Gempa Cianjur

Cerita Mistis Sosok di Bukit Palalangon, Jalur Longsor Imbas Gempa Cianjur, Beli Sate Uang Jadi Daun

Cerita Mistis Sosok di Bukit Palalangon, Jalur Longsor Imbas Gempa Cianjur, Beli Sate Uang Jadi Daun

(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)
Tim SAR gabungan menghentikan sementara operasi SAR di titik longsor Jalan Labuan Cianjur atau Jalan Cipanas-Cianjur, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugunang, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Cerita mistis ternyata terkenal di lokasi  longsor di dekat Warung Sate Shinta di Jalan Cipanas-Cianjur, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugunang, Cianjur, Jawa Barat.

Uang yang diberikan pada penjual sate berubah menjadi daun.

Cerita tersebut diceritakan oleh Warga sekitar berinisial DA (50).

Adalah kemunculan makhluk asing dari atas bukit Palalalong yang membeli sate di tempat tersebut menjadi titik ceritanya.

Memang ada sebuah vila pada lokasi atas bukit Palalangon itu, tapi pemukiman warga tak ada.

Saat kejadian, uang yang diberikan ke penjual sate mendadak jadi daun setelah pembelinya balik ke atas bukit Palalangon.

Baca juga: Murid SD yang Selamat dari Longsor Imbas Gempa Cianjur Ini Sering Bengong Setelah Kepalanya Bocor

"Kalau dulu kan suka ada tukang sate juga disini ya, tapi yang beli suka dari atas (bukit) padahal bukan orang," kata DA saat ditemui wartawan TribunJakarta, Sabtu (26/11/2022).

"Yang belinya itu uangnya itu jadi daun. Ini agak-agak angker dulu," jelasnya.

Menurut DA, jalur yang kini tertimbun longsor disebut memang angker sejak dulu.

Resminya, jalur tersebut adalah Jalan Labuan Cianjur, tapi orang kadung menyebutnya Jalan Cipanas-Cianjur.

 
"Ini dulunya tempat angker ini, suka kalau lewat sini adalah. Dulu nggak rame kaya gini," ujar DA.

Bukan hanya itu saja, DA mengungkapkan banyak laporan dari masyarakat lainnya yang kerap diganggu dan mengalami hal serupa.

Proses pencarian korban gempa Cianjur tetap dilanjutkan meski cuaca di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur Jawa Barat diguyur rintik hujan, Sabtu (26/11/2022).
Proses pencarian korban gempa Cianjur tetap dilanjutkan meski cuaca di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur Jawa Barat diguyur rintik hujan, Sabtu (26/11/2022). ((Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti))

Apalagi dahulu, jalur tersebut masih belum banyak dilintasi masyarakat umum.

"Iya banyak cerita cerita dari orang. Tempatnya dulu nggak begini. Emang hutan-hutan begini," ujarnya.

"Dulu ngga ada jalan raya dan nggak sebesar ini. Jalan biasa saja," kata dia.

DA menjelaskan lokasi Warung Sate Shinta dulunya kosong alias hanya diisi tanah terjal dan pepohonan. 

Bertahun-tahun silam, Jalur Cipanas-Cianjur tak selebar saat ini, sehingga suasananya sudah cukup mencekam saat malam. 

"Terus juga di sini rawan longsor kan, berapa tahun lalu juga pernah ada longsor, tapi nggak kena ke sini ( Warung Sate Shinta)," kata DA.

Anak-anak SD Teriak Ketakutan

Pasca-gempa Cianjur, sejumlah siswa SD Khoiru Ummah Cianjur histeris karena menjadi korban longsor dari arah bukit Palalangon.

Mereka sempat terjatuh ke dalam jurang di belakang kafe Ar Seven.

Perekam video tersebut adalah MI (46), sekuriti yang biasa berjaga di sekitaran Warung Sate Shinta.

"Itu video saya. Itu saya refleks ngerekam," ucap MI saat ditemui TribunJakarta.com di depan Warung Sate Shinta pada Sabtu.

Sebelum longsor ia baru saja keluar mess untuk menuju ke kafe AR Seven di Jalan Cipanas-Cianjur.

Tim SAR gabungan kembali menemukan jasad korban yang tertimbun tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Foto proses penggalian jenazah perempuan di lokasi longsor Jalan Raya Cipanas- Puncak, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022).
Tim SAR gabungan kembali menemukan jasad korban yang tertimbun tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Foto proses penggalian jenazah perempuan di lokasi longsor Jalan Raya Cipanas- Puncak, Kabupaten Cianjur, Kamis (24/11/2022). (Istimewa/Damkar Provinsi DKI Jakarta)

Baru saja berjalan di depan Warung Sate Shinta, MI dipanggil sekuriti lainnya dari dalam restoran tersebut.

"Saya pas jalan mau ke sana (kafe Ar Seven, red) dipanggil sama Pak Hasan. Saya dipanggil diajak ngopi. Dia bilang pak, ke sini ngopi," ungkap MI.

MI menuruti ajakan temannya itu dan akhirnya masuk ke dalam Warung Sate Shinta.

Di dalam Warung Sate Shinta, pada saat longsor Senin (21/11/2022) siang, terdapat beberapa pengunjung di antaranya rombongan pegawai Pemkab Cianjur.

Beberapa pegawai Pemkab Cianjur menyempatkan diri makan siang di Warung Sate Shinta setelah mengikuti acara di Desa Sarongge.

"Pegawai pemda ada yang makan-makan di sini, bupati udah lewat," ucap MI.

"Bupati sudah lewat habis ada acara di Sarongge. Bupati udah lewat, tidak berapa lama kemudian orang Pemdanya ke sini makan-makan, bupatinya lewat," sambungnya lagi.

Ketika MI sedang asyik ngopi bersama rekan sesama sekuritinya di dalam Warung Sate Shinta, tiba-tiba saja muncul guncangan hebat.

Seisi restoran, dari semua karyawan, MI dan rekannya, termasuk pegawai Pemkab CIanjur langsung berlari keluar Warung Sate Shinta menuju ke parkirannya.

Saat berada di parkiran itu lah MI melihat siswa tersebut menangis histeris.

Sebagian siswa yang mengenakan seragam hijau-hijau itu berjongkok di parkiran, sisanya berdiri.

Lokasi longsor di Cugenang, Cianjur atau Jalan Raya Cipanas - Cianjur. Longsor menimbun belasan warung makan, warung kopi, rumah warga, Villa dan restoran ikan bakar. Kini tinggal timbunan tanah lapang. Korban-korban belum berhasil dievakuasi. Hingga Rabu (23/11/2022), baru satu jenazah ditemukan dari timbunan longsor
Lokasi longsor di Cugenang, Cianjur atau Jalan Raya Cipanas - Cianjur. Longsor menimbun belasan warung makan, warung kopi, rumah warga, Villa dan restoran ikan bakar. Kini tinggal timbunan tanah lapang. Korban-korban belum berhasil dievakuasi. Hingga Rabu (23/11/2022), baru satu jenazah ditemukan dari timbunan longsor (TRIBUNNEWS/YULIS SULISTYAWAN)

Mereka semua menangis kencang, merasa ketakutan melihat tanah longsoran sudah menutupi Jalan Raya Cipanas-Puncak.

"Di sana (parkiran) itu sudah ada anak-anak. Mereka pada menjerit-jerit lah, terus saya langsung video, video saya itu," kata MI.

MI menuturkan para pelajar itu adalah anak-anak TK Islam Al Azhar 18 Cianjur.

Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, para pelajar itu ialah siswi perempuan SD Khoiru Ummah Cianjur.

Sopir angkot yang mengangkut mereka harus menepi ke parkiran Warung Sate Shinta karena jalan di depannya longsor.

Sementara rombongan angkot siswa laki-laki SD Khoiru Ummah Cianjur ada di belakang dan terjebak longsoran dari bukit Palangon.

Jika ditarik garis lurus, posisi kafe Ar Seven berada di jalur longsoran dari bukit.

Setelah longsor yang begitu hebat terjadi, MI refleks mengeluarkan ponselnya dan merekam situasi pascakejadian.

MI juga mengaku langsung gemetaran melihat bangunan-bangunan restoran, seperti R Seven dan beberapa kafe lainnya sudah tertutupi tanah longsoran.

"Itu saya sudah tegang saja. Sudah ketutup tanah semuanya," ungkap MI.

Dari video yang beredar, terekam detik-detik menegangkan setelah longsor di Jalan Cipanas-Cianjur.

Para siswa perempuan SD Khoiru Ummah Cianjur dan beberapa pengunjung selamat di parkiran Warung Sate Sintha.

Mereka kebingungan menyelamatkan diri karena posisi Warung Sate Shinta di antara dua longsor.

Dalam sebuah video yang diterima TribunJakarta.com, terlihat tanah di parkiran Sate Shinta pun retak setelah gempa Cianjur.

Bangunan yang tersisa berdiri di atas bebukitan yang longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kabupaten Cianjur, ternyata rumah singgah milik warga Cianjur, Kamis (24/11/2022).
Bangunan yang tersisa berdiri di atas bebukitan yang longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kabupaten Cianjur, ternyata rumah singgah milik warga Cianjur, Kamis (24/11/2022). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

"Itu ada yang pingsan tolongin atuh tolongin," teriak salah satu warga.

Tak lama kemudian terdengar kembali suara jeritan pelajar lantaran ada gempa susulan.

Warga langsung berlarian mencari tempat aman lantaran khawatir kembali terjadi longsor.

Taofik Andi Rachman merupakan salah seorang yang selamat dari musibah longsor tersebut.

Taofik Andi Rachman berada di dalam angkot rombongan pelajar wanita dari SD Khoiru Ummah.

Dalam postingan Facebooknya, Taofik Andi Rachman bercerita soal peristiwa mengerikan yang baru saja dialaminya tersebut.

"Kami keluar angkot, sambil zikir, bingung bagaimana keluar dari dua longsor ini," ucap Taofik dalam tulisannya yang diposting akun Facebook, Tuty Ummu Basman.

Menurut Taofik, di belakang angkot pelajar wanita itu ada beberapa mobil yang juga selamat.

Pasalnya selain angkot rombongan pelajar wanita, ada juga rombongan pelajar pria.

Di spot longsor kedua, ada seorang pelajar pria memanggil, "ustaz, ustaz."

Angkot rombongan pelajar pria ini jaraknya sangat jauh dan terhempas longsor lebih besar dari arah bukit. Beberapa selamat.

Ia bingung dan mencoba menyelamatkan para siswa laki-laki tapi situasinya tak mungkin karena diamanahi untuk menjaga rombongan pelajar wanita.

Selain itu, setelah longsor di dua spot, ada dentuman dari gempa susulan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved