Seputar Islam

2 Text Khutbah Jumat Bertemakan Bulan Rajab 1444H/2023: Momen Perbaiki Sholat - Jalan Menuju Surga

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antar

Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel.com
2 Text Khutbah Jum'at Bertemakan Bulan Rajab 1444H/2023: Momen Perbaiki Sholat - Jalan Menuju Surga 

Artinya meskipun masing-masing diberi kemuliaan oleh Allah subhanahu wa taala, atas kehendak-Nya, Allah membuat kemuliaan antara yang satu lebih tinggi dari yang lainnya karena memang kehendak Allah demikian.

Termasuk bulan Rajab beserta tiga bulan lainnya, Allah lebih memuliakan dibandingkan bulan lain.

Di bulan ini orang-orang dilarang melakukan peperangan dan mengangkat senjata. Jadi siapa pun merasa aman. Bahkan para pakar fiqih memperberat sanksi diyat bagi siapapun yang membunuh seseorang pada bulan-bulan ini dengan hukuman yang lebih berat.

Al-Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan tentang empat bulan yang dimuliakan tersebut dengan kalimat berikut:

وَمَعْنَى الْحُرُمِ: أَنَّ الْمَعْصِيَةَ فِيهَا أَشَدُّ عِقَابًا، وَالطَّاعَةَ فِيهَا أَكْثَرُ ثَوَابًا

Artinya: “Yang dimaksudkan dengan bulan-bulan yang dimuliakan di sini, sesungguhnya maksiat dalam bulan ini siksanya lebih berat. Jika menjalankan ketaatan, pahalanya dilipatgandakan.” (Tafsir Ar-Râzi)

Pada bulan Rajab ini perlu menjadi pengingat-ingat untuk pribadi kita, supaya kita membersihkan diri kita dari kotoran-kotoran maksiat.

Mari kita hentikan caci maki, menyebar kabar bohong, hoaks, fitnah menggunjing sesama warga negara dan bentuk perilaku-perilaku yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Ingatlah, dosanya dilipatgandakan.

Kita perlu waspada, perilaku dosa di bulan ini tidak main-main. Apalagi di tahun politik ini. Kita perlu ingat, bahwa ini momen demokrasi biasa saja. Event lima tahunan yang berulang seperti biasanya.

Kalau perang yang jelas-jelas membela agama Islam di masa Rasulullah saja disuruh berhenti karena menghormati bulan mulia, apalagi caci maki membela paslon tertentu, memang seharusnya untuk dihentikan sekarang juga.

Tidak usah menunggu besok-besok. Ini bukan perang sungguhan.

Berpartisipasi di alam demokrasi ini memang perlu, namun kita jangan sampai lupa diri bahwa kita ini manusia yang juga harus menghormati manusia lain.

Apalagi di bulan mulia. Mari kita mulai konsentrasi memikirkan akhirat kita yang abadi, menyambut bulan Ramadhan yang suci tinggal sebentar lagi.

Al-Imam Dzun Nûn Al-Mishriy mengatakan:

رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved