Seputar Islam
2 Text Khutbah Jumat Bertemakan Bulan Rajab 1444H/2023: Momen Perbaiki Sholat - Jalan Menuju Surga
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antar
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Naudzu billah. Allahu yahdina, amin.
Melalui mimbar khutbah ini kami mengajak, marilah kita tata shalat kita. Yang belum jamaah rutin di masjid, jika ada panggilan azan, panggilan menghadap kepada-Nya, mari kita gumregah, cepat-cepat mendatangi panggilan-Nya.
Orang yang ingin doanya terkabul, hendaknya jika Allah memanggil segera mengabulkan undangan Allah yang berupa shalat. Dengan shalat di awal waktunya insyaAllah doa-doa akan mudah diijabah oleh Allah.
Shalat merupakan ibadah yang paling utama. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya:
اَيُّ الْعَمَلِ اَفْضَلُ؟
Kegiatan apa yang paling utama, Ya Rasul? Kemudian Rasul menjawab
اَلصَّلاَةُ لِاَوَّلِ وَقْتِهَا
Shalat di awal waktunya.
Hadirin….
Sangat banyak hadits yang menyebutkan keutamaan-keutamaan tentang shalat. Di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَاِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ. .... الحديث
Artinya: Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah shalat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan sukses. Jika rusak shalatnya sungguh ia menjadi orang yang merugi. (HR Abu Dawud, An-Nasai dan At-Tirmidziy).
Hadirin….
Yang perlu menjadi catatan adalah, bahwa shalat tidak dapat berdiri sendiri. Ia harus dilengkapi syarat, rukun. Wudlunya harus sesuai aturan, mandinya bagaimana, bacaan Fatihah-nya bagaimana, ini yang perlu kita introspeksi pada diri kita masing-masing.
Sudah sesuai aturan syara’ atau belum? Kalau belum, jangan sungkan-sungkan mendatangi kiai atau ustadz untuk belajar.
Carilah guru yang benar-benar bisa membimbing kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Jangan cari ustadz yang justru menjauhkan diri kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Semoga kita dan keluarga kita senantiasa diberi pertolongan oleh Allah subhanahu wa taala agar diberi pertolongan menjadi orang baik, mudah melaksanakan shalat dan amal-amal baik yang lain. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَجَعَلَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاِت وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) ـ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرّاحِمِيْنَ
Baca juga: Niat Sholat 2 Rakaat Sebelum Jumat dan 5 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Jumat
- Khutbah Kedua
Berjudul: Surga, Tanda Kekuasaan Allah yang Dimasuki Nabi saat Mi’raj
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ السَّلَامِ الْمُؤْمِنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيْبِ كُلِّ مُسْلِمٍ مُؤْمِنٍ، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَكُلِّ تَقِيٍّ مُؤْمِنٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (التوبة: ٧٢)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.
Kaum Muslimin rahimakumullah, Dalam kesempatan yang mulia pada siang hari ini, khatib akan menyampaikan khutbah dengan tema: “Surga, Tanda Kekuasaan Allah yang Dimasuki Nabi Saat Mi’raj”.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Salah satu hikmah dan tujuan Isra’ dan Mi’raj adalah diperlihatkan dan ditampakkan kepada Nabi berbagai keajaiban yang merupakan tanda kekuasaan Allah ta’ala.
Salah satu tanda kekuasaan Allah yang diperlihatkan kepada beliau adalah surga. Surga adalah ciptaan Allah yang terbesar bentuknya dan terluas ukurannya setelah ‘Arsy.
Letaknya di atas langit yang ketujuh dan berada di bawah ‘Arsy. ‘Arsy adalah atap dari surga. Allah menciptakan ‘Arsy untuk menampakkan kekuasaan-Nya, bukan untuk dijadikan tempat tinggal bagi Dzat-Nya.
Karena Allah tidak membutuhkan kepada apa pun. Dia tidak membutuhkan kepada tempat.
Pada saat Mi’raj, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan bahwa beliau memasuki surga dan diperlihatkan bahwa sebagian besar penduduknya adalah orang-orang fakir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اِطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ (رواه البخاري ومسلم)
Maknanya: “Aku lihat surga, dan aku melihat bahwa sebagian besar penduduknya adalah orang-orang fakir” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Hadirin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,
Allah ta’ala berfirman yang maknanya: “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridlaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung” (QS at-Taubah: 72).
Surga adalah darus salam, kampung keselamatan. Surga adalah darun na’im, rumah kenikmatan yang kekal abadi. Surga kekal dan nikmat-nikmat di dalamnya juga kekal, tidak akan punah atau sirna.
Nikmat surga terbagi menjadi dua: nikmat yang tidak diperoleh kecuali oleh orang-orang yang bertakwa (na’im khash) dan nikmat yang diperoleh oleh semua penduduk surga (na’im ‘amm).
Di antara nikmat umum yang diperoleh oleh semua penduduk surga adalah muda terus dan tidak akan tua selamanya, sehat terus dan tidak akan pernah sakit selamanya, bahagia terus dan tidak akan pernah ditimpa kesusahan selamanya, serta hidup terus dan tidak akan pernah merasakan kematian selamanya.
Sebagaimana hal itu diberitakan oleh Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:
يُنَادِي مُنَادٍ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوْا فَلَا تَسْقَمُوْا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلَا تَمُوْتُوْا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوْا فَلَا تَهْرَمُوْا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوْا فَلَا تَبْأَسُوْا أَبَدًا فَذلِكَ قولُهُ عَزَّ وجَلَّ: وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (الأعراف: ٤٣) (رواه مسلم)
Maknanya: “Seorang malaikat berseru (kepada penduduk surga): Kalian akan selalu sehat sehingga tidak akan sakit selamanya, kalian akan selalu hidup sehingga tidak akan mati selamanya, kalian akan selalu muda sehingga tidak akan tua selamanya, kalian akan selalu dalam kenikmatan dan kesenangan sehingga tidak akan sengsara selamanya.
Inilah yang disinggung oleh firman Allah yang maknanya: “Diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa yang telah kamu kerjakan” (HR Muslim).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita simak bersama tentang sifat-sifat dan gambaran surga dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
هِيَ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ نُوْرٌ يَتَلَأْلَأُ وَرَيْحَانَةٌ تَهْتَزُّ وَقَصْرٌ مَشِيْدٌ وَنَهْرٌ مُطَّرِدٌ وَفَاكِهَةٌ كَثِيْرَةٌ نَضِيْجَةٌ وَزَوْجَةٌ حَسْنَاءُ جَـمِيْلَةٌ وَحُلَلٌ كَثِيْرَةٌ فِي مُقَامٍ أَبَدِيٍّ فِي حَبْرَةٍ وَنَضْرَةٍ (رواه ابنُ ماجه)
Maknanya: “Surga itu–demi Allah, Tuhan Pemilik Ka’bah–adalah cahaya yang cemerlang, tetumbuhan hijau yang banyak nan menakjubkan, istana yang megah, sungai yang mengalir di lantainya, buah-buahan yang banyak dan matang, istri yang cantik jelita dan pakaian-pakaian yang banyak, di kehidupan yang abadi dalam kegembiraan dan wajah yang berseri-seri” (HR Ibnu Majah)
Dalam hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersumpah dengan nama Allah, Tuhan Pemilik Ka’bah, bahwa surga adalah cahaya yang terang benderang.
Karenanya surga tidak membutuhkan matahari maupun bulan. Setiap yang ada di surga bersinar. Di sana tidak ada kegelapan. Batasan malam dan siang diketahui dengan tanda khusus yang Allah jadikan di sana.
Di surga juga ada Thuba, yaitu pohon yang jika jaraknya ditempuh oleh orang yang menaiki hewan tunggangan di bawahnya, seratus tahun pun tidak akan selesai melewatinya.
Pohon ini akan mengeluarkan pakaian-pakaian untuk penduduk surga yang akan mereka pakai.
Di surga juga ada sungai-sungai yang mengalir. Mengambil air sungai itu tidak akan membuat seseorang letih karena ia bukan berupa galian-galian yang dalam. Sebaliknya ia mengalir di permukaan lantai surga.
Di surga juga ada burung-burung yang berbeda dengan burung-burung yang ada di dunia. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّكَ لَتَنْظُرُ إِلَى الطَّيْرِ فِي الجَنَّةِ فَتَشْتَهِيْهِ فَيَخِرُّ بَيْنَ يَدَيْكَ مَشْوِيًّا (رواه البزّار)
Maknanya: “Sungguh engkau di surga akan melihat seekor burung lalu engkau menginginkannya maka ia akan terjatuh di hadapanmu dalam keadaan sudah terpanggang” (HR al-Bazzar)
Setelah dimakan oleh seorang Mukmin, Allah mengembalikannya seperti sedia kala lalu ia terbang kembali.
Hadirin rahimakumullah, Di surga juga ada ranjang-ranjang yang ditinggikan sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
فِيهَا سُرُرٌ مَرْفُوعَةٌ (الغاشية: ١٣)
Maknanya: “Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan” (QS al-Ghasyiyah: 13)
Disebutkan dalam beberapa hadits bahwa dipan-dipan tersebut dihiasi dengan mahkota-mahkota dari mutiara dan papannya terbuat dari emas.
Dipan-dipan itu akan berposisi tinggi selama belum datang pemiliknya. Jika telah datang pemiliknya, maka ia turun melandai kepada pemiliknya sehingga dengan mudah ia mendudukinya.
Lalu meninggi kembali membawanya. Allah menjadikan dipan-dipan tersebut sebagai alat dan sarana untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain di surga.
Karenanya, jika seseorang ingin menemui orang lain di surga, dipan tersebut membawanya terbang dengan kekuasaan Allah ta’ala hingga ia sampai di hadapan dipan orang yang dituju.
Lalu mereka duduk berhadapan dan berbincang-bincang. Kemudian dipan tersebut akan membawanya kembali ke tempat asalnya. Inilah makna firman Allah:
عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ (سورة الحجر: ٤٧)
Maknanya: “Mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan” (QS al-Hijr: 47)
Saudara-suadaraku seiman rahimakumullah, Apa yang telah dijelaskan di atas adalah sebagian di antara nikmat umum yang dirasakan oleh semua penduduk surga.
Sedangkan nikmat khusus yang Allah sediakan bagi para penduduk surga yang meninggal dunia dalam keadaan bertakwa, maka tidak ada seorang pun malaikat yang dekat kepada Allah atau nabi yang diutus Allah, yang mengetahuinya.
Al-Bukhari meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah ta’ala berfirman dalam hadits qudsi:
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ (رواه البخاريّ)
Maknanya: “Telah aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.” Abu Hurairah berkata: “Bacalah jika kalian mau firman Allah ta’ala:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (السجدة: ١٧) (رواه البخاريّ)
Maknanya: “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang menyenangkan hati sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan” (HR al-Bukhari)
Hadirin, Semoga kita tergolong para hamba Allah yang bertakwa sehingga kelak kita akan meraih berbagai kenikmatan yang umum dan khusus di surga. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
***
Text Khutbah Jumat Bulan Rajab 1444 H
Khutbah Jumat Singkat Bulan Rajab
Teks Khutbah Jumat Menyambut Bulan Rajab
Khutbah Jumat Rajab
Khutbah Jumat Rajab 2023
Tribunsumsel.com
Teks Doa Sebelum dan Sesudah Baca Al Quran, Lengkap Tulisan Latin Serta Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Ketenangan Hati Serta Pikiran, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Pagi dan Sore Hari untuk Dirutinkan Setiap Hari, Tulisan Arab, Latin, dan Arti |
![]() |
---|
8 Contoh Kalimat Berita Duka dan Ucapan Duka Cita Islam untuk Orang yang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Doa untuk Jenazah Wanita Versi Pendek dan Panjang, Allahummaghfirlaha Warhamha Waafiha Wafuanha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.