Berita Nasional

Sosok Briptu Lasminto, Kru Helikopter Polri yang Jatuh di Belitung Timur, Ternyata Baru Menikah

Briptu Lasminto ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, keadaan tubuh utuh menggunakan seragam lengkap dengan satu sepatu masih menempel di kaki.

Editor: Slamet Teguh
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Sosok Briptu Lasminto, Kru Helikopter Polri yang Jatuh di Belitung Timur, Ternyata Baru Menikah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tim SAR hingga kini masih terus melakukan pencarian terhadap helikopter Polri yang jatuh di Belitung Timur.

Hasilnya, salah satu kru helikopter akhirnya ditemukan.

Ialah adalah Briptu Lasminto. Korban kedua atas nama Briptu Mochammad Lasminto, ditemukan di koordinat 02°49'42.95"  108°23'44.56" di sekitar Pelabuhan ASDP Manggar Belitung Timur, pada pukul 09.35 WIB.

Tim SAR Gabungan menemukan korban kedua kru helikopter Polri NBO-105 P1103, yang jatuh di Perairan Buku Limau, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, pada hari ketiga pencarian, Selasa (29/11/2022).

Briptu Lasminto ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, keadaan tubuh utuh menggunakan seragam lengkap dengan satu sepatu masih menempel di kaki.

Dari Pantauan posbelitung.co, jenazah masih menggunakan sepatu di kaki kirinya sedangkan sepatu satunya tidak ada.

Setelah dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke RSUD Muhammad Zein untuk dilakukan visum luar.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengonfirmasi kebenaran tersebut.

Oka mengatakan, Briptu Lasminto ditemukan mengambang di permukaan laut.

"Jadi sesuai rencana tujuh sektor kami gunakan dalam pencarian ini, membuahkan hasil," kata Oka kepada wartawan," Selasa (29/11/2022).

Saat ditemukan jenazah masih menggunakan wearpack biru atau seragam Polairud Polri.

Pada leher jenazah tersebut  menempel pelampung kuning.

Seluruh bagian tubuh korban, sudah memutih.

Sementara itu, kaki kanan korban juga masih menempel sepatu hitam, sedangkan kaki kiri tanpa menggunakan alas kaki. Seluruh bagian tubuh korban, sudah memutih.

Lebih lanjut sosok Briptu Mochammad Lasminto merupakan Copilot Pelaksana Lanjutan Ditpoludara.

Dia adalah personel kepolisian yang baru tujuh bulan menikah.

Setelah ditemukan, jenazah korban langsung di evakuasi ke pelabuhan ASDP untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Muhammad Zein Belitung Timur.

Diberitakan, Diketahui terdapat empat kru yang berada di dalam helikopter tersebut, yakni Captain Pilot AKP Arif Rahman Saleh, Co Pilot Briptu Moch Lasminto, Mekanik Teknis Bripka Joko Mudo dan Mekanik Teknis Bripda Muhammad Khoirul Anam.

Sebelumnya pada Senin (28/22/2022), Tim SAR Gabungan lebih dulu menemukan jenazah Bripda Muhammad Khoirul Anam. 

Dengan demikian, tinggal dua korban lagi yang belum ditemukan yakni Captain Pilot AKP Arif Rahman Saleh dan Aipda Joko Mudo.

Baca juga: Jenazah Bripka Joko Mudo Kru Helikopter P-1103 Ditemukan Mengapung, Sempat Diduga Pelambung

Baca juga: Sosok Briptu Lasmito, Anggota Polri Korban Helikopter Jatuh di Belitung, Ternyata Pengantin Baru

Baru 7 Bulan Menikah

Di tempat terpisah, jatuhnya helikopter Polri yang diawaki Briptu Lasminto juga membuat keluarga sang mertua, Busairi, di Karang Rejo, Banyuwangi, Jawa Timur, cemas sekaligus terpukul.

Belum lagi, jika kabar temuan jenazah Briptu Lasminto telah ditemukan.

Briptu Mochammad Lasminto menikahi wanita pujaan hatinya bernama Miranda asal Banyuwangi, Jawa Timur, pada Maret 2022.

Lasminto yang asal Banten bertemu Miranda saat menempuh pendidikan Akademi Penerbang Indonesia (API) di Banyuwangi pada tahun 2015 lalu.

"Dia memang anaknya pendiam, tapi baik. Silakan tanya anak saya yang sering kumpul dengan dia," ucap Busairi.

Busairi menambahkan, keluarganya berusaha ikhlas dan sabar atas musibah ini.

"Karena ini musibah, kami tidak minta, ini kehendak dari Allah," tambahnya.  

Orang Tua Minta Jenazah Anaknya Segera Dipulangkan

Ayah Bripda Khoirul Anam, Suyanto berharap jenazah putranya segera dipulangkan ke Magetan.

Meski demikian, Suyanto mengaku memahami jika pemulangan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia menunggu kabar rekan almarhum yang belum diketahui keberadaannya.

"Maunya kami ya secepatnya dipulangkan, tapi kami memahami perasaan keluarga rekan anak saya yang lainnya yang masih menunggu kabar," ujar Suyanto saat ditemui di rumah duka Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Senin (28/11/2022) seperti dikutip dari kompas.com.

Suyanto menambahkan, anaknya kerap menelpon dan mengirim pesan singkat melalui WhatsApp jika bertugas.

Sebelum peristiwa kecelakaan, Suyanto mengaku masih sempat menghubungi almarhum. "Saya masih sempat kontak anak saya, Minggu (27/11/2022)," katanya.

Ingatan Suyanto berbalik ke masa saat putranya, Bripda Anam duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, yakni SMPN 4 Magetan.

Dia mengatakan, di saat-saat itu anaknya kerap mengutarakan impian untuk menjadi seorang polisi.

"(Bripda Khoirul Anam) Sering mengatakan ke saya kalau dia ini ingin menjadi tentara atau polisi, akhirnya milih polisi," ungkap Suyanto saat ditemui di rumah duka, Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Senin (28/11/2022).

Suyanto menambahkan, anak kebanggannya tersebut mendaftar polisi sebelum lulus dari SMK Penerbangan di Maospati.

Saat mendaftar, Khoirul Anam tidak memberi tahu dirinya karena saat itu Suyanto berada di Jakarta untuk bekerja. 

Namun Suyanto tahu bagaimana perjuangan putranya meraih impian menjadi anggota polisi.

“Saat tes dia sering pulang balik Magetan-Surabaya, dia sering tidur di POM bensin (SPBU),” kenang dia.

Suyanto mengaku keberhasilan anaknya menjadi polisi adalah berkah yang tidak terkira bagi keluarganya.

Sejak kecil, putranya adalah pribadi yang mandiri karena tinggal bersama nenek dan kedua adik perempuannya.

“Saat diterima jadi polisi ini berkah bagi kami mengingat saya bekerja di Jakarta dan ibunya bekerja di luar negeri,” kata dia. 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved