Berita Musi Rawas

Pra Rekontruksi Pembunuhan Siswa SMP di Musi Rawas, Bendol Ternyata Residivis

Pra Rekontruksi Pembunuhan Siswa SMP di Tugumulyo Musi Rawas. Sumaryanto alias Yanto alias Bendol, memperagakan 13 adegan

SRIPOKU/EKO
Kasat Reskrim Polres Mura, Polda Sumsel, AKP M Indra saat memimpin pra rekontruksi kasus pembunuhan pelajar kelas 2 SMP warga Dusun V Desa Surodadi Kecamatan Tugumulyo. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS-- Pra rekontruksi kasus perampokan dan pembunuhan siswa SMP di Tugumulyo Musi Rawas digelar di halaman belakang Kapolres Mura, Rabu (21/12/2022)

Dengan wajah tak bersalah,  Sumaryanto alias Yanto alias Bendol tersangka pembunuhan siswa SMP di Musi Rawas memperagakan 13 adegan dalam pra rekontruksi yang digelar Satreskrim Polres Mura Polda Sumsel.

Terdapat da 13 adegan yang diperagakan dalam pra rekonstruksi ini yang dilaksanakan di halaman belakang mapolres Musi Rawas sebagai pengganti tempat kejadian peristiwa pembunuhan siswa SMP yang menggerkan warga Musi Rawas itu.

Dalam adegan tersebut, terlihat wajah tersangka yang biasa saja, selayaknya tak ada rasa penyesalan atas perbuatan yang dilakukan.

Bahkan, tersangka juga terlihat sering memberikan masukan kepada pihak kepolisan terkait kebenaran setiap adegan yang diperagakan, atau dibilang koperatif.

Adegan pertama diawali dengan tersangka yang mendatangi korban dan teman-temannya yang sedang berkumpul, dan menanyakan air minum, yang kemudian dijawab oleh korban tidak ada.

Selanjutnya, tersangka sempat pergi, namun tak lama kembali lagi dan meminta untuk dihantarkan membeli minum di Desa Dwijaya, akhirnya korbanlah yang menghantarkan tersangka.

Diadegan kedua, tersangka dan korban berangkat membeli minum, dengan korban memboncengkan tersangka menggunakan sepeda motor korban, menuju tempat kejadian perkara (TKP) di temukan mayat korban.

Adegan keempat, saat tersangka berjalan dibelakang korban, tiba-tiba membekam korban dari belakang, dan korban terlibat memberontak.

Selanjutnya di adegan kelima, tersangka mengambil kayu di dekat pondok di TKP, dan memukul korban di bagian leher-punggung di adegan keenam.

Adegan ketujuh, korban menangkis pukul tersangka menggunakan tangan kanannya, dan kembali memukul punggung korban, hingga korban tersungkur, dan kayu yang digunakan tersangka patah.

Di adegan ke delapan, korban yang sudah tersungkur, kemudian diadegan ke sembilan tersangka menyeret tubuh korban mendekati irigasi di temukannya mayat korban, dan di adegan selanjutnya, tersangka kembali memukul leher korban beberapa kali.

Diadegan ke 10 tersebut, tersangka terlihat memberitahu kepada petugas kepolisian tentang kejadian sebenarnya.

Diadegan 11, tersangka mendorong tubuh korban ke irigasi menggunakan kakinya. degan selanjutnya terlihat tubuh korban sudah berada di irigasi tepat ditemukannya mayat korban.

Setelah itu di adegan terkahir ke-13, tersangka meninggalkan tubuh korban dan mengambil kendaraan roda dua milik korban, selanjutnya melarikan diri.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved