Seputar Islam

Apa Arti Ruwahan? Tradisi Masyarakat Jawa Jelang Bulan Ramadhan 1444H/2023

Tradisi ruwahan merupakan kebudayaan Jawa untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia, seperti oran tua, kakek, nenek, tokoh pendiri kampung, wal

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel.com
Apa Itu Ruwahan? Tradisi Masyarakat Jawa Jelang Bulan Ramadhan 1444H/2023 

TRIBUNSUMSEL.COM - Menjelang bulan Ramadhan terdapat suatu tradisi unik yang kerapkali dilakukan masyarakat Jawa yakni ruwahan.

Tradisi ruwahan merupakan kebudayaan Jawa untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia, seperti oran tua, kakek, nenek, tokoh pendiri kampung, wali, dan lainnya.

Lantas apa sebanarnya arti atau makna ruwahan? kapan tradisi ini biasa dilakukan? berikut ulasannya.

Makna Tradisi Ruwahan

Melansir dari laman repository.radenfatah.ac.id, Kamis (23/2/23) istilah ruwahan diambil dari bahasa Arab yakni arwah yang memiliki makna roh, nyawa, dan jiwa.

Ruwah juga bisa diartikan sebagai arwah atau ruh orang-orang yang sudah meninggal dunia.

Baca juga: Hukum Ruwahan Menurut Islam, Tradisi Jawa Jelang Ramadan, Ini Penjelasan Lengkapnya

Dengan demikian, ruwahan memiliki makna sebagai mengenang arwah-arwah orang yang sudah meninggal dunia.

Sementara itu dikutip dari eprints.ums.ac.id, tradisi ini umumnya ditemukan di Pulau Jawa yang juga dikenal dengan istilah nyadran.

Tradisi ini dilakukan rutin setahun sekali menjelang bulan Ramadan, tepatnya menjelang bulan ruwah, bulan ke delapan kalender Jawa atau Sya’ban.

Umumnya, tradisi ruwahan mulai dilaksanakan sejak tanggal 15 bulan ruwah.

Pada pertengahan bulan Ruwah, masyarakat melakukan sedekah dengan membagikan makanan berupa kolak pisang, kue apem, dan ketan kepada para tetangga.

Biasanya saat ruwahan ada makanan yang wajib ada seperti kolak, kue apem, dan ketan.Konon, makanan tersebut mengandung makna.

Tradisi ruwahan jelang bulan Ramadhan
Tradisi Ruwahan jelang bulan Ramadhan

Kolak untuk mengingatkan adanya Sang Khaliq atau Sang Maha Pencipta.

Kue apem untuk mengingatkan agar kita minta ampun atau bertobat.

Ketan untuk mengingatkan hati yang bersih dan selalu lekat dengan sesama.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved