Berita Palembang

Pemulung Dipukuli di Palembang Gegara Tak Sanggup Bayar Utang, Diberi Bantuan Dibuatkan SIM

Viral pemulung dipukuli di Palembang gegara tak sanggup bayar utang Rp 500 ribu, Mulyadi pemulung tersebut menerima bantuan dan akan dibuatkan SIM.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Viral pemulung dipukuli di Palembang gegara tak sanggup bayar utang Rp 500 ribu, Mulyadi pemulung tersebut menerima bantuan dan akan dibuatkan SIM.Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib bertemu Mulyadi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral pemulung dipukuli di Palembang gegara tak sanggup bayar hutang Rp 500 ribu, Mulyadi pemulung tersebut menerima bantuan dari sejumlah pihak dan akan dibuatkan surat izin mengemudi (SIM).

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengunjungi rumah milik Mulyadi (40) seorang pemulung yang viral di Instagram karena menjadi korban pemukulan saat berada di Jalan Letkol Iskandar, dekat Pasaraya JM Palembang beberapa waktu lalu.

Kondisi Mulyadi yang tinggal di sebuah kontrakan di bawah kolong rumah bersama istri dan ketiga anaknya memprihatinkan, membuat Ngajib membantu keluarga tersebut.

Mulyadi tampak menangis terharu dan bahagia karena mendapatkan perhatian usai peristiwa yang menimpanya.

"Hari ini kami menindaklanjuti dengan memberikan bantuan ke pak Mulyadi yang sebelumnya viral karena dipukul gara-gara utang. Setelah kami dapat informasi dan hari ini Alhamdulillah sudah bertemu," ujar Ngajib, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Pria Tanpa Identitas Mr X Dekat Dermaga Ampera Palembang, Kondisinya

Selain memberikan bantuan sembako dan uang, Ngajib juga memerintahkan anggotanya untuk membantu Mulyadi dibuatkan SIM.

"Nanti akan saya minta anggota untuk membantu Mulyadi dibuatkan SIM supaya bisa bawa motor, " katanya di sela-sela memberikan bantuan.

Untuk pelaku pemukulan sendiri lanjut Ngajib telah diamankan di Polrestabes Palembang. Dan rencana ada upaya penyelesaian secara kekeluargaan dari kedua pihak.

"Pelaku sudah kami amankan dan lagi diproses. Untuk masalah utang korban rencananya akan diselesaikan secara kekeluargaan dan kami akan bantu fasilitasi. Kami berikan yang terbaik untuk keduanya," ujarnya.

Sementara Mulyadi tak bisa berkata banyak ketika disambangi oleh Kapolrestabes Palembang.

Dari informasi yang diterima Mulyadi juga mendapat sepeda motor dari Tim Saling Asah Saling Asuh.

Ia hanya bisa mengucapkan terimakasih sambil memberikan salam.

"Alhamdulillah Pak, saya berterimakasih banyak," ujar Mulyadi.

Menyoal soal utang yang ia miliki kepada Indra pelaku pemukulan. Ia menyebutkan akan diselesaikan secara kekeluargaan.

"Sudah impas pak soal utang, istilahnya saya juga salah dan sudah memaafkan pelaku, " katanya.

Viral seorang pemulung dipukuli seorang pria di dekat Pasaraya JM Jalan Letkol Iskandar Palembang karena tak sanggup bayar hutang, penampakan rumah, Kamis (22/12/2022).
Viral seorang pemulung dipukuli seorang pria di dekat Pasaraya JM Jalan Letkol Iskandar Palembang karena tak sanggup bayar hutang, penampakan rumah, Kamis (22/12/2022). (TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN)

Sebelumnya, viral seorang pemulung dipukuli seorang pria di dekat Pasaraya JM Jalan Letkol Iskandar Palembang karena tak sanggup bayar hutang, Jumat (16/12/2022) lalu

Dalam video yang beredar korban tak sanggup untuk membalas perbuatan pelaku.

Pemulung yang diketahui bernama Mulyadi (40) itu memiliki hutang sebesar Rp 500 ribu, selama 5 bulan belum dibayarkan kepada pelaku bernama Iin alias Botak yang diketahui bekerja di sebuah koperasi.

Saat menyambangi kediamannya di Lorong Sadar RT 32 Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Mulyadi dan keluarga hanya tinggal di sebuah kontrakan kecil di bawah kolong.

Kontrakan berukuran 5x3 meter itu Mulyadi tinggal bersama istrinya Baiti (24) dan ketiga anaknya yang masih kecil. Dengan biaya sewa kontrakan Rp 300 ribu per bulan.

Ia sehari-hari bekerja sebagai pemulung barang rongsokan di seputaran Kota Palembang. Mulyadi pun mengajak anak dan istrinya turut serta menemaninya mencari barang bekas.

"Sehari-hari saya mulung ajak anak istri, ya pendapatannya pas-pas an saja untuk makan, jajan anak, dan rokok sebatang. Paling dapat Rp 20 ribu - Rp 40 ribu, " kata Mulyadi, Kamis (22/12/2022).

Pria asal Sulawesi Tenggara itu mengaku sudah lama menjadi pemulung semenjak pindah ke Palembang dan kerap pindah tempat tinggal.

Terakhir dirinya ngontrak di sekitar Lorong Sadar, karena tidak sanggup akhirnya ia pindah ke kontrakannya sekarang.

Ia memiliki hutang Rp 500 ribu dengan pelaku untuk membayar kontrakan lamanya dan keperluan sehari-hari.

"Saya punya hutang dengan pelaku Rp 500 ribu dan harus dikembalikan. Saat itu saya memang lagi susah pak, namanya juga kerja begini, serba kurang, " katanya.

Saat peristiwa pemukulan terjadi, Mulyadi dipukul pada bagian pipi dan dada masing-masing empat kali. Selain itu belakang kepalanya dipukul pakai sesuatu sampai mengeluarkan darah.

"Dia nagihnya main kasar dan hakim sendiri. Pas saya dipukuli pasrah saja pak namanya saya juga salah kan karena belum bayar, " ujarnya.

Usai kejadian pemukulan yang dialaminya viral, Mulyadi didatangi oleh pihak Kepolisian untuk mencari tahu alamat pelaku pemukulan dan Mulyadi dibantu untuk membuat laporan polisi.

"Pak polisi datang ke rumah nanya video viral itu sama dimana alamat pelaku, " katanya.

Dari informasi yang dihimpun pelaku sudah diamankan di Polrestabes Palembang, Rabu malam. Atas kejadian itupun ia sudah memaafkan pelaku dan berharap kejadian yang sama tidak terulang.

"Saya sudah ketemu dengan keluarga pelaku saya siap memaafkan pelaku dan berharap tidak ada kejadian yang sama," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved