Berita Nasional
Kamaruddin Simanjuntak Buat Eks Kabareskrim Geram, Buntut Pernyataan Sebut Polisi Ngabdi ke Mafia
Mantan Kepala Bareskrim Polri, Komjen (purn) Ito Sumardi yang ikut bereaksi atas pernyataan kontroversial Kamaruddin Simanjuntak
TRIBUNSUMSEL.COM - Pernyataan Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut polisi lebih banyak mengabdi kepada mafia kini menjadi sorotan.
Salah satunya Mantan Kepala Bareskrim Polri, Komjen (purn) Ito Sumardi yang ikut bereaksi atas pernyataan kontroversial tersebut.
Ito menegaskan, tentunya harus ada konsekuensi yang diterima Kamaruddin Simanjuntak terkait pernyataan yang kini menuai reaksi masyarakat.
Sebab menurutnya, pernyataan yang dilontarkan Kamaruddin Simanjuntak J itu sangat tendensius sehingga dapat berakibat pada konsekuensi hukum yang harus ditanggungnya.
Baca juga: Sosok Iptu Umbaran Wibowo, 14 Tahun Nyamar Jadi Wartawan TV Nasional Kini Jabat Kapolsek Kradenan
"Tentunya, ada konsekuensi hukum terhadap yang bersangkutan dengan ucapan yang disebarkan melalui media dan dipublik," kata Ito saat dihubungi wartawan, Selasa (13/12/2022)
Kamaruddin sebelumnya mengatakan polisi hanya mengabdi kepada negara selama satu minggu
Sementara, tiga minggu sisanya polisi mengabdi kepada mafia.
Menurut Komjen (Purn) Ito Sumardi, pernyataan Kamaruddin Simanjuntak sangat tidak menunjukkan sikap seorang yang akademisi.
"Itu pernyataan menggambarkan yang bersangkutan mulut dan pikirannya sangat tidak akademis dan sangat tidak etis," ujarnya.
Sementara Penasihat Ahli Kapolri, Hermawan Sulistyo alias Prof Kikiek menilai pernyataan Kamaruddin Simanjuntak soal polisi hanya mengabdi kepada negara satu minggu dan tiga minggunya mengabdi ke mafia itu sangat aneh. Bahkan, ia menyebut Kamaruddin telah menghina kepolisian.
"Itu penghinaan terhadap profesi polisi. Aneh, pengacara kok tidak tahu pekerjaan polisi," pungkasnya.
Arteria Dahlan minta Kamaruddin Simanjuntak ditindak tegas
anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bertindak tegas terhadap Kamaruddin Simanjuntak
Kamaruddin menyebut polisi itu mengabdi kepada negara hanya 1 minggu, dan sisanya kepada mafia.
"Polri harus ambil sikap, tindak tegas. Jangan sampai ada kesan kalau keluar dari mulut Kamarudin semua benar, halal dan tak bisa dimintakan pertanggungjawaban hukumnya," kata Arteria dikutip dari Tribunnews.com, Senin (12/12/2022).
Baca juga: Tampang Wanita Buronan Kasus Penipuan Rp 7,5 Miliar di Lubuklinggau, Korbannya 400 Orang Lebih

Menurut dia, Kamaruddin Simanjuntak sudah sering sekali menyampaikan keterangan ke publik tanpa disertai bukti atau dasar.
Sehingga, kata dia, Polri dibawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus bersikap atas tuduhan Kamaruddin tersebut.
"Kamarudin bukan kritik tapi telah menghina, memfitnah dan menyerang kehormatan personel dan institusi. Suruh buktiin, itu polisi yang kaya raya sama yang susah dan hidupnya pas-pasan banyak mana?" jelas Anggota Fraksi PDI Perjuangan.
Maka dari itu, Arteria sangat menyayangkan pernyataan Kamaruddin itu.
Padahal, personel Polri jumlahnya hampir 450.000 anggota dan sebagian besar meraka adalah polisi rakyat yang setiap hari memberikan pelayanan terbaik dalam menjalankan fungsi-fungsi kepolisian.
"Kalau ada oknum Polri yang melakukan kesalahan silakan tindak, sebut nama saja nanti saya bantu untuk menindak. Tapi tidak boleh Polri dan personel Polri dibuat pesakitan dan diserang kehormatannya seperti ini," ujarnya.
Sebagai mitra kerja Polri, Arteria sangat kecewa dengan pernyataan Kamaruddin tanpa ada bukti tersebut. Karena, kata dia, Komisi III DPR sudah bersusah payah setiap waktu untuk bisa menghadirkan polisi-polisi rakyat mengisi ruang publik, negara dengan berbagai upaya.
"Bahkan, keluarkan banyak anggaran untuk membangun institusi Polri. Tapi dengan mudahnya dinihilkan oleh Kamaruddin," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa membangun trust publik terhadap Polri itu sangat mahal.
Kejadian demi kejadian, kata dia, ini merupakan musibah bagi Polri dan momentum untuk berbenah diri. Akan tetapi, lanjut Arteria, bukan berarti dengan leluasa menghina personel polisi tanpa dasar.
"Tentu Polri harus semakin berbenah diri, tapi tidak dibenarkan untuk menghujat, menghina, menista secara tanpa dasar terhadap personil maupun institusi dalam bentuk apapun juga. Polri itu kita, milik kita, baik buruknya Polri adalah baik buruknya kita. Kalau Polri tidak dipercaya, yang rugi juga kita semua," pungkasnya.
Seperti diketahui, Pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J), Kamaruddin Simanjuntak kembali melontarkan pernyataan menohok untuk Kepolisian Republik Indonesia. Menurut dia, rata-rata kepolisian di negara ini cukup buruk karena melakukan perbuatan mengabdi kepada mafia.
"Kalau jujur, memang polisi di mana-mana rata-rata melakukan perbuatan itu kok (mengabdi kepada mafia),” kata Kamaruddin Simanjuntak seperti dilihat dari kanal YouTube Uya Kuya TV pada Jumat, 9 Desember 2022.
Maksudnya, kata dia, polisi mengabdi kepada negara tidak satu bulan penuh. Tetapi, lanjut dia, polisi dibagi waktunya itu mengabdi ke mafia.
"Maksudnya begini loh, polisi itu rata-rata mengabdi kepada negara cuma seminggu. 3 minggu itulah mengabdi kepada mafia. Kita jujur ajalah, enggak usah hidup munafik. Makanya polisi banyak hartanya rata-rata,” ujarnya.
Nah, Kamaruddin menyebut sebagian polisi yang memiliki hartanya hingga ratusan miliar bahkan triliunan rupiah itu hasil pengabdiannya kepada mafia. Sebab, kata dia, dari mana uang polisi jika sampai ratusan miliar seperti itu.
Misalnya, Kamaruddin mengaku pernah menemukan polisi berpangkat perwira menengah (pamen) sawitnya sudah 500 hektar dan uangnya Rp400 miliar. Menurut dia, polisi itu kerjanya di Satuan Kerja Reserse.
"Ini kan ajaib. Jadi kita tidak bisa hidup munafik. Makanya rata-rata hartanya puluhan miliar sampai ratusan miliar sampai triliunan. Pertanyaannya, kalau dia tidak mengabdi kepada mafia, dari mana itu uang puluhan miliar, ratusan miliar hingga triliunan. Apalagi ada daftar rekening gendut kan gitu ya. Jadi, pertanyaannya mau enggak memperbaiki negara ini itu dulu," katanya
Kamaruddin bantah hina kepolisian
Di sisi lain, Kamaruddin Simanjuntak membantah keras pernyataan anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan yang menyebutkan dirinya telah menghina, memfitnah dan menyerang kehormatan personel dan institusi Kepolisian RI.
Menurut Kamaruddin pihaknya justru ingin memperbaiki Polri dengan segala kritikan dan pernyataannya.
"Kita harus memperbaiki SDM Kepolisian RI. Mulai dari pola rekrutmen, mental maupun pengupahan. Agar Kepolisian RI bisa berbakti dan bekerja secara Ppofesional, proporsional dan obyektif," kata Kamaruddin saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Senin (12/12/2022) malam.
Baca juga: Kisah Dibalik Masa Muda Bharada E Terungkap, Richard Eliezer Tenyata Pencinta Alam : Semua Diikuti
Terkait tudingan bahwa dirinya telah menghina kepolisian, Kamaruddin mengatakan tudingan itu sangat tidak benar.
"Itu tidak benar saya menghina institusi. Yang benar adalah, saya ingin memperbaiki institusi Kepolisian RI," kata Kamaruddin.
Caranya kata dia adalah dengan mengkritisi dan sumbang saran.
Misalnya,kata Kamaruddin dengan memperbaiki SDM Kepolisian RI.
"Mulai dari pola rekrutmen, mental maupun pengupahan serta diklat," katanya.
Tujuannya kata Kamaruddin seperti yang diungkapkan sebelumnya.
"Yakni agar Kepolisian RI bisa berbakti dan bekerja secara profesional, proporsional dan obyektif dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai Polri, selaku Pelindung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat," katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakota
Baca artikel menarik lainnya di Google News