Berita OKI

Tower BTS Roboh di Desa Riding OKI, Tutup Akses Penghubung Kecamatan Tulung Selapan ke Pampangan

Tower BTS roboh di Desa Riding Ogan Komering Ilir (OKI), Minggu (19/2/2023).

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Tower BTS roboh di Desa Riding Ogan Komering Ilir (OKI), Minggu (19/2/2023). Tower yang roboh diterjang angin dan hujan deras ini menutup akses jalan Tulung Selapan ke Pampangan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Tower BTS roboh di Desa Riding Ogan Komering Ilir (OKI), Minggu (19/2/2023).

Tower BTS milik provider ini roboh diterjang angin kencang disertai hujan deras yang mengguyur Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Tower setinggi kurang lebih 80 meter itu menutupi jalan akses penghubung
Kecamatan Tulung Selapan – Pampangan.

Saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Senin (20/2/2023) pagi, Kepala Desa Riding, Samson membenarkan adanya peristiwa robohnya salah satu tower provider di desanya.

"Benar kemarin sore sekitar jam 17.30 WIB saya dapat informasi ada satu bangunan tower roboh akibat angin besar dan hujan deras," ujarnya saat diwawancarai melalui telepon.

Akibat adanya insiden tersebut, kerangka besi tower sempat melintang dan menutupi akses jalan penghubung yang biasa dilalui masyarakat.

"Kalau sekarang motor dan mobil pribadi sudah bisa melintas. Tinggal lagi kendaraan truk yang sementara dialihkan dan tidak bisa lewat, karena ada beberapa kerangka besi yang belum dipindahkan dan masih menghalangi jalan," jelasnya.

"Selain itu juga listrik di Desa sempat padam, akibat besi tower memutus kabel listrik yang menuju ke pemukiman warga," tambahnya, pihak PLN sudah turun kelokasi dan memperbaikinya.

Dijelaskan untuk lokasi tower roboh berada sekitar 500 meter dari ujung Desa Riding dan cukup jauh dari wilayah pemukiman warga.

"Kalau untuk posisi tower tersebut kebetulan ada di tengah hutan, atau jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari pusat Desa. Tepatnya di perbatasan antara Desa Riding dan Desa Pulauan," tuturnya, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.

Menurut Samson, bangunan tower tersebut sudah berdiri sejak 7 – 8 tahun yang lalu dan untuk penyebab pasti robohnya masih diselidiki.

"Kalau dibilang besi sudah tua, tidak juga. Tetapi kalau melihat pondasi ikut terangkat sama besi-besi nya juga," ujarnya, kemungkinan tidak kuat menahan angin kencang.

Hingga saat ini, menurut Samson pihak provider belum terlihat mengecek lokasi kejadian.

"Untuk di Desa Riding ada dua tower yaitu provider XL dan Telkomsel. Kemungkinan yang roboh ini milik Telkomsel dan sampai sekarang belum ada petugasnya yang datang kelokasi," tutupnya.

Sementara itu, robohnya tower ini sempat heboh dan viral di upload oleh beberapa group media sosial baik di facebook maupun Instragram.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved