Berita Nasional

Motif Pembunuhan Berantai Wowon CS, Disebut Gila Harta, Uang dan Banyak Istri Jadi Simbol Kesuksesan

Bukan hanya sekedar uang, polisi menduga ada motif lain dari kasus ini karena ada balita yang turut menjadi korban.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Motif Pembunuhan Berantai Wowon CS, Disebut Gila Harta, Uang dan Banyak Istri Jadi Simbol Kesuksesan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Motif pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon CS hingga kini masih terus menjadi perhatian publik.

Polisipun masih melakukan penyelidikan akan motif dari kasus ini.

Bukan hanya sekedar uang, polisi menduga ada motif lain dari kasus ini karena ada balita yang turut menjadi korban.

Namun, menurut Sosiolog Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Hariyadi mengatakan trio 'serial killer' tersebut nekat melakukan tindakan sadis karena dikuasai hasrat secara material agar kehidupannya lebih bermartabat dan memiliki harga diri.

Ulah keji trio pembunuh berantai (serial killer) yang menghabisi nyawa sembilan orang termasuk balita berumur dua bulan tentu menjadi hal yang dinilai sebagai kejahatan sadis.

Sehingga Wowon Cs mengabaikan sama sekali sistem-sistem nilai yang  dikenal dan dianut di kalangan masyarakat dan melakukan tindakan-tindakan yang di luar nalar sehat.

Lalu apa yang memicu hasrat Wowon Cs menguasai harta duniawi di saat usia senja?

Hariyadi mengatakan hasrat akan simbol-simbol materi duniawi tidak mengenal usia. 

Ia pun mencontohkan kasus Ecky yang nekat melakukan mutilasi terhadap seorang perempuan di Bekasi, Jawa Barat.

Ecky kemudian menguras harta dan apartemen korbannya.

"Apartemen dan sertifikat rumah (kasus mutilasi) itu simbol material. Memiliki kekayaan berlipat ganda sembari tetap memiliki banyak istri (kasus Wowon) itu juga simbol kesuksesan,' ujar Hariyadi saat berbincang dengan Tribun, Sabtu (21/1/2023).

Memang lanjut Hariyadi perlu melihat secara rinci kasus per kasus 'serial killer' yang bikin heboh saat ini.

Namun Hariyadi melihat faktor ekonomi yang dominan pada masing-masing kasus pembunuhan berantai tersebut.

"Namun para pelaku bukanlah orang-orang yang benar-benar sangat tersudut oleh situasi kemiskinan," kata Hariyadi.

Baca juga: Ditemukan Uang Rp 1 M Dari Kasus Pembunuhan Berantai Wowon CS, Polisi Sebut Motif Tak Hanya Uang

Baca juga: Daftar Pembunuhan Berantai yang Heboh di Indonesia Selain Wowon CS, ada Ryan Jombang Hingga Dukun AS

Kronologi peristiwa

Kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, diduga bermula dari Siti yang tak lain merupakan tenaga kerja wanita (TKW).

Dari informasi yang diterima Tribunnews.com, ia mendesak pembuktian janji pelaku utama pembunuhan, Wowon (60), yang mengaku bisa menggandakan uang.

Pasalnya, Siti telah memberi banyak uang kepada Wowon.

Karena terus didesak, Wowon akhirnya memiliki ide mencari jalan licik untuk menghabisi nyawa Siti.

Siti pun diminta Wowon untuk mengambil uangnya yang telah digandakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, bukan uang yang Siti dapat, nasib nahas menimpanya.

Di tengah laut saat melakukan penyeberangan dari Surabaya, Siti didorong dari kapal oleh Noneng, mertua Wowon.

Ia menjadi korban pertama Wowon. Jasad Siti kemudian ditemukan warga dan sudah dimakamkan secara layak.

Dari penyelidikan polisi, tak hanya Siti, seorang TKW yang disinyalir adalah korban selanjutnya bernama Farida ditemukan kerangkanya di Cianjur.

Upaya Menutupi Kasusnya

Karena takut terbongkar akan peristiwa pembunuhan Siti, Wowon pun membunuh Noneng.

Tak sendiri, Noneng dibunuh bersama anaknya yang bernama Wiwin, istri pertama dari Wowon.

Jasad keduanya dikubur bersamaan, di dalam sebuah rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Cianjur.

Tak hanya istri pertamanya, Wowon juga membunuh dua istri lainnya, mereka adalah Halimah dan Ai Maemunah (40) yang tak lain adalah ibu dan anak.

Wowon menikahi Ai Maemunah setelah Halimah tewas dibunuh oleh Duloh, rekannya dalam menjalankan aksi kejahatan.

Wowon sendiri tak tahu Halimah tewas dibunuh Duloh, ia justru mengira sang istri meninggal karena sakit.

"Wowon enggak tahu kalau H tewas dibunuh sama si Duloh," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Sabtu (21/3/2023).

"Dia tahunya meninggal karena sakit. Padahal setelah interogasi si Duloh, H itu memang sakit tapi dibunuh Duloh, dicekik," sambung Trunoyudo.

Setelahnya, Ai Maemunah tewas bersama kedua anaknya dengan suami terdahulu, Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17).

Ketiganya tewas karena diracun oleh Wowon cs, setelah sempat ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dan mulut berbusa di kontrakannya Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).

Selain Ridwan dan Riswandi, anak Maemunah dari pernikahannya dengan Wowon, Bayu (2), ditemukan sudah menjadi kerangka di Cianjur.

Dalam melancarkan aksinya membunuh, Wowon dibantu dua pelaku lainnya, yaitu sang adik ipar, M Dede Solehudin (35) dan kawannya, Solihin alias Duloh (63).

Saat meracuni Ai Maemunah dan anak-anaknya di Bekasi, Dede juga ikut meminum kopi beracun agar seakan-akan dirinya juga menjadi korban.

Dari penelusuran polisi, ternyata Wowon memiliki total enam istri, yaitu Wiwin, Halimah, Ai Maemunah, Ende, Heni, dan Iis.

Ende dan Heni hingga saat ini belum diketahui keberadaannya, sementara Iis tinggal di Cianjur.

Baca juga: Polisi Ungkap Urutan Kematian 9 Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Siti & Farida Korban Pertama

Hingga saat ini, total korban pembunuhan Wowon cs ada sembilan orang.

Daftar Korban Tewas

1 Noneng (ibu dari Wiwin);

2 Wiwin (istri Wowon);

3 Halimah (istri Wowon) ;

4 Ai Maemunah (40) istri Wowon yang tak lain anak Halimah;

5 Ridwan Abdul Muiz (23);

6 Muhammad Riswandi (17);

7 Bayu (2 tahun) anak kandung Wowon dan Maemunah;

8 Farida TKW;

9 Siti TKW.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan di Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved