Berita Palembang

Pembangkit Listrik Sampah Dibangun di Keramasan Kertapati Palembang, Hasilkan 20 Megawatt

Pembangkit listrik sampah bakal dibangun kawasan Keramasan Kertapati Palembang. Proyek Rp 1,9 triliun ini menghasilkan 20 megawatt energi listrik.

Penulis: Widya Tri Santi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WIDYA TRI SANTI
Pembangkit listrik sampah bakal dibangun kawasan Keramasan Kertapati Palembang. Proyek Rp 1,9 triliun ini menghasilkan 20 megawatt energi listrik. Gambar tumpukan ton sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sukawinatan Kota Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pembangkit listrik sampah bakal dibangun kawasan Keramasan Kertapati Palembang.

Pembangkit listrik sampah yang memanfaatkan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Keramasan ini mampu menghasilkan 20 megawatt energi listrik untuk setiap 1.000 kg atau 1 ton sampah rumah tangga.

Proyek banker Incenelator yang memerlukan anggaran Rp 1,9 triliun ini baru mendapat izin kelayakan dari pihak PLN.

Pembangunan dilakukan pihak ketiga yakni Indo Green Power.

Dari 1.000 sampah rumah tangga bisa menghasilkan 20 megawatt energi listrik.

"Alhamdullilah Jumat sudah keluar berita acara ujian kelayakan PSEL (Pengelolaan Sampah Energi Listrik) dinyatakan layak oleh PLN," kata Ahmad Mustain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Jalan Jenderal Sudirman Depan Cinde Ditutup Malam Tahun Baru 2023, Mau ke BKB Ini Lokasi Parkir

Masih dikatakannya, setelah itu proses di Kementrian ESDM untuk memproses tugas penugasan dari menteri ESDM kepada PLN untuk melakukan sampah menjadi listrik.

"Sekarang lagi proses penyusunan AMDAL di Kementrian DLHK, diperkirakan AMDAL nya selesai di bulan Maret 2023 selanjutnya proses pembahasan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung)," tutur Mustain saat dikonfirmasi karena sampah jadi listrik belum jadi.

Nanti setelah PSEL ini berdiri maka seluruh sampah yang dari rumah tangga semuanya masuk ke PSEL untuk bisa berproses menjadi energi listrik.

"Mudah-mudahan sesuai dengan rencana ground breaking nya di bulan Mei 2023 dan mulai beroperasional di Desember 2024," ucapnya.

Sebelumnya PSEL ini beroperasi maka pihaknya masih tetap melakukan pengelolaan sampah yang semakin banyak sampah di Kota Palembang.

"Dalam satu hari pihaknya mengakut 800-900 ton sampah dari limbah rumah tangga masyarakat yang kurang armada karena miliki 132 armada angkut sampah," tuturnya.

Sampah itu ia kelola di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dengan metode kantililevir, dan pemkot Palembang juga ada bank-bank sampah dan juga memperbanyak kampung iklim yang mampu mengelola sampahnya secara mandiri.

"Sehingga sampah yang diberikan kepada petugas kami itu memang sampah-sampah yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi oleh masyarakat," tutupnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved