Berita Palembang

Kota Palembang Sekarang Menyedihkan, Eddy Santana Putra Buka-bukaan Calon Walikota Palembang 2024

Kota Palembang sekarang menyedihkan, Eddy Santaa Putra buka-bukaan kriteria calon cocok menjadi Walikota Palembang 2024. 

|
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Kota Palembang sekarang menyedihkan, Eddy Santana Putra buka-bukaan kriteria calon cocok menjadi Walikota Palembang 2024. ESP menjadi bintang tamu Podcast Tribun Sumsel dan berbicang akrab dengan Kepala Newsroom Tribun Sumsel-Sriwijaya Post Hj Weny Ramdiastuti, Jumat (10/2/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kota Palembang sekarang menyedihkan, itulah tanggapan Anggota DPR RI Eddy Santana Putra (ESP) saat menjadi tamu Podcast Tribun Sumsel, Jumat (11/2/2023).

Banyak hal diungkap ESP lebih lebih 1 jam menjadi tamu Podcast Tribun Sumsel dan berbincang akrab dengan Kepala Newsroom Tribun Sumsel-Sriwijaya Post, Hj Weny Ramdiastuti.

Eddy Santana Putra buka-bukaan kriteria calon dianggapnya cocok menjadi Walikota Palembang 2024. 

Eddy Santana Putra yang pernah menjabat Walikota Palembang dua periode 2003-2008 dan 2008-2013 ini punya alasan hingga berani ngomong Kota Palembang sekarang menyedihkan.

Memutar kembali memorinya pada 2013 lalu, Eddy Santana Putra atau ESP mengungkap waktu sambutan perpisahan di akhir masa jabatannya dia menyampaikan Walikota Palembang berikutnya harus lebih hebat dari dirinya.

"Itu harapannya saya dan kita semua, karena tinggal meneruskan. Dengan inovasi sedikit saja bisa lebih baik tapi nyatanya tidak bahkan jadi turun," katanya.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Eddy Santana Putra Anggota DPR RI, Kota Palembang Menyedihkan

Di masa kepemimpinannya kata ESP Kota Palembang bisa mengalahkan Medan yang sama-sama berstatus Kota Metropolitan.

Dari sisi kebersihan, perizinan, transportasi publik dan lain-lain.

"Itu di Indonesia bukan Sumsel," kata ESP menegaskan warisan yang dulu ditinggalkannya.

Mewujudkan Palembang yang baik di masanya itu kata Eddy semua memang diladasi niat untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif, setelah niat kerja keras untuk seluruh unsur kelembagaan harus kompak dan berani.

"Kalau kita punya niat baik, bekerja keras nanti orang akan lihat hasilnya. Palembang dulu terkontrol di Indonesia, itu memicu saya untuk memperbaikinya dan saya cari sistemnya bagaimana. Akhirnya dalam waktu dua tahun kita bisa jadi kota terbersih," katanya.

Kerja keras adalah upayanya. Sebagai contoh kata ESP, untuk menjadikan Kota Palembang itu bersih maka petugas kebersihkan mulai kerja pukul 5.00 WIB selesai pukul 6.00 WIB dan pulang.

"Ketika pukul 10.00 WIB kotor lagi, lalu saya berpikir gimana caranya biar tetap bersih. Akhirnya terpikir kenapa tidak dijaga saja per segmen. Kalau ada yang buang sampah sambil ditegur dan dibersihkan, jadi sampai sore tetap bersih," katanya mengurai salah satu upaya menjadikan Palembang lebih baik di masanya.

"Kondisi Kota Palembang menyedihkan," kata anggota DPR RI juga Eddy Santana Putra juga mantan Walikota Palembang dua periode saat jadi wawancara eksklusif dengan Tribun Sumsel, Jumat (11/2/2023). (TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI)

Tahun 2024 yang artinya setahun lagi Palembang akan kembali menggelar Pilkada untuk memilih Walikota Palembang masa jabatan lima tahun setelah pemilihan.

Soal calon pemimpin Palembang ke depan ESP buka-bukaan sosok figur yang dianggapnya cocok dan pantas menjadi pemimpin Palembang harus lebih hebat dari dirinya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved