Berita Muratara
Dua Kasus DBD di Muratara Awal 2023, Dinkes Galakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Ada dua kasus DBD di Muratara awal 2023, Dinkes Muratara galakkan pemberantasan sarang nyamuk.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Belum genap seminggu memasuki tahun 2023, sudah ada dua kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Dinas Kesehatan Muratara pun menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk juga mengingatkan warga menerapkan pola hidup bersih.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara, melalui Sekretaris Dinkes Muratara Tasman Majid mengungkapkan, dua kasus DBD yang ditemukan di awal tahun ini berasal dari Desa Lesung Batu Muda, Kecamatan Rawas Ulu.
"Itu dua kasus pertama kita. Jadi kita menerima laporan ada anak berusia 5 tahun dan 14 tahun dari Desa Lesung Batu Muda kena DBD, sekarang masih dirawat di rumah sakit," kata Tasman pada TribunSumsel.com, Rabu (4/1/2023).
Dia mengatakan, setiap ada laporan kasus DBD, pihaknya langsung turun ke lokasi melakukan upaya-upaya penanggulangan.
Sebelumnya mereka telah melakukan upaya pencegahan dengan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk untuk memutus rantai perkembangan Aedes Aegypti yang dapat menularkan penyakit DBD.
"Kami melakukan fogging untuk membunuh nyamuk, serta pemberian abate, terutama di tempat-tempat yang banyak jentik nyamuk," katanya.
Baca juga: Penangkapan Narkoba di Lahat Awal 2023, Dua Lelaki dan Satu Perempuan Diamankan
Tasman menyatakan, dinasnya mencatat sepanjang tahun 2022 lalu ada total 86 kasus DBD berdasarkan laporan dari 8 Puskesmas di 7 kecamatan.
Dari 86 kasus itu paling banyak terdata oleh Puskesmas Muara Rupit yakni 49 kasus, Puskesmas Karang Jaya 15 kasus, Puskesmas Nibung 8 kasus, Puskesmas Surulangun 7 kasus, dan Puskesmas Karang Dapo 6 kasus.
Sementara di Puskesmas Bingin Teluk hanya 1 kasus, sedangkan di Puskesmas Pauh dan Puskesmas Muara Kulam disebut tidak ada kasus atau nol.
"Muara Kulam itu berada paling hulu sungai Rawas, ternyata tidak ada kasus. Pauh kebalikannya wilayah paling hilir sungai Rawas, juga tidak ada kasus sepanjang 2022," terang Tasman.
Dinkes Muratara terus mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai penyakit DBD yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan dimana biasanya nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ajak Tasman.
Dia menambahkan, mereka telah melakukan upaya penyelidikan epidemiologi daerah-daerah yang berpotensi rawan penularan DBD.
| Resahkan Warga Karena Jadi Tempat Pesta Narkoba, 7 Pondok Liar di Perkebunan Muratara Dibongkar |
|
|---|
| Pasangan Suami Istri Asal Bengkulu Ditangkap di Muratara Karena Jadi Pengendar Narkoba |
|
|---|
| 2 Lansia di Muratara Tega Berbuat Asusila kepada Remaja Putri Tetangganya, Diberi Uang Rp 5 Ribu |
|
|---|
| Sedih, Dalam Setahun Rumah Milik Warga di Muratara 2 Kali Ludes Kebakaran, Damkar Tak Kunjung Datang |
|
|---|
| Sedang Beli Rokok, Petani di Muratara Dibacok Tetangganya Sendiri, Pelaku Langsung Kabur |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.