teman wanitanya dari Komplek Tasbih I.

"Aku mau balik ke rumah, mau ngantar kawan ku dulu dari Komplek Tasbih, pas arah keluar ke Jalan Setia Budi, tiba - tiba aku diadang," kata Shehan kepada Tribun-medan.com, Selasa (14/3/2023).

Ia menjelaskan, ketika itu ada dua orang keluar dari dalam mobil yang mengadangnya.

Shehan pun ikut keluar dari dalam mobil.

"Ku tanya ada apa, katanya bentar, ada yang mau dibicarain," ungkap Shehan.

Baca juga: Kronologi Taruna Akmil Aniaya Mahasiswa UISU Hingga Babak Belur, Pelaku Diduga Anak Kasat Narkoba

Namun, sejumlah pria yang ikut keluar dari dalam mobil tiba-tiba memukul Shehan.

"ZN ini teman sekolah saya. Dia enggak ada ngomong apa-apa, langsung mukul saya," kata Shehan.

Setelah kejadian dirinya sempat mendatangi Polrestabes Medan membuat laporan pada Minggu (19/3/2023) lalu.

Namun, karena pelaku nya merupakan Taruna Akmil, Shehan kemudian melaporkan ZN ke Denpon I/5 Medan, pada Selasa (21/3/2023).

"Awalnya kami kira dia itu sipil, rupanya Akmil. Makanya melapor kemari," bebernya.

Terpisah, Komandan Datasemen Polisi Militer (Dandenpom) I/5 Medan, Letkol Cpm Dahri Haji Dahlan mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban.

Ia menjelaskan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak Denpom I/5 Medan.

"Laporannya sudah ada, jadi prosedur penanganan kasus kita mulai dari laporan, tidak bisa kita langsung melakukan penyidikan, itu harus ada dilakukan penyelidikan dulu," katanya.

Dahri menyampaikan, petugas juga telah memeriksa sejumlah saksi mata di lokasi kejadian.

Namun, dari hasil keterangan yang didapat sejauh ini para saksi mengatakan bahwa bukan ZN yang melakukan penganiayaan melainkan adik kandung berinisial Z.

"Penyidik mengumpulkan bukti-bukti apakah cukup atau tidak, hasil pemeriksaan terlapor bahwa dia dipukul oleh ZN," ungkapnya.

"Waktu malam itu kan ada banyak orang, saksi - saksi sudah kita periksa lima orang yang ada di TKP termasuk adiknya ZN, adiknya Z mengaku dia yang mukul bukan kakaknya," sambungnya.

Lebih lanjut, dikatakannya penyidik juga berupa meminta keterangan dari dua teman wanita pelapor yang malam itu ikut dengannya.

Tetapi, kedua wanita itu menolak untuk memberikan keterangan dan saat ini sedang berada di Jakarta.

"Pelapor kan butuh keterangan yang lain untuk menguatkan, sekarang dua orang perempuan temannya mereka itu tidak mau ngasih keterangan," bebernya.

"Dua perempuan ini yang harus kita periksa, sekarang sudah menghilang ke Jakarta, dan tidak mau memberikan keterangan sudah kita suratkan juga," pungkasnya.

ZN Tawari Uang Damai

Keluarga mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha mengaku sempat hampir berdamai dengan terduga pelaku penganiaya Taruna Akmil berinisial ZN.

Menurut paman korban, Teuku Yose Mahmudin Akbar, pihak pelaku sempat menawarkan sejumlah uang kepada keponakannya mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.

Namum tawaran tersebut ditolak keluarga Shehan lantaran dianggap tak sepadan dengan biaya pengobatan yang dialaminya cukup parah.

"Kita sudah mencoba usaha damai awalannya, kita mencoba mencari titik temu antara pihak pelaku dengan korban, tetapi tidak ada titik temu," kata Yose kepada Tribun Medan, Selasa (14/3/2023).

Pria yang juga berprofesi dokter ini membeberkan alasan mengapa belum menerima perdamaian dengan tawaran tersebut.

Baca juga: Penyebab Kapolsek Torgamba Ancam Usir Bripka Revo Sitorus dari Asrama Polisi, 2 Istri Adu Mulut

Padahal, ia mengaku pihak keluarga bersedia untuk berdamai atas kejadian penganiayaan yang diduga melibatkan taruna Akmil anak dari Kasat Narkoba Polresta Deliserdang itu.

"Tapi bukan itu, anaknya telah memukul anak kita, kita mau memaafkan anaknya supaya nggak ribet-ribet. Tapi caranya begitu, terkesan menghina, nawarin 10 juta, dinaikan Rp 15 juta, ada mediator yang nawarin," sebutnya.

Ia juga menyampaikan, karena tidak ada etikat baik dari pelaku dan kondisi korban yang semakin memburuk, keluarganya pun memutuskan untuk melaporkan kejadian itu.

"Korban juga gejala-gejalanya tidak makin baik, makanya kami putuskan untuk melanjutkan kasus ini, mudah-mudahan dapat yang terbaik," ujarnya.

Lebih lanjut, pihak keluarga telah menyerahkan bukti CT Scan dari Rumah Sakit yang menunjukkan keterangan soal luka yang dialami korban kepada pihak penyidik Dandenpom I/5 Medan.

"Tadi kami menindaklanjuti laporan Denpom atas anak kami yang mengalami korban pengeroyokan," ujarnya.

Lebih lanjut, dia sebagai paman berharap agar kasus tersebut diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku agar korban mendapatkan keadilan.

Kendati demikian, pihak keluarga tidak menutup kemungkinan untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

"Yang paling pingin adalah bersaudara kembali, tapi korban sembuh. Jadi akibat peristiwa ini si korban bisa sembuh dan kita bersaudara kembali itu yang paling bagus," ungkapnya.

"Tapi itu tidak bisa terjadi titik temunya, jadi sebenarnya kami terpaksa juga harus melanjutkan ini. Bersedia berdamai, tapi sekarang enggak, kemarin kita sudah mau buat perdamaian tapi tidak ketemu," pungkasnya.

Artikel telah tayang di Tribunmedan.com

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved