Berita Nasional
Cara Dhio Anak Durhaka Racuni Keluarganya di Magelang, Menyelinap ke Dapur Masukkan Racun ke Minuman
Dalam melancarkan niat jahatnya, Dhio menyelinap ke dapur lalu mencampurkan racun ke dalam teh dan kopi yang biasa dibuat sang ibu untuk keluarganya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Dhio Daffa (22) sudah merencankan matang untuk membunuh satu keluarganya dengan cara diracun.
Hasil penyelidikan polisi, terungkap Dhio bahkan menjadikan perantara teh dan kopi yang dibuat sang ibu untuk membunuh keluarganya.
Dalam melancarkan niat jahatnya, Dhio menyelinap ke dapur lalu mencampurkan racun ke dalam teh dan kopi yang biasa dibuat sang ibu untuk keluarganya.
Akibat racun tersebut, organ para korban sampai terbakar.
Baca juga: Nasib Dhea Chairunnisa Tewas Diracun Adik Durhaka di Magelang, Batal Menikah di Bulan Desember
Polisi telah menetapkan Dhio Daffa menjadi tersangka pembunuhan berencana terhadap keluarganya di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Pelaku tega membunuh orang tuanya, yakni Abas Ashar (58) dan Heri Riyani (54), serta kakaknya, Dhea Chairunnisa (24), pada Senin (28/11/2022) pagi.
Dhio telah mencoba melakukan aksi pembunuhan sebanyak dua kali pada keluarganya.
Pada 23 November 2022 lalu, Dhio berusaha menambahkan racun jenis arsenik pada minuman dawet yang kemudian diberikan kepada keluarganya.
Namun, upaya pertama tersebut gagal.
Racun yang dibeli pelaku secara online tersebut kemudian dicampurkan ke teh dan kopi yang diminum para korban.
Dilansir Kompas.com, ibu Dhio yakni Heri Riyani selalu menyajikan teh dan kopi pada keluarganya.
Saat itu, Dhio menyelinap ke dapur ketika sang ibu keluar.
Dhio lalu memasukkan racun sebanyak 2 sendok ke dalam teh dan kopi tersebut.
"Dia (tersangka) memasukkan racun arsenik pakai 2 sendok ke dalam teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya. Ketika ibunya keluar dari dapur, tersangka mencampurkannya,” kata Plt Kapolresta Magelang, AKBP Muchamad Sajarod Zakun, Selasa (28/11/2022).
Baca juga: AKBP Ridwan Soplanit Ungkap Kekesalan Langsung Pada Ferdy Sambo, Kenapa Kami yang Dikorbankan ?

Racun yang masuk ke dalam tubuh para korban ternyata memberikan efek kemerahan pada saluran napas hingga saluran pencernaan.
Bahkan kondisi organ para korban sampai seperti terbakar.
"Dan setelah kami autopsi semua, dia (korban) minum air atau cairan yang ada racunnya karena dari saluran napas atas, dari bibir sampai lambungnya ada merah dan seperti terbakar."
"Sehingga, dia (korban) meminum suatu zat beracun dan dari organ-organ otak, jantung, hati, paru, ada tanda racun," kata Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti, Sp.F, Selasa (29/11/2022), dikutip dari Tribun Jogja.
Sumy menyebut, zat beracun tersebut langsung bereaksi 15-30 menit setelah masuk ke tubuh.
Sumy juga mengatakan bahwa racun tersebut sangat mematikan.
"Kadarnya sangat mematikan, karena bisa tiga orang dewasa meninggal karena cairan yang ada racunnya itu."
"Jenis racunnya zat beracun ya bisa golongan sianida, golongan arsenik, golongan yang lain seperti itu," katanya.
Efeknya bahkan merusak tenggorokan, lambung, usus, hingga otak.
"Ya merah, seperti terbakar karena prosesnya cepat masuk ke pembuluh darah," katanya.
Diduga Gunakan Zat Arsenik
Polisi menemukan zat berbahaya yang diduga digunakan DDS alias Dhio (22) untuk meracuni ayah, ibu dan kakak perempuannya hingga tewas.
Adapun zat berbahaya itu semacam zat arsen yang ditemukan polisi di dua gelas minuman teh, satu gelas es kopi dan sendok untuk mengaduk.
Hal ini diungkap Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun saat melakukan olah TKP lanjutan di TKP.
Tepatnya di rumah satu keluarga tersebut yang berada di Jalan Sudiro, No.2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

"Hari ini, kami nanti akan melaksanakan olah TKP kembali kebetulan dari Polda Jateng langsung ke sini, dari Ditreskrimum,"ujarnya pada Selasa (29/11/2022).
Sementara itu, polisi juga berhasil diamankan yakni dua gelas minuman teh, satu gelas es kopi, dan sendok untuk mengaduk.
Barang bukti tersebut adalah hasil dari identifikasi, autopsi dan juga berdasarkan sisa barang bukti yang ada di TKP.
Kapolresta Malang mengatakan, zat yang ditemukan itu memang berbahaya.
"Semacam zat arsen," ujarnya.
Sementara itu, saat disinggung terkait apakah sudah ada penetapan tersangka dalam kejadian ini.
Dia belum memberikan jawaban pasti.
Baca juga: Kekuasaan Ferdy Sambo Bikin Hakim Terperangah, Kaget Dengar Penyidikan & Kronologi Bisa Diatur
"Nanti akan kita sampaikan,"terangnya.
Sedangkan, dia melanjutkan, untuk kondisi psikologi anak kedua yang sedang dalam pemeriksaan.
Dirinya mengatakan, masih fokus pada pembuktian kasus terlebih dahulu.
"Prosesnya masih terlalu panjang, kami fokus dulu pada pembuktian terlebih dahulu," urainya.
Pelaku Suka Hamburkan Uang
Diketahui identitas korban diketahui bernama Abbas Ashar (58), Heri Riyani (54), dan Dhea Choirunnisa (24).
Ketiganya tewas setelah diracun DDS alias Dhio yang tak lain anak kedua atau bungsu di keluarga ini.
Kakak laki-laki kandung dari Riyani yang juga paman pelaku, Agus Sutiarso memberikan kesaksiannya.
Ia merasa syok mengetahui korban dibunuh oleh anaknya sendiri.
"Hancur hati saya, saya sangat merasakan kehilangan," ucap Agus, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa (29/11/2022).
Agus melanjutkan ceritanya, selama ini keluarga tersebut tidak pernah ada konflik.
Akan tetapi, Dhio dikenal suka menghambur-hamburkan uang.
"Ya ini memang dia itu over lap-ya. Setahu saya itu banyak menghambur-hamburkan uang," jelas Agus.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews
Baca berita menarik lainnya di Google News