Berita Nasional
Wanita Menangis di Rumah Ferdy Sambo Disebut Berambut Pendek, Benarkah itu 'Si Cantik' ?
Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E mengungkap ciri-ciri perempuan menangis yang sempat dilihatnya di rumah Ferdy Sambo.
TRIBUNSUMSEL.COM - Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E mengungkap ciri-ciri perempuan menangis yang sempat dilihatnya di rumah Ferdy Sambo.
Dikatakan melalui kuasa hukumnya, Ronnye Talapessy, Bharada E mengatakan perempuan yang masi misterius itu memiliki ciri-ciri rambut pendek dan kulit sawo matang.
Hal ini disampaikan Ronny sebelum sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J berlangsung.
"Yang pasti dia rambutnya pendek, kulitnya sawo matang," kata Ronny kepada awak media saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022).
Selaku kuasa hukum Bharada E, Ronny enggan membeberkan secara detail siapa sosok perempuan itu.
Kata dia, nantinya dalam persidangan rencananya seluruh ciri-ciri dari sosok perempuan itu akan disampaikan.
"Nanti ya, nanti," kata Ronny singkat.
Baca juga: Ciri-ciri Wanita Menangis di Rumah Ferdy Sambo Diungkap Bharada E : Rambut Pendek, Kulit Sawo Matang
Sosok Si Cantik
Sebelumnya, Bharada E mengungkapkan ada sosok perempuan yang menangis di depan kediaman Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.
Kejadian itu disebut Richard terjadi pada sekitar akhir Bulan Mei 2022.
Pernyataan itu menuai respon dari Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Dia mengaku mendapat informasi soal sosok wanita 'teman dekat' Ferdy Sambo dari seorang Jenderal Akpol Lulusan tahun 1987.
Secara spesifik kata sang jenderal menurut Kamaruddin, satu dari wanita cantik simpanan Ferdy Sambo adalah perwira polisi atau berseragam cokelat dan disebutnya 'wanita bergilir'.
Baca juga: Kamaruddin Simanjuntak Sebut Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Halusinasi, Curigai Pakai Narkoba:Fly

Hal yang mengagetkan, kata Kamaruddin, 'wanita bergilir' simpanan Ferdy Sambo ini, sebelumnya adalah simpanan atau milik Jenderal TM yang kini tersandung kasus narkoba.
Hal itu diungkapkan Kamaruddin dalam tayangan di akun YouTube Uya Kuya TV yang dilihat Wartakotalive.com, Sabtu (3/12/2022).
"Namun yang mengagetkan adalah, kita anggap si cantik ini kan hanya milik daripada FS. Tapi sekitar 2 minggu yang lalu, saya didatangi oleh seorang jenderal yang sangat senior. Jenderal ini mengatakan kepada saya, satu diantara si cantik ini adalah piala bergilir," kata Kamaruddin Simanjuntak.
"Jenderal ini bilang satu wanita cantik FS piala bergilir itu sering juga dipakai TM, yang juga seorang jenderal. Saya kaget juga, karena informan saya bilang itu wanitanya FS. Ternyata sebelum FS, ke TM dulu," kata Kamaruddin.
Ia mengaku cukup kaget mendengar informasi dari Jenderal Akpol 87 tersebut. "Waduh kok seperti ini, moralnya aparatur kita," katanya.
Menurut Kamaruddin karena yang menginformasikannya seorang Jenderal Akpol 87 dan memiliki kredibiltas baik, ia mengaku sangat yakin dan percaya atas informasi itu.
"Dia begitu yakin menyampaikannya, saat kami makam malam di rumah makan khas manado, dan ia bersama keluarganya. Jadi saya yakin dan percaya bahwa yang disampaikannya itu fakta," kata Kamaruddin.
Kamaruddin menegaskan wanita piala bergilir ini adalah perwira polisi dan berparas cantik. "Menurut Jenderal yang menginformasikan ke saya seperti itu. Menurut dia awalnya tidak terlalu cantik, tapi setelah dipermak wajahnya atau operasi plastik, tambah manis atau seksi mungkin," kata Kamaruddin.
Menurutnya, wanita tersebut pernah bercerai dengan suaminya.
"Artinya wanita piala bergilir yang dipakai oleh TM, oleh FS adalah dari instansinya mereka," ujar Kamaruddin.
"Sekarang TM ditangkap terkait kasus narkoba ada hubungannya apa tidak dengan kasus ini?," tanya Uya.
"Nah kalau itu lebih persaingan kepada mereka, terkait tidak puas, karena pergantian kapolda jawa timur," kata Kamaruddin.
Mengenai keterangan Bharada E di persidangan adanya wanita yang menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo di Bangka, menurut Kamaruddin hal itu sesuai dengan informasi yang didapatnya selama ini.
Ia menegaskan saat kejadian yang diceritakan Bharada E itu, Putri memanggil ajudannya termasuk Brigadir J karena mendengar ada perempuan lain bersama Ferdy Sambo.
"Putri langsung memanggil ajudannya. membawa senjata laras panjang seperti mau berperang. Mereka keliling mencari jejak jejak perempuan itu di seputaran Kemang, apakah sedang bersama atau sedang berpergian dengan FS. Lalu setelah memutar kesana kemari nggak ketemu, mereka ke rumah Bangka, ternyata disitu," kata Kamaruddin.
"Mereka masuk ke rumah Bangka, si perempuan bersama FS sudah di sana. Maka di situlah diduga terjadi keributan sampai ada yang menangis-nangis, ada yang tegang dan sebagainya. Apakah mereka berpacaran atau bertamu biasa, yang bisa menjelaskan yang ada di rumah itu," katanya.
Kesaksian Bharada E
Sebelumnya, Bharada E mengungkapkan ada sosok perempuan yang menangis di depan kediaman Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.
Kejadian itu disebut Richard terjadi pada sekitar akhir Bulan Mei 2022.
Pada saat itu Richard mengikuti rombongan Putri Candrawathi ke kediamannya di Rumah Bangka.
Rumah Bangka disebut Richard menjadi tempat persinggahan sementara setelah rombongan Putri mengitari kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Baca juga: Mendagri Ancam Ganti 52 Pj Daerah yang Belum Lakukan Upaya Pengendalian Inflasi, OKI & Muba Termasuk
Disebut Richard saat itu mobil terus menyusuri jalan tanpa henti, seolah tak bertujuan.
"Itu perjalanan ada mutar-mutar di Kemang," kata Richard.
Dilihatnya pula sang perempuan menangis sembari mencari sopirnya.
"Nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Perempuan itu bilang mencari driver dia."
Spontan, Richard pun menuju belakang rumah dan memanggil sang sopir.
Perempuan itu pun naik ke mobil dan pergi dari rumah Bangka.
Sejak kejadian itu, disebut Richard bahwa Ferdy Sambo menjadi jarang pulang ke rumah Bangka.
"Semenjak kejadian itu Pak FS sudah lebih sering di Saguling," ujarnya.
Dibantah Pengacara Ferdy Sambo
Sementara, pengacara keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis menganggap Bharada E mengarang soal insiden wanita itu.
"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," kata Arman saat dihubungi, Jumat.
Bantahannya itu, kata Arman, didasari karena Bharada E sendiri tidak berdinas di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan melainkan di rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga.
Sehingga hal itu bertolak belakang dengan keterangan Bharada E yang mengaku berangkat dari rumah pribadi Saguling, bersama Putri Candrawathi dan Brigadir J untuk menuju ke rumah pribadi jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
"Tidak benar, karena kalau RE tidak berdinas dia tidak di Saguling tp di rumah posko Duren Tiga," ujarnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News