Berita Nasional
Fakta Baru Kasus Pemuda di Magelang Tega Racuni Ayah, Ibu dan Kakaknya : Korban Dhea Bakal Menikah
Soal rencana pernikahan korban DK juga diketahui oleh Kepala Desa Mertoyudan Eko Sungkono.
Namun sesampai di rumah sakit, kakak tertuanya itu dihubungi kalau adiknya Riyani dan keluarganya ditemukan pingsan di rumahnya.
"Saya baru sampai di rumah sakit, kakak saya belum terapi. Itu langsung turun (dari RS) mengabari kalau adik saya dan keluarganya pingsan.
"Saya sempat bertemu dengan para korban dan di situ kondisinya sehat walafiat,"ujarnya.
Kejadian selanjutnya adalah setelah datang ke tempat kejadian perkara, kondisi korban ditemukan di lokasi berbeda korban Abas di kamar, Riyani di kasur depan televisi, dan Dhea di kamar depan.
Semuanya dalam kondisi pingsan.
"Saya gak berani langsung bawa ke rumah sakit karena saya harus komunikasi dengan pihak kakak adik semua. Terus saya menghubungi dan diputuskan membawa ke rumah sakit dengan persetujuan anaknya yang paling kecil juga (Dhio),"ujarnya.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, ia mengatakan, sempat memberikan minyak kayu putih kepada korban Riyani.
Sedangkan korban Dhea diberikan minyak kayu putih oleh ART.
Untuk korban Abas diberikan minyak kayu putih oleh anak kedua Dheo.
Menurut saksi, ketika dibawa ke rumah sakit tu semua dalam kondisi pingsan.
"Tapi kan ada kabar setelah bapak dan anaknya dibawa ke rumah sakit, yang terakhir adik saya (Riyani), bapaknya sama anaknya itu dirumah sakit meninggal.
"Terus saya cari ambulans untuk membawa adik saya ternyata sampai di rumah sakit dinyatakan meninggal juga,"ucapnya.
Menurut Agus, selama ini tidak pernah ada konflik antar keluarga ataupun masalah.
Yang dia ketahui keluarga korban dalam kondisi baik.
"Tidak pernah ada konflik. Korban Abas ini baru saja pensiun per Oktober 2022 lalu dari jabatannya dulu sebagai kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) departemen keuangan,"ungkapnya.
Sebelum Saksi Agus Datang