Berita Nasional

Kelanjutan Kasus Mutilasi di Bekasi: Ternyata Angela Dibunuh dan Dimutilasi Sejak 2019, Faktanya

Hal itu diungkapkan oleh Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Kelanjutan Kasus Mutilasi di Bekasi: Ternyata Angela Dibunuh dan Dimutilasi Sejak 2019, Faktanya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadp kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Angela Hindriati (54).

Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif.

Terungkap jika Angela sudah tewas dan dimutilasi sejak 2019 bukan pada 2021.

Hal itu diungkapkan oleh Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono.

Seperti diketahui, polisi menemukan fakta baru terkait kematian wanita yang dibunuh hingga dimutilasi oleh pacarnya, M. Ecky Listiantho (34) di kawasan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa barat.

"Betul (dibunuh lalu dimutilasi 2019)," kata Tommy saat dihubungi, Selasa (24/1/2023).

Tommy menerangkan fakta baru terkait waktu kematian Angela ini berdasarkan keterangan tersangka Ecky dan keluarga Angela saat diperiksa oleh penyidik.

Namun, Tommy tak merinci secara pasti terkait waktu pembunuhan hingga lokasi yang menjadi tempat Ecky membunuh dan memutilasi Angela.

"Dari keterangan Ecky dan dikuatkan dari data perbankan Angela. Dan keterangan keluarga korban," ungkapnya.

Sebelumnya polisi telah mengidentifikasi jasad wanita korban mutilasi di Bekasi, Jawa Barat.

Terungkap jika korban yang diketahui bernama Angela Hindriati (54) itu diduga dibunuh oleh M. Ecky Listiantho (34) sejak 2021 lalu.

Selama itu, Hengki mengatakan jasad tersebut hanya didiamkan di rumah kontrakan yang disewa oleh tersangka di kawasan Bekasi tersebut.

"Dan selama kurun waktu kurang lebih satu tahun satu bulan, jenazah disimpan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang juga sering digunakan tersangka apabila tidak berada di rumahnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Hengki menyebut pihaknya akan bekerja sama dengan tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) dan Psikiatri Forensik guna melakukan penyelidikan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved