Berita Nasional

Sosok M. Taufik, Pendukung Anies di Pilpres 2024, Anggota DPRD DKI Jakarta, Ruangnnya Digeledah KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan petugas KPK mendatangi gedung tersebut untuk melakukan penggeledahan.

Editor: Slamet Teguh
Wartakotalive.com/Anggie Lianda Putri
Sosok M. Taufik, Pendukung Anies di Pilpres 2024, Anggota DPRD DKI Jakarta yang Ruangnnya Digeledah KPK 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Mohamad Taufik kini tengah menjadi perhatian publik.

Hal tersebut tak lepas karena ruangan kerjanya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta digeledah oleh KPK.

Penggeledahan itu terkait kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Gedung DPRD DKI Jakarta di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Selasa (17/1/2023) sore.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan petugas KPK mendatangi gedung tersebut untuk melakukan penggeledahan.

Petugas mengumpulkan sejumlah alat bukti dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulo Gebang.

Penyidik komisi antirasuah menyasar ruang kerja dari Anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.

"Ruangannya Om Taufik dulu," kata sumber internal KPK seperti dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.com, Selasa (17/1/2023).

Siapakah sosok Mohamad Taufik?

Mohamad Taufik adalah politisi kelahiran Jakarta, 3 Januari 1957.

Ia sudah malang melintang di dunia politik sejak 1990-an.

Sebelum berlabuh dan berkiprah selama 14 tahun di Partai Gerindra, dia pernah menjadi anggota Partai Golkar dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pada 1998-1999.

Dikutip dari Kompas.com, sebelum terjun ke dunia politik, Taufik aktif dalam berbagai organisasi.

Posisi dalam sejumlah organisasi yang pernah dijabat oleh Taufik adalah Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia, Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok, Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta, Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya.

M Taufik juga pernah menjabat Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional-Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta, dan Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ).

Selain itu, Taufik juga tercatat sebagai Bendahara Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta.

Taufik sempat menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada 2003.

Saat masih menjabat sebagai Ketua KPU DKI Jakarta, Taufik ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004.

Ia kemudian divonis selama 18 bulan pada 27 April 2004 karena menyebabkan kerugian negara senilai Rp 488 juta.

Taufik kemudian bergabung dengan Partai Gerindra sejak partai itu berdiri pada 2008. Sejak itu karier politik Taufik melesat.

Dia turut andil dalam pendirian Partai Gerindra di DKI Jakarta. Ia ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta hingga 2020 dan digantikan dengan Ahmad Riza Patria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Selama menjadi Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Taufik dinilai bertangan dingin dan mempunyai sederet prestasi.

Contohnya dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, Taufik berhasil turut memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).

Sedangkan pada 2017, Taufik yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta berhasil membawa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, Taufik juga dinilai berhasil menggenjot perolehan suara dan jumlah kursi Partai Gerindra di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Ia kemudian juga dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI 2014-2019 dan kemudian dilanjutkan pada periode 2019.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Berpeluang Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan Usai Akan Ditarik NasDem

Baca juga: Alasan Najwa Shihab Disebut Tak Pernah Undang Anies Baswedan : Gue Bukan KPK dan Polisi

Dukung Anies Nyapres

M Taufik sempat menyatakan mendukung penuh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat itu maju sebagai calon presiden atau capres.

Tetap mendukung Pak Anies lah jadi Presiden," katanya, Selasa (4/10/2022).

Sejauh ini, Anies Baswedan telah dideklarasikan sebagai capres oleh Partai NasDem.

Atas dasar dukungan inilah, MT, sapaan karibnya seolah berniat untuk merapat ke Partai NasDem.

"Ya lihat saja nanti satu dua hari ini," lanjutnya.

Namun ia memastikan perpindahan partai bukanlah hal yang mudah dan sederhana.

Ia tetap meminta awak media untuk menunggu hingga Kamis (6/10/2022) mendatang.

"Pindah itu kan bukan skala sederhana saya keluar dulu dari partai baru pindah ke partai lain. Lihat saja nanti," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dideklarasikan sebagai calon Presiden 2024 oleh Partai NasDem, Senin (3/10/2022).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam konferensi pers yang digelar di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

“Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," ucapnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved