Berita Nasional

Tak Diberi Ubi dan Ketela di RSPAD Lukas Enembe Protes, Dokter Pribadi Berharap Dirawat di Singapura

Karena hal itulah, membuat dokter pribadinya kini berharap agar Lukas Enembe dapat dirawat di Singapura.

Editor: Slamet Teguh
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tak Diberi Ubi dan Ketela di RSPAD Lukas Enembe Protes, Dokter Pribadi Berharap Dirawat di Singapura 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Papua, Lukas Enembe kini telah ditangkap KPK karena kasus gratifikasi yang menerpanya.

Namun kini, Lukas Enembe protes karena tidak diberi ubi dan ketela untuk makan saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Karena hal itulah, membuat dokter pribadinya kini berharap agar Lukas Enembe dapat dirawat di Singapura.

Diketahui, dokter pribadi Lukas Enembe, dr Anton Mote mengatakan ketika mengetahui kliennya itu tak diberi ubi dan ketela, Anton pun mengaku resah pasalnya selama ini Lukas hanya memakan kedua makanan itu sebagai sumber karbohidrat.

"Tadi saya baru tanya tentang makan saja, di sini rumah sakit ini tidak siapkan ubi dan ketela hanya siapkan nasi. Akhirnya hari ini karbohidratnya tidak ada," kata Anton di RSPAD Gatot Subroto, Kamis(12/1/2023).

Anton menuturkan, bahwa selama menderita sakit, Lukas Enembe sudah sama sekali tidak memakan nasi sebagai sumber karbohidrat melainkan mengkonsumsi ubi dan ketela.

"Iya beliau (Lukas Enembe) sudah tidak pernah (makan nasi). Akhirnya tadi hanya makan sayur sayuran dengan kentang, karbohidratnya mana," jelasnya.

Karena merasa tak dilayani dengan baik, oleh sebab itulah jadi salah satu alasan pihaknya ingin membawa Lukas berobat di Singapura.

"Kita berharap lebih baik lagi lah, segera ini kita berharap beliau bisa difasilitasi bisa mendapat perawatan di Singapura," ucapnya.

Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Letjen dr Albertus Budi Sulistya, belum bisa memastikan berapa lama Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe akan menjalani perawatan.

"Kesehatan itu kan dinamis ya, kesehatan itu bisa turning up, turning down, jadi kita juga butuh melihat perkembangan dari pasien," ujar Budi.

Di sisi lain, Budi enggan mengungkapkan sakit yang diderita Lukas. Menurutnya, itu merupakan rahasia medis.

"Itu kan rahasia medik jadi kita enggak bisa membuka di forum ini," jelas Budi.

Lebih lanjut, Budi menyebut ada lebih dari satu dokter yang merawat Lukas.

"Yang jelas ada dokter penyakit dalam konsultan ginjal, hipertensi, dokter jantung, dan juga dokter syaraf. Minimal itu," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved