Kapan Puasa Ramadhan 2023? Catat Jadwal Pelaksanaannya, Tinggal Dua Bulan Lagi
Artikel ini memuat jadwal pelaksanaan puasa Ramadhan 1444 hijriyah tahun 2023 lengkap dengan metode penentuannya.
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Novaldi Hibaturrahman
TRIBUNSUMSEL.COM- Dua bulan lagi, umat muslim akan berjumpa dengan bulan Ramadhan 1444 hijriyah.
Awal bulan Ramadhan 1444 hijriyah tahun 2023 diperkirakan jatuh pada akhir pekan ketiga pada bulan Maret.
Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional untuk Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada 22-23 April 2023.
Disamping itu, Kementerian Agama RI juga telah menerbitkan kalender Islam Hijriah tahun 2023.
Mengacu dua keputusan tersebut, maka awal Ramadhan 1444 H diperkirakan jatuh pada tanggal 22 atau 23 Maret 2023, dengan asumsi puasa Ramadan genap selama 30 hari.
Kendati demikian, penentuan awal Ramadhan 2023 masih akan diputuskan melalui sidang isbat yang akan digelar Pemerintah melalui Kementerian Agama RI.
Sidang Isbat 1 Ramadhan
Melansir dari Kompas.com, penetapan 1 Ramadhan melalui sidang isbat dilaksanakan menggunakan dua metode, yakni Hilal dan Hisab.
Dua metode tersebut digunakan merujuk pada cara yang diterapkan oleh ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Cara menentukan awal Ramadhan menurut Nahdlatul Ulama menggunakan metode rukyat, sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab.
Adapun dalam sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI akan menggabungkan keduanya sebagai rujukan awal Ramadhan secara nasional.
Penyelenggaraan sidang isbat oleh Kemenag akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan rukyatul hilal.
Baca juga: 7 Ide Kegiatan Peringatan Isra Miraj 1444H di Sekolah/Masjid, Cocok Sebagai Lomba Untuk Anak-Anak
Baca juga: Arti Itikaf di Masjid, Salah Satu Ibadah di Bulan Ramadhan, Boleh Dilakukan Perempuan, ini Syaratnya
Baca juga: Bacaan Sholawat Adzimiyah, Amalan Berjumpa dengan Rasulallah SAW, Lengkap dengan Terjemahannya
Metode Penetapan Awal Ramadhan
Berikut ini penjelasan metide penetapan 1 Ramadhan.
1. Metode Rukyatul Hilal
Menurut Lapan, metode rukyat atau rukyatul hilal adalah adalah aktivitas pengamatan hilal dengan melihat secara langsung atau menggunakan teleskop.
Semetara dilansir dari laman bali.kemenag.go.id, hilal adalah nampaknya bulan sabit muda pertama setelah terjadinya konjungsi (ijtimak atau bulan baru) di arah matahari terbenam yang dijadikan acuan jatuhnya awal bulan dalam kalender Hijriyah termasuk Ramadhan.
Kapan waktu pengamatan hilal yaitu pada hari ke-29 untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.
Dalam metode rukyat, hilal yang berada di bawah ketinggian dua derajat mustahil diamati dengan mata, namun jika lebih dari dua derajat maka hilal memungkinkan untuk dilihat dengan mata telanjang.
Adapun tahun ini Kementerian Agama mengadopsi kriteria baru yaitu kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) di mana tinggi bulan baru yang teramati minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
Jika menggunakan metode rukyat, maka visual hilal yang teramati akan menjadi tanda bahwa esok hari akan jadi hari pertama bulan dalam kalender Hijriah.
Namun jika hilal tidak terlihat maka disepakati bahwa lusa adalah waktu jatuhnya awal bulan, dan berlaku baik untuk penentuan awal bulan Ramadhan dan bulan-bulan lain termasuk Syawal.
Hal ini disebut dengan istikmal yaitu melakukan pembulatan jumlah hari sampai tiga puluh hari sebelum dimulainya bulan yang baru.
Pada tahun ini, rukyatul hilal yang dilakukan untuk menentukan awal puasa Ramadhan 1443 Hijriyah akan dilakukan pada tanggal 1 April 2021 petang di 101 titik di seluruh Indonesia.
2. Metode Hisab
Dilansir dari laman suaramuhammadiyah.id, metode hisab adalah serangkaian proses perhitungan yang salah satunya bertujuan menentukan posisi geometris benda langit untuk kemudian mengetahui waktu di mana benda langit menempati posisi tersebut, atau mengetahui apakah suatu siklus waktu sudah mulai atau belum.
Cara menentukan awal bulan, termasuk tanggal 1 Ramadhan menurut Muhammadiyah ini berguna dalam menentukan awal bulan pada kalender Qamariah atau bulan dalam kalender Hijriyah.
Tarjih Muhammadiyah diketahui meyakini hisab hakiki dengan acuan ijtimak atau konjungsi sebagai batas kulminasi awal dan akhir bulan Qomariyah.
Metode hisab Muhammadiyah diketahui menggunakan tiga kriteria yaitu telah terjadi ijtimak bulan-matahari, ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan bulan di atas ufuk atau belum terbenam pada saat matahari terbenam.
Kemudian hilal dianggap sudah wujud (terlihat) apabila matahari terbenam lebih dahulu daripada terbenamnya hilal walaupun hanya berjarak kurang dari satu menit.
Sementara penetapan hasil hisab yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan dikeluarkan sebagai maklumat untuk kemudian digunakan oleh umat.
Baca artikel dan berita lainnya langsung dari google news
Gema Ayat Suci Tiga Hari di Martapura: MTQ XI OKU Timur Resmi Ditutup, Martapura Raih Juara Umum |
![]() |
---|
Bacaan Doa dan Zikir Jumat Pagi, Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahannya |
![]() |
---|
Antisipasi Hal Tak Diinginkan, Polres Prabumulih Gelar Alarm Stelling dan Sispam Mako |
![]() |
---|
Harga Cabai di Pasar Pulau Mas Empat Lawang Naik Drastis, Sentuh Rp 68 Ribu Per Kilo |
![]() |
---|
Teks Sholawat Thoriqoh Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.